Berita Viral

Viral Petugas Cleaning Service Hamburkan Sampah di Rumah Sakit, Ngamuk Gaji 6 Bulan Tak Dibayar

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah petugas cleaning service ngamuk di depan Rumah Sakit Umum Daerah Piru

Instagram.com/@terang_media
Viral petugas cleaning service ngamuk menghamburkan sampah di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah petugas cleaning service ngamuk di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.

Petugas cleaning service tersebut mengamuk dengan cara menghamburkan sampah sisa medis di teras Rumah Sakit sembari meluapkan kekesalan.

Momen saat petugas cleaning service tersebut ngamuk direkam oleh salah satu warga yang berada di lokasi, dan kini rekaman itu viral di media sosial.

Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terang_media.

Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa petugas cleaning service tersebut ngamuk lantaran selama enam bulan mereka tak menerima gaji dari rumah sakit.

“Kesal Gaji Tak Dibayar, Petugas Kebersihan RSUD Piru Buang Sampah di Halaman Rumah Sakit. 6 bulan kerja nggak digaji,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat sejumlah petugas kebersihan yang marah, mereka menghamburkan sampah medis di teras Rumah Sakit sebagai ekspresi kekesalan mereka.

Akibatnya, teras Rumah Sakit tersebut terendam oleh sampah, mulai dari gerbang hingga pintu masuk.

Dilansir dari Tribunnews, Mince Lesnussa, seorang petugas kebersihan yang telah bekerja sejak 2013, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya terjadi keterlambatan pembayaran gaji petugas kebersihan di RSUD Piru.

Ia menjelaskan bahwa tindakan menghamburkan sampah dilakukan sebagai tuntutan para petugas kebersihan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (Pemda SBB) agar segera membayar gaji mereka yang tertunda selama 6 bulan, mulai dari April hingga September 2023.

Selain itu, Lesnussa juga mendengar bahwa gaji petugas kebersihan telah dipangkas dari Rp 1 juta menjadi Rp 700.000 per bulan, hal ini membuatnya merasa kecewa.

“Kasiang eeee, katong ini cuma dapa gaji Rp.1.000.000 kenapa masih kasih kurang lagi jadi Rp.700.000, katong ini setiap hari harus angkat sampah medis, cuci sprei bekas orang melahirkan dan operasi, bahkan ada yang lebih jijik dari itu. Tapi kenapa Pemda harus potong gaji lagi," ucap Lesnussa.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Seram Bagian Barat (SBB), Alvin Tuasuun, mengonfirmasi adanya keterlambatan pembayaran gaji tersebut.

Tetapi dia menyebutkan bahwa berkas-berkasnya saat ini sedang menunggu proses penandatanganan dan diharapkan akan segera dibayarkan dalam waktu dekat.

"Kemarin itu memang agak terlambat. Sekarang berkasnya sudah di meja Pj Bupati. Paling lambat malam atau besok langsung dibayar," kata Alvin.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved