Berita Viral

Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Tutup Judi Online, Susi: Memiskinkan Keluarga yang Uangnya Pas-pasan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar pemerintah segera menutup judi online yang terus marak di Indonesia.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
dok susi pudjiastuti via kompas
Susi Pudjiastuti Sasar Balik Hashim Djojohadikusumo, Larangan Ekspor Benih Lobster Keliru? 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar pemerintah segera menutup judi online yang terus marak di Indonesia.

Hal ini disampaikannya melalui unggahan di akun X (Twitter), Sabtu (14/10/2023).

Dalam unggahannya tersebut, Susi menuliskan komentarnya bersamaan dengan emotikon sedih.

"Pak Presiden @jokowi

basmilah dan tutup Judi online segera.

Begitu banyak uang tersedot dari masyarakat: mengurangi uang untk beli makanan, air minum, dan kebutuhan lainnya.

Mengurangi uang untk beli barang2 umkm, biaya sekolah & kesehatan dll.

Memiskinkan keluarga yg uangnya pas pasan dll persoalan pun datang kelaparan, kurang gizi, kriminalitas dll," tulisnya sambil mengutip berita dari Kompas.com berjudul Terus Tumbuh, Transaksi Judi Online Tembus Rp 200 Triliun.

 

 

 

 

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga menandai akun X Presiden Jokowi dan melampirkan sebuah berita dari Kompas.com berjudul Pria Salatiga Kecanduan Judi Online, Terjerat Pinjol, Hidup Tak Lagi Nyaman.

 

 

 

 

Pria Salatiga Kecanduan Judi Online, Terjerat Pinjol, Hidup Tak Lagi Nyaman

Melansir dari Kompas.com, gara-gara judi, hidup Gatot (nama samaran) warga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Jawa Tengah menjadi berantakan.

Tak hanya secara ekonomi, tapi juga rumah tangganya sempat terancam bubar.

Pria beranak dua ini kecanduan judi online hingga hartanya tak tersisa.

Pekerjaannya pun hilang, kemudian dia menjadi driver ojek online dan saat ini mulai menata hidup dengan menjadi sopir.

Gatot mengatakan awalnya dia bermain judi online hanya iseng.

"Awalnya itu tahun 2021-an, main hanya kadang-kadang, iseng ngisi waktu, main QiuQiu dan Poker," ucapnya, Jumat (13/10/2023) saat ditemui.

"Biasa main setelah terima uang gaji, depo Rp 200.000, kalau kalah ya istirahat, tidak main. Tapi kalau ada uang, main lagi, hanya sporadis," kata Gatot.

Kemudian saat 2022 heboh game slot, dia semakin rutin bermain.

Game pertama yang dimainkannya karena suka, Gates of Olympus.

"Tertarik karena banyak teman yang main terus dapat cuan. Kepingin ikut dapat cuan juga dong," kata Gatot sembari tertawa.

"Iming-imingnya, kalau maxwin 5.000 x Bet, jadi Bet Rp 1.000 kalau menang bisa mendapat Rp 5 juta. Menggiurkan, karena hitungannya banyak," kata Gatot.

Dia menjelaskan cara mainnya. Awal depo antara Rp 25.000 hingga Rp 100.000, taruhan Rp 200 hingga Rp 400.

"Selanjutnya tinggal memencet tombol aplikasi atau kadang beli scatter yang pengkalinya banyak," terangnya.

Scatter itu, kata Gatot, harganya 100 kali taruhan dan dapatnya 15 kali putaran.

"Ada pengkali yang dua kali sampai 500 kali, beda game beda scatter lagi," papar Gatot.

Seiring berjalan waktu, dia yang awalnya menghabiskan uang antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 untuk judi, mulai tak terkontrol.

"Meningkat, jadi minimal Rp 500.000 sampai Rp 1 juta, itu per hari" kata dia.

Di sinilah awal kehancuran karena pengeluarannya semakin banyak.

Dia mulai terjerat utang.

"Pinjam uang ke teman hingga ke pinjaman online saya lakukan, hampir semua aplikasi judi online saya ajukan pinjaman," ujar Gatot.

Tak hanya itu, dia pun mulai menjual barang-barang di rumah.

