TRIBUNWIKI

SOSOK Djisman Simandjuntak, Pria Berdarah Batak yang Kini Jadi Peneliti dan Rektor

Ia mengisahkan bagaimana dirinya bertahan hingga bisa menikmati sejumlah pendidikan di dalam dan luar negeri.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Djisman Simandjuntak tengah berada di Toba. Ia berbincang dengan wartawan Tribun Medan, Kamis (29/9/2023). Selain itu, ia juga mengunjungi sekolahnya, SMA Bintang Timur Balige. 

“Yang saya dapatkan dari BTB ini dan itu saya usung sampai hari ini adalah semangat belajar. Waktu itu, kita melihat anak-anak sekolah pada jam istirahat pertama pukul 10-an WIB, sudah banyak pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara kita tetap belajar di perpustakaan dan belajar di sekolah. Semangat belajar,” sambungnya.

“Selain itu, guru-guru juga punya dedikasi yang tinggi ditambah dengan kepala sekolah yang tegas. Ia seorang frater dari Belanda. Dan jiwa korsa sangat diutamakan,” terangnya.

Setelah tamat dari SMA BTB, ia mengecap pendidikan di Universitas Parahyangan.

Semangatnya belajar terus membara hingga mendapatkan kesempatan belajar di Jerman.

“Pada saat itu, kita dibentuk dengan situasi yang keras. Semangat itu yang saya warisi dan ingin keluar dari situasi itu. Akhirnya, saya memilih dan masuk Universitas Parahyangan sekitar tahun 1969 dan selesai 1973,” sambungnya.

“Sempat menjadi akuntan. Lalu, aku menjadi peneliti dan akhirnya saya bisa sekolah di Jerman. Saya mujur mendapat pendidikan di Jerman, dapat mengakses pendidikan yang luar biasa. Di sana, aku bisa belajar di perpustakaan yang canggih dan luar biasa,” sambungnya.

“Semangat itu yang kemudian saya bawa ke Prasetiya,” sambungnya.

Pengalamannya di masa lampau membawanya pada permenungan soal bagaimana membantu masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba.

Ia menawarkan pendidikan melalui beasiswa. Ia bakal menuntun mereka di bidang sains, teknologi, industri, dan matematika.

“Selain untuk merekrut adik-adik kita dari BTB, kita juga akan siapkan penyegaran bagi guru-guru soal Science, Technology, Enginering, and Mathematic (STEM). Kita punya dosen yang luar biasa dan itu bisa membantu nantinya. Termasuk, anak-anak akan mendapatkan penelitian secara virtual menggunakan laboratorium kita,” tuturnya.

Selain itu, ia juga memberikan cek tunai bagi sekolah yang turut membesarkannya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved