Drama Korea

Drakor Through the Darkness, Kisah Nyata Criminal Profiler, Berikut Sinopsisnya

Drakor Through the Darkness diangkat dari novel yang berjudul sama karya Kwon Il Yong dan Go Na Moo.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Ayu Prasandi
HO
Ilustrasi Drakor Through the Darkness 

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Drama Korea  (Drakor) Through the Darkness atau Those Who Read Hearts of Evil  merupakan drama Korea kriminal yang tayangkan di Viu dan SBS pada awal 2022.

Drakor Through the Darkness ini berjumlah sebanyak 12 episode.

Drakor Through the Darkness diangkat dari novel yang berjudul sama karya Kwon Il Yong dan Go Na Moo.

Drama Korea ini disutradarai oleh Park Bo Ram, serta ditulis naskahnya oleh Seol Yi Na.

Through the Darkness merupakan drama Korea yang mengangkat kisah nyata tentang perjuangan sulit profiler dalam usahanya membaca isi kepala para pembunuh berantai.

Kwon Il Yong semula merupakan seorang perwira Polisi pada tahun 1989. Ia baru menjabat sebagai profiler pertama di negeri ginseng Korea Selatan pada tahun 2000.

Selama menjalani karir sebagai Polisi, Kwon Il Yong pernah berhasil menangkap pembunuh berantai.

Hal itu yang membuatnya menuangkan pengalaman fantastis tersebut ke novel yang dirilis pada tahun 2018 dengan judul yang sama yakni, 'Through the Darkness'.

Drama ini dibintangi oleh aktor papan atas Kim Nam Gil yang sudah memenangkan banyak penghargaan.

Selain Kim Nam Gil, ada juga Jin Seon Kyu, Kim So Jin dan para pemain pendukung lainnya yakni Lee Dae Yeon, Ryeoun, Jung Soon Won, Kim Won Hae, Gong Sung Ha dan Ko Gun Han.

Spoiler Drakor Through the Darkness

Kisah Through the Darkness, bermula ketika pihak kepolisian Korea Selatan menemukan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Red Hat.

Pola pembunuhan yang dilakukan Red Hat sangatlah rumit dan tidak mudah tertebak. Karena hal tersebut, para tim penyelidik mencoba cara baru untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Son Ha Young (Kim Nam Gil), seorang profiler kriminal dilibatkan dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Mereka menggunakan metode pengungkapan, dengan meneliti kepribadian penjahat-penjahat yang kemungkinan ditiru oleh Red Hat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved