Berita Internasional

Menikah Lagi dengan Pria Kaya yang 10 Tahun Lebih Tua, Setengah Tahun Kemudian Wanita Ini Menyesal

Pria yang 10 tahun lebih tua darinya, sudah bercerai, memiliki seorang putra dan kondisi keuangannya relatif baik, hal itu pula yang membuatnya setuju

TRIBUN MEDAN/HO
Wanita menyesal menikah dengan pria kaya raya. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Pada dasarnya setiap orang pasti mendambakan pernikahan yang bahagia, namun meskipun demikian ada saja hal yang membuat keinginan itu sirna seketika seperti yang dialami wanita menyesal menikah dengan pria kaya raya.

Kisah wanita menyesal menikah dengan pria kaya raya itu tentu saja bukan yang pertama kalinya mengingat tak sedikit wanita di luar sana yang mengalami hal serupa.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, wanita menyesal menikah dengan pria kaya raya itu adalah Tieu Van yang tinggal di provinsi Guizhou, Tiongkok.

Tieu Van diketahui pernah gagal dalam pernikahan karena merasa pasangannya kurang baik dan sering membandingkan pasangannya dengan pasangan orang lain.

Hal itu karena di pernikahannya salah satu pihak hanya tahu cara menerima dan tidak pernah tahu cara memberi.

Mereka memiliki mentalitas seperti ini tentu saja membuat kesenjangan antara suami dan istri akan semakin besar hingga dapat berujung pada perceraian.

Sebelumnya Tieu Van mengatakan bahwa ia bersedia menjalani kehidupan yang sederhana dan normal bersama suaminya setelah menikah.

Namun melihat teman-temannya memiliki kehidupan yang lebih kaya dan lebih baik, lama kelamaan ia mulai membanding-bandingkan hidupnya dan iri hati.

Meskipun suaminya berusaha mencari uang dengan memberikan seluruh gajinya kepada istrinya, Tieu Van tetap saja merasa terus kekurangan.

Ia merasa suaminya belum benar-benar berusaha mencari uang, dan bahkan mengejek suaminya karena ketidakmampuannya.

Karena masalah uang, pasangan ini sering bertengkar, konflik semakin memuncak dan akhirnya pernikahan pun kandas.

Setelah perceraian, Tieu Van melepaskan diri sepenuhnya, berpikir ia bisa menemukan seseorang yang lebih baik.

Kemudian, lewat perkenalan seorang kerabat, ia bertemu dengan suaminya saat ini.

Pria yang 10 tahun lebih tua darinya, sudah bercerai, memiliki seorang putra dan kondisi keuangannya relatif baik, hal itu pula yang membuatnya setuju untuk berkencan dengannya.

3 bulan kemudian, keduanya menikah.

Tieu Van mengira pernikahan keduanya akan jauh lebih nyaman dan bahagia karena suami barunya lebih kaya dari mantan suaminya, tapi ia salah.

Suami barunya adalah orang yang teliti yang mengukur isi botol kecap ikan dan menghitung bawang bombay dan acar.

Setiap kali ia menghabiskan sesuatu, ia harus menuliskan setiap barang secara detail untuk diperiksa oleh suaminya.

Pada awalnya Tieu Van berpikir ini bukan masalah besar, namun seiring berjalannya waktu, ia merasa semakin tidak nyaman.

Suaminya hampir selalu memberinya sejumlah uang yang cukup untuk pergi ke pasar, sehingga setelah pergi ke pasar, ia tidak punya sisa uang.

Jadi, ketika ia ingin membeli sesuatu untuk dirinya sendiri, ia harus meminta uang lebih banyak kepada suaminya.

Sedangkan bagi sang suami, alasan ia begitu waspada terhadap istrinya adalah karena ia takut istrinya akan menggunakan uangnya untuk merawat anak tirinya.

Meski kesal dan frustasi, Tieu Van hanya bisa bertahan dalam diam.

Baru-baru ini, ketika cuaca mulai dingin, Tieu Van meminta sejumlah uang kepada suaminya untuk membeli pakaian tetapi ia malah dimarahi oleh suaminya.

Ia menyalahkannya karena tidak menghasilkan uang dan membelanjakannya tanpa pandang bulu.

Pasangan itu pun bertengkar dan pada akhirnya suami Tieu Van mengeluarkan 300 yuan (sekitar Rp 650 Ribu) dan melemparkannya tepat ke wajahnya.

Melihat sikap suaminya, Tieu Van menangis frustasi.

Saat itu, Tieu Van memahami bahwa memiliki uang tidak selalu berarti hidup bahagia.

Mengingat kehidupan sebelumnya bersama mantan suaminya, Tieu Van semakin merasa menyesal.

Meskipun mantan suaminya miskin, setidaknya ia memperlakukannya dengan baik dan tidak menyisihkan uang untuknya.

Meskipun suami keduanya mempunyai keuangan yang bagus, ia selalu mewaspadai istrinya seperti pencuri.

Setelah setengah tahun menikah, ia mulai menimbulkan masalah yang membuat Tieu Van menyesalinya.

Tieu Van kemudian membagikan kisahnya secara online untuk mengingatkan perempuan agar berhati-hati dengan keputusan mereka tentang pernikahan dan perceraian.

“Jangan impulsif seperti saya, nanti menyesal,” pesan Tieu Van.

Kisah Tieu Van pun mendapat banyak "kritik" dari warganet, sebagian besar mengkritiknya karena malas, menolak bekerja dan mengidap "penyakit putri".


(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved