Berita Nasional

Surya Paloh: Hanya Orang Tolol yang Bubarkan Partai Karena Kadernya Korupsi

Dia memang mengucapkan kalimat itu namun tidak punya maksud membubarkan partainya.

TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Surya Paloh saat hadir dalam kegiatan orientasi Bacaleg Partai NasDem di Medan, Selasa (8/8/2023). /Anugrah Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ketua umum partai Nasdem Surya Paloh memberikan klarifikasi terkait ucapan dulu akan membubarkan partai andai kadernya terlibat kasus korupsi.

Melansir dari Wartakotalive.com, Kamis (5/10/2023) Surya Paloh mengakui saat itu dia salah membuat pernyataan.

Dia memang mengucapkan kalimat itu namun tidak punya maksud membubarkan partainya.

Pesan yang ingin disampaikan adalah kader Partai Nasdem yang bersikap anti-korupsi.

“Enggak demikian meaning-nya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya.

“Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini dua kader Partai Nasdem yang menjabat sebagai menteri tengah perurusan dengan hukum.

Menteri Kominfo Johnny G Plate terjerat kasus korupsi BTS 4G. Kasus tersebut telah menggelinding di pengadilan.

Yang kedua adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

PERINTAH TEGAS Surya Paloh ke Syahrul Yasin Limpo Untuk Mengundurkan Diri Sebagai Menteri Pertanian
PERINTAH TEGAS Surya Paloh ke Syahrul Yasin Limpo Untuk Mengundurkan Diri Sebagai Menteri Pertanian (Tribun Medan)

Dia telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dala kasus korupsi di Kementerian Pertanian.

Syahrul bahkan sudah mengirim surat pengunduran diri dari posisinya sebagai menteri.

Surya Paloh akui salah

Dalam pernyataan yang diucapkan medio 2015 itu, Surya Paloh mengaku sebenarnya hendak menegaskan semangat antikorupsi yang diusung Nasdem.

Bahwa Surya ingin kader Nasdem tak melakukan tindakan koruptif.

“Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved