Harga Beras Naik
Harga Beras Melambung Tinggi, Disperindag Sumut Beberkan Penyebabnya
Sejak beberapa minggu terakhir harga komoditas beras di Sumatera Utara (Sumut) terpantau terus menunjukkan tren kenaikan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejak beberapa minggu terakhir harga komoditas beras di Sumatera Utara (Sumut) terpantau terus menunjukkan tren kenaikan.
Diketahui, saat ini harga beras dengan kualitas premium telah dibandrol Rp 13.500 hingga Rp 14.500 per kilogram, meningkat jauh dari harga acuan penjualan (HAP) yaitu Rp 11.500 per kilogram.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag), rata-rata harga beras kualitas medium di Sumatera Utara telah mencapai Rp 13 ribu per kilogram.
Kasi Pengendalian Barang Pokok Harga dan Promosi Disperindag Sumut, Iskandar Zulkarnaen menyebutkan berdasarkan upaya penelusuran yang dilakukan oleh Disperindag ESDM, Biro Perekonomian, Dinas Ketahanan Pangan TPH, Bulog, Bank Indonesia dan stakeholder lainnya, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi harga komoditas beras di Sumut melonjak.
Adapun faktor yang memengaruhinya adalah ketersedian beras di tingkat kilang padi kesulitan untuk mendapatkan gabah petani, kemudian pola tanam dan ahli fungsi area pertanian di beberapa daerah pemasok gabah seperti Labuan Batu Utara, Serdang Bedagai, Deli Serdang dan Aceh jadi penyebabnya.
"Harga gabah di petani juga meningkat dari sebelumnya Rp 5.000 per kilogram hingga Rp 5.800 per kilogram, kini menjadi Rp 6.800 per kilogram dan juga dipengaruhi oleh beras lokal yang di distribusikan ke luar daerah," katanya kepada Tribun Medan, Senin (25/9/2023).
Namun, jika dilihat dari ketersediaannya, dikatakan Iskandar, saat ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura ketersediaan beras di Sumut surplus sampai akhir tahun 2023.
"Berdasarkan data BPS tahun 2022 konsumsi beras Sumut sebesar 155.517 Ton/Bulan atau 10.11 kilogram/Kapita/Bulan sementara data dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu tahun 2023 kebutuhan beras Sumut sebesar 177.266 Ton/Bulan atau 11.53 Kg/Kapita/Bulan.
Rata-rata realisasi panen periode Januari sampai dengan Agustus 2023 adalah sebesar 214.279 Ton/Bulan, sementara rata-rata perkiraan panen periode September sampai Desember adalah sebesar 206.552 Ton/Bulan artinya jika dibandingkan dengan data kebutuhan baik data BPS maupun dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu maka ketersediaan surplus sampai akhir tahun 2023," jelasnya.
Hingga saat ini, pihaknya beserta stakeholder lainnya masih mengupayakan pencegahan dan penanganan lonjakan harga beras di Sumut.
"Selain melakukan sidak ke pasar tradisional di Sumut dan rapat koordinasi dengan Forkopimda, kami juga melakukan monitoring ketersediaan beras di tingkat kilang padi dan menyurati Bupati/Walikota untuk melakukan monitoring pengawasan produksi, distribusi dan konsumsi beras, kemudian mengadakan pasar murah, intensifikasi, adaptasi dan mitigasi pertanian guna antisipasi dampak elnino," pungkasnya
(cr10/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.