Berita Viral

2 Tahun Baru Jadi Tersangka, Keluarga Korban Sudah Curigai Gelagat Yosef, tak Sangka Danu Terlibat

Kini pihak keluarga berharap setelah terungkapnya kasus yang sudah berlangsung 2 tahun lebih ini bisa segera dituntaskan.

Tribunbogor
Tuti dan Amalia di Subang dibunuh Yosef, Suami Sekaligus Ayah Korban 

"Respon saya (saat bendahara yayasan diganti dengan Tuti dan Amalia) ya itu kan anak istrinya (Yosef), saya ini siapa, saya ini istri kedua, ya enggak apa-apa, tidak masalah," pungkas Mimin.

Janji Danu Bongkar Kasus Subang

Ramdhanu alias Danu menjadi sosok yang penting dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.

Pasalnya, Danu merupakan sosok yang membongkar hingga kasus ini terungkap.

Sambil menangis dan bersuju Danupun berjanji kepada pihak keluarga korban untuk mengungkap kasus ini.

"Danu sempat bersujud dan menangis memohon maaf dan menyesali perbuatannya kepada ibunya dan keluarga korban sebelum menyerahkan diri ke Polda Jabar," ujar Lilis Sulastri, Kakak Kandung Tuti Suhartini.

Menurut Lilis, Danu mengaku kepada kami keluarga korban bahwa dirinya ikut terlibat dalam peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak atau yang dikenal dengan kasus Subang tersebut.

"Danu memohon maaf kepada kami keluarga korban karena ikut terlibat akibat tekanan dari pelaku lainnya," katanya.

Danu juga berjanji kepada kami akan berterus terang tentang apa yang dia ketahui tentang peristiwa pembunuