Sumber Ungkap Ada Selisih Rp 200 Per Liter, Kabid Zeni Bantah Pungli BBM Subsidi Nelayan di Belawan
Namun dijual dengan harga Rp 7 ribu. Di mana, ada selisih harga Rp 200 dalam satu liternya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kabid Perikanan Tangkap Diskanla Sumut, Zeni membantah adanya pungli terkait BBM bersubsidi untuk nelayan.
"Tidak ada kami memotong atau meminta apapun terkait dengan pungli BBM bersubsidi itu," kata Zeni saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (14/10/2023).
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi sesuai yang dimintakan oleh organisasi nelayan.
"Kami mengeluarkan rekomendasi untuk nelayan yang mendapatkan minyak. Kami langsung memberikan rekomendasi kepada pemilik kapal," ucapnya.
Zeni mengatakan, rekomendasi itu kemudian dibawa oleh organisasi nelayan ke Diskanla Sumut.
"Rekomendasi itu dibawa oleh organisasi nelayan yang berada di sana untuk kemudian didapatkan BBM," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai peran anggotanya bernama CR, ia tak menampik.
Dirinya mengaku ada anggotanya bernama CR yang berkoordinasi dengan organisasi nelayan tersebut.
"Iya dia (CR) anggota saya, tapi tidak ada saya melakukan pungli atau apapun terkait dengan ini," pungkasnya.
Informasi yang didapat Tribun Medan dari internal Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Provinsi Sumatera Utara diduga telah terjadi pungutan liar terhadap nelayan di Belawan terkait harga jual bahan bakar minyak atau BBM subsidi.
Sumber Tribun Medan yang tidak ingin dituliskan identitasnya, mengungkap, dalam aksinya, dinas ini melakukan penambahan harga jual BBM ke nelayan.
Dalam sebulan, dua juta liter BBM bersubsidi dikeluarkan atas rekomendasi Diskanla Sumut kepada pihak penyalur dan diterima oleh pemlik kapal.
Untuk saat ini BBM jenis solar bersubsidi mencapai harga Rp 6.800. Namun dijual dengan harga Rp 7 ribu. Di mana, ada selisih harga Rp 200 dalam satu liternya. Jika dikalikan dua juta liter dalam sebulan, maka pungli yang diterima oleh oknum ini mencapai Rp 400 juta per bulan.
Menurut sumber lagi, pungli yang dilakukan tersebut melibatkan beberapa oknum.
Untuk diketahui, setiap nelayan mendapatkan rekomendasi dari Diskanla Sumut untuk medapatkan BBM bersubsidi.
Surat rekomendasi itu didapatkan atas adanya kerja sama Diskanla dengan organisasi nelayan yang ada di Belawan.
Setelah mendapatkan surat rekomendasi, para pemilik kapal bisa membeli BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).
Para pemilik kapal juga dijatah untuk membeli minyak dari SPBN, sesuai dengan kapasitas mesin kapal yang digunakan untuk melaut. (cr14)
Kabid Zeni Bantah Pungli BBM Subsidi Nelayan di Be
Sumber Ungkap Ada Selisih Rp 200 Per Liter
Kabid Perikanan Tangkap Diskanla Sumut
pungli BBM bersubsidi
nelayan
Diskanla Sumut
Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN)
Warga Kampung Nelayan Medan Belawan Tiga Bulan Kesulitan Air Bersih |
![]() |
---|
Warga Kampung Nelayan Medan Belawan Curhat Butuh Ambulans Perahu |
![]() |
---|
Warga Kampung Nelayan Curhat Air PDAM Kerap Mati, Wali Kota Respon Begini |
![]() |
---|
Keinginan Terakhir Akbar Nelayan Jasadnya Tanpa Kepala, Ternyata Bulan Depan Sudah Mau Nikah |
![]() |
---|
Terungkap Penyebab Akbar Tewas, Jasadnya Ditemukan Tanpa Kepala, Celana Pendek Jadi Tanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.