"Motor, televisi, ponsel, pokoknya yang bisa laku ya dijual. Janji bayar utang selalu meleset, karena tidak ada uang. Rencana mengumpulkan uang untuk tabungan kuliah, juga habis," terangnya.

Istrinya pun mulai sering marah-marah karena tidak mendapat uang jatah belanja.

"Istilahnya sudah habis-habisan, bahkan untuk beli rokok tidak mampu. Sekarang belinya rokok yang murah, yang merknya aneh-aneh itu," kata Gatot.

Dia mulai tersadar karena merasa hidupnya mulai tak nyaman.

"Banyak yang menagih utang, rumah juga isinya uring-uringan. Mulai Juli tahun ini, saya tak lagi mau bermain, mau fokus memerbaiki hidup," tegasnya.

"Kalau waktu kosong, dulu selalu main judi online. Sekarang mending untuk bekerja serius, kembali menata keuangan dan kondisi rumah, itu lebih penting," ungkapnya.

Menurut Gatot, bermain judi online tak ada menangnya.

"Memang bisa mendapat uang, tapi pasti balik ke situ lagi, dan akhirnya kalah. Kalahnya juga pasti lebih banyak daripada menangnya, jadi tetap saja rugi," terangnya.

Dia pun mengajak para pemain judi online untuk berhenti dan fokus untuk hal yang lebih baik.

"Kalau yang masih sekolah atau kuliah, belajar yang baik. Sementara yang kerja, uangnya digunakan untuk yang bermanfaat, untuk keluarga," kata Gatot.

Terpisah, Kasi Humas Polres Salatiga Iptu Henri Widyoriani mengatakan sampai saat ini belum ada laporan terkait kasus judi online.

"Kalau ada laporan, kami dari kepolisian siap menindaklanjuti," jelasnya.

Henri mengimbau masyarakat untuk menjauhi segala bentuk perjudian, baik yang online maupun judi konvensional.

"Jauhi segala akses yang berkaitan dengan judi online, pakai internet dengan bijak dan positif," terangnya.

"Perbanyak waktu untuk kegiatan yang bermanfaat, pahami risiko judi, baik online maupun konvensional, ingat ancaman pidana menanti," tegas Henri.

Transaksi Judi Online Tembus Rp 200 Triliun

Masih melansir dari Kompas.com, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan, nilai transaksi judi online telah mencapai Rp 200 triliun sampai pertengahan 2023.

Berdasarkan data PPATK, nilai transaksi judi online tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.

Kepala Biro Humas PPATK M. Natsir Kongah membeberkan, berdasarkan analisis yang dilakukan pada 887 pihak jaringan bandar judi online, terdapat perputaran dana terkait judi online senilai Rp 190 triliun dalam 156 juta transaksi.

Jumlah tersebut merupakan dana transaksi yang terekam sejak 2017 hingga 2022.

Artinya, transaksi dana judi online pada paruh pertama 2023 telah lebih dari data yang tercatat sejak 2017 sampai 2022.

"Aktivitas transaksi meningkat setiap tahunnya," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Natsir menjelaskan, perputaran dana tersebut termasuk di dalamnya aliran dana untuk kepentingan taruhan, pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar-jaringan bandar.

Tak hanya itu, aliran dana juga mencakup transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan oleh jaringan bandar.

PPATK juga mencatat, sekurang-kurangnya terdapat 2,76 juta masyarakat yang terlibat permainan judi online.

Berikut ini adalah rincian pertumbuhan perputaran transaksi judi online di Indonesia yang tercatat oleh PPATK.

1. 2017

Nilai transaksi: Rp 2 triliun

Jumlah transaksi: 250.726

2. 2018

Nilai transaksi: Rp 3,97 triliun

Jumlah transaksi: 666.104

3. 2019

Nilai transaksi: Rp 6,18 triliun

Jumlah transaksi: 1.845.832

4. 2020

Nilai transaksi: Rp 15,76 triliun

Jumlah transaksi: 5.634.449

5. 2021

Nilai transaksi: Rp 57,91 triliun

Jumlah transaksi: 43.597.112

6. 2022

Nilai transaksi: Rp 104,41 triliun

Jumlah transaksi: 104.791.427

Demikian rincian pertumbuhan perputaran transaksi judi online di Indonesia yang tercatat oleh PPATK.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved