Program Butet Milenial Jadi Bekal Warga Binaan Wanita Buka Usaha Digital Usai Bebas dari Tahanan

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan pelatihan digital bagi warga binaan

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan pelatihan digital bagi warga binaan di Lapas Perempuan Klas II-A Kota Medan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan pelatihan digital bagi warga binaan di Lapas Perempuan Klas II-A Kota Medan.  

Tujuannya, agar para warga binaan wanita ini mampu mandiri setelah bebas menjalani hukuman di lapas.

Ketua Tim Butet Milenial, Erlin Nainggolan, mengatakan, pelatihan yang mereka berikan ini berjalan selama satu bulan.

Baca juga: Kakanwil Kumham Sumut Dukung Gerakan World Cleanup Day, Pungut Sampah untuk Indonesia Bersih

 

Program ini mulai dilaksanakan pada Juli 2023 hingga Agustus 2023 kemarin.

"Timnya ini terdiri dari enam orang. Lima orang mahasiswa, satu dosen pendamping," kata Erlin, Senin (2/10/2023).

Ia menjelaskan, tim yang turun ke Lapas Perempuan Kelas II-A Kota Medan memberikan berbagai pelatihan khususnya pengembangan usaha lewat platform digital.

"Pertama, kami akan membekali warga binaan pemasyarakatan perempuan ini tentang bagaimana mengawali usaha/ bisnis digital yang baik lewat pengenalan bisnis digital. Lalu, pelatihan pembuatan narasi promosi, dan diskusi mengenai rencana bisnis digital di kemudian hari," ujarnya.

Setelah warga binaan paham terkait dasar dan usaha yang akan dikembangkan, lanjut dia, barulah mereka diajari tentang cara memasarkan produknya lewat platform digital. Seperti Facebook, TikTok dan e-commerce lainnya.

"Karena warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II-A ini sudah memiliki produk buatan sendiri. Jadi kami tinggal mengarahkan dan mengajari mereka bagaimana mengoptimalkan penggunaan platform digital untuk pengembangan usaha," kata Erlin.

Pernyataan serupa disampaikan Dedi Andriyansah, dosen pembimbing PKM-PM Unimed.

Baca juga: Kumham Sumut Gandeng Jajaran Hasilkan Dokumen Renja dan Anggaran Berkualitas, Relevan dan Efektif

 

"Satu di antara faktor dominan yang mempengaruhi residivisme adalah masalah ekonomi. Sehingga, pelatihan semacam ini dianggap sangat penting untuk membekali para warga binaan wanita jika ia selesai menjalani hukuman," ujarnya.

Pelaksanaan program Butet Milenial ini diharapkan mampu menekan angka residivisme di kalangan mantan warga binaan yang sudah menjalani hukuman.

"Setelah warga binaan ini bebas menghirup udara segar, mereka bisa lebih mandiri menata masa depannya lewat pengembangan usaha menggunakan platform digital," ungkapnya.

(*/MAG)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved