Berita Viral

Menhan Prabowo Subianto Gelar Rapat Soal Perang Militan Hamas vs Israel dan Respons Pemimpin Dunia

Pemerintah Indonesia ikut memikirkan perang Militan Hamas vs Israel di Timur Tengah. 

HO
Jawaban Prabowo Subianto Tanggapi Tuduhan Cekik dan Tampar Wamen, Bikin Gus Miftah Menangis 

Roket Hamas diluncurkan menuju jalur Gaza. 

Tak berselang lama, Israel menyatakan perang dan membalas serangan ke jalur Gaza. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan statement-nya bahwa Israel sedang berperang dengan Palestina.

Militan Gaza dilaporkan menembakkan ribuan roket dan memasuki Israel melalui darat, laut dan udara menggunakan paralayang.

Setidaknya 300 orang tewas dan ribuan lainnya terluka di Israel, kata para pejabat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan siap membantu Israel yang tengah berkonflik dengan kelompok Hamas.

Biden mengungkapkan dukungannya ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (8/10/2023) waktu setempat.

"Saya menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap menawarkan semua cara dukungan yang sesuai kepada Pemerintah dan rakyat Israel," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

"Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. AS memberi peringatan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel yang mencari keuntungan dalam situasi ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.

"Kami sedang berperang," kata Netanyahu.

"Bukan 'operasi', bukan 'ronde', tapi perang," tegasnya, seperti dilansir LA Times.

Sementara, Pemerintah Palestina mengungkap serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel terkait ketidakadilan yang dialami warga di wilayah penjajahan negara zionis itu.

"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina menjadi alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan ketiadaan perdamaian dan keamanan di kawasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam unggahannya di Twitter, Sabtu (8/10/2023).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved