Harga Beras Naik

Pj Gubernur Hassanudin Tanggapi Kenaikan Harga Beras di Sumut, Antisipasi Penimbunan oleh Oknum

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin menanggapi kenaikan harga beras yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Sumut.

TRIBUN MEDAN/HO
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Senin (26/2/2024). Hassanudin menanggapi kenaikan harga beras yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara Hassanudin menanggapi kenaikan harga beras yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Sumut.

Hassanudin menyebut, meskipun terjadi kenaikan harga, stok beras di Sumut masih cukup.

"Kita tahu sekarang secara nasional di beberapa tempat terjadi kenaikan harga beras. Khususnya kita di Sumut secara data sebenarnya Sumut stoknya cukup," ujar Hassanudin, di Medan, Selasa (27/2/2024).

Namun, Hassanudin mengatakan, pihaknya tetap mengantisipasi adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh oknum di lapangan.

"Namun demikian saya sudah mengajak dari pihak Polda, Bulog, untuk mensiasati melihat krmungkinan-kemungkinan apabila ada sesuatu yang tidak pas di lapangan. Sehingga realisasi kemungkinan permainan-permainan dari oknum bisa kita hindari," ungkapnya.

Menurut Hassanudin, kekurangan beras sudah disiasati oleh pemerintah sebagai antisipasi dampak El Nino.

"Sebenarnya kekurangan beras ini sudah disiasati oleh pemerintah dengan adanya faktor El Nino kemarin," ucapnya.

Mantan Pangdam I/BB ini berharap di Sumut pihaknya bisa mengantisipasi kenaikan harga beras dengan operasi pasar dan pasar murah.

"Mudah-mudahan Sumut bisa kita eliminer dengan melaksanakan dan juga melaksanakan operasi pasar. Pasar murah sudah kita galakkan di beberapa kabupaten/kota di sentra-sentra yang lain. Dari segi pengawasan juga kita intervensi," pungkasnya.

Diketahui, Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan harga beras yang sudah mencapai 77 persen sejak awal tahun, bakal berdampak pada inflasi di Indonesia.

Meskipun dalam catatannya, inflasi Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lain.

Sri Mulyani juga merinci, beberapa komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan mulai dari cabai merah 17 persen persen. Kemudian telur ayam naik 3,9 persen, daging ayam naik 2,2 persen hingga bawang putih naik 1,9 persen.

Sri Mulyani menyebut bahwa stabilisasi komoditas pangan ini perlu dijaga apalagi Indonesia akan memasuki bulan Ramadan beberapa bulan kedepan.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved