Berita Medan
RESPONS Camat Medan Labuhan Terkait Jembatan Titi Bambu Putus : Sudah Kita Surati ke Dinas SDABMBK
Terkait jembatan putus tersebut sudah pernah pihaknya menyurati permasalahan ke Dina Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Camat Medan Labuhan Kota Medan Khairun Nasir mengatakan sudah mengetahui sejak lama kondisi jembatan di Lingkungan II Gang Titi Bambu Kelurahan Martubung.
Diterangkannya, terkait jembatan putus tersebut sudah pernah pihaknya menyurati permasalahan ke Dina Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan.
"Sudah tahu, sudah di surati ke Dinas SDABMBK dan itu sudah kita tanyakan ke Warga juga itu mau difungsikan lagi atau tidak," jelasnya Kepada Tribun Medan, Rabu (11/10/2023).
Sebab, menurutnya, jembatan tersebut sudah mau tidak difungsikan oleh pihaknya.

"Karena sudah ada Jembatan besi Aloha itu kan jadi yang utama. Tapi karena banyak warga yang mau difungsikan maka sudah kita surati ke dinas terkait," jelasnt.
Disinggung permasalahan jembatan putus disebabkan air meluap, Khairun membantah hal itu.
"Jembatan itu bukan putus. Hanya rusak karena kalau air tinggi itu membawa sampah dari hulu jadi jembatan itu goyang akhirnya rusak dan itu sudah beberapa kali di perbaiki," terangnya.
Khairun juga mengaku tidak tahu jika besi penyanggah jembatan tersebut sudah tidak ada lagi.
"Kalau besi penyanggahnya hilang belum bisa kita indikasikan ada yang nyuri karena gak ada saksi mata. Kalau dinas yang ngomong ada yang curi, saya juga tidak bisa menanggapi itu sebelum ada saksi mata yang melihat dan mengatakannya ke saya," terangnya.
Seluruh warga setempat dikatakan Khairun sepakat jembatan tersebut diperbaiki kembali.
"Karena memang mereka membutuhkan itu. Sebab jembatan itu menghubungkan dua kecamatan yakni Marelan dan Medan Labuhan," jelasnya.
Khairun juga menegaskan pihaknya sudah melakukan himbauan dan larangan berkali-kali agar tidak ada anak-anak yang melewati jembatan sebelum diperbaiki.
"Kita sudah sering himbau mereka bahkan sampai ke orang tuanya sudah kita himbau untuk jangan cari penyakit. Karena kalau pengawasan kita belum bisa lakukan secara penuh setiap hari," jelasnya.
Diakuinya tidak ada petugas yang turun ke lapangan untuk mencegah agar anak-anak tidak melintas

"Jawaban surat kita dari Dinas sudah ada mereka bilang masih menunggu materil dan izin dari BWS. Sebab pembangunan jembatan kan harus koordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS)," jelasnya.
Untuk itu, dikatakan Khairan, pihaknya masih menunggu kabar lanjutan dari Dinas terkait.
"Kita masih menunggulah ini terkait perbaikan jembatan tersebut," pungkasnya.
Namun saat Tribun Medan mencoba konfirmasi Kadis SDABMBK Topan Obaja Ginting dan Sekretaris Dinas SDABMBK Willy Irawan tidak merespon hingga saat berita ini diterbitkan.
(cr5/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.