Konflik Palestina dan Israel

Israel Langgar Hukum Perang Internasional, RS di Gaza Hancur Dihantam Rudal, 500 Orang Tewas

Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama kampanye pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza.

Editor: Satia
AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina mengevakuasi korban luka dari sebuah bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza pada Selasa, 17 Oktober 2023. 

Pada tahun 2014, laporan Amnesty International menyimpulkan bahwa enam petugas kesehatan tewas dalam serangan yang disengaja dilakukan militer Israel di beberapa wilayah Gaza.

Padahal, kendaraan tersebut dengan jelas ditandai sebagai ambulans yang sedang bertugas.

Dalam satu kasus, staf medis yang berupaya membantu petugas kesehatan yang terluka parah juga ditembak pasukan Israel.

Penargetan yang disengaja terhadap pekerja layanan kesehatan di zona konflik itu diklaim sebagai kejahatan perang.

Baca juga: Diusung Mendampingi Ganjar Pranowo, Mahfud MD Miliki Harta Kekayaan Rp 29,54 Miliar

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah berjanji untuk meningkatkan perang melawan Hamas dengan serangan darat.

Gallant, yang berbicara kepada pasukan Israel di dekat pagar Gaza pada Selasa, mengatakan bahwa setelah menggempur Gaza melalui udara, pihaknya juga akan melakukan penggempuran melalui darat.

“Kami memulai serangan dari udara, nanti kami juga akan menyerang dari darat,” “Kami telah mengendalikan area tersebut sejak hari kedua dan kami melakukan serangan.

Ini hanya akan semakin intensif,” tambahnya.

Menurut Gallant, Hamas menginginkan perubahan dan mereka akan mewujudkannya.

Apa yang dulu ada di Gaza tidak akan ada lagi.

Baca juga: Terlanjur Cinta hingga Dijanjikan Nikah, Guru Ini Habis Miliaran Rupiah Untuk Pacar, Rupanya Ditipu

Juru Bicara Militer Israel, Jonathan Conricus, mengatakan ratusan ribu tentara berkumpul di dekat Jalur Gaza untuk berperang dengan Hamas.

“Apa yang kami lakukan di daerah-daerah yang dekat dengan Jalur Gaza ini adalah kami telah mengerahkan infanteri, tentara lapis baja, korps artileri kami, dan banyak tentara cadangan lainnya berjumlah 300.000 di berbagai brigade, Mereka (pasukan Israel) sekarang berada di dekat Jalur Gaza, bersiap untuk melaksanakan misi… yang telah diberikan kepada kami oleh Pemerintah Israel,” katanya dalam sebuah video.

“Dan hal ini untuk memastikan bahwa Hamas, pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer yang dapat mereka gunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel,” ungkapnya.

 

Artikel ini diolah Tribun Pekanbaru dan Prohaba

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved