Tribun Wiki
Pantas Hitler Membenci Yahudi, Kini Berusaha Kuasai Palestina, Berikut Sejarahnya
Adolf Hitler, pemimpin tertinggi Nazi Jerman ini pernah membantai kaum Yahudi karena kebenciannya
Kemudian pada akhir 1930-an, nada propaganda Nazi yang semakin fanatik mencerminkan meningkatnya radikalisme kebijakan anti-semit rezim, ungkap BBC.
Baca juga: Sosok Dua Petinggi Hamas Tewas dan Daftar Nama 14 Tentara Israel Tewas, 20 Warga Amerika Disandera
Stereotipe itu menjelaskan tentang kecemasan, jika Yahudi dibiarkan hidup dalam perkembangan modern.
Sementara itu dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam academia.oup.com, berbicara tentang "Kebenaran batin tetua Zion dalam propaganda Nazi tahun 1933-1945."
Hal itu kemungkinan besar menjadi alasan ketakutan Nazi bahwa Yahudi adalah ancaman nyata di masa depan.
Diramalkan bangsa Yahudi bisa menguasai dunia, hal itu tertuang dalam dokumen The Protocol of The Elders of Zion.
Awalnya dokumen itu dituduh sebagai berita palsu, namun hal itu kemungkinan besar menjadi pemicu ketakutan Adolf Hitler dan Goebbels.
Pada 10 April 1924, pemuda Joseph Goebbels menulis dalam buku hariannya, "Saya percaya bahwa Protokol Para Tetua Zion adalah sebuah pemalsuan."
"Itu bukan karena pandangan dunia aspirasi Yahudi yang diekspresikan di dalamnya terlalu utopis atau fantastis orang melihat hari ini, bagaimana satu hal demi satu dari The Protocols direalisasikan melainkan karena saya tidak berpikir orang Yahudi begitu bodoh sehingga tidak mematuhinya."
"Rahasia protokol penting tersebut. Saya percaya pada kebenaran bagian dalam, tetapi tidak faktual, dari The Protocols," katanya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Adolf Hitler mendikte Mein Kampf. Dia juga sedang memikirkan tentang The Protocols.
Kedua pemimpin menyadari bahwa The Protocols adalah palsu, tetapi keduanya mengira itu berisi "kebenaran batin".
Sembilan belas tahun kemudian keduanya membahas The Protocols tepat sebelum Goebbels meluncurkan salah satu kampanye anti-semitnya secara berkala.
Goebbels, yang telah membaca ulang, berkomentar bahwa rekan-rekan propagandanya menyatakan bahwa itu tidak berguna untuk propaganda kontemporer.
Tetapi dia berpikir, "Saya menyimpulkan dari bacaan saya (meskipun demikian) bahwa kita dapat menggunakannya dengan sangat baik. Jika Protokol Zionis tidak asli, itu dihasilkan oleh kritikus kontemporer yang brilian."
Setelah membicarakannya dengan Hitler, menteri propaganda menulis dalam buku hariannya: "Sudut pandang Hitler adalah bahwa Protokol Zionisdapat mengklaim keaslian mutlak."
Ramalan Zodiak 8 Oktober 2025, Fokus pada Tujuan Awal Anda! |
![]() |
---|
Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan |
![]() |
---|
Profil Ella Freya, Model Asal Belanda yang Disebut 'Bidadari Kahyangan' |
![]() |
---|
Yurike Sanger, Istri ke 7 Presiden Soekarno yang Berdarah Jerman, Belanda dan Minahasa |
![]() |
---|
Profil Joshua Zirkzee, yang Dikabarkan Bakal Dilepas Manchester United ke Juventus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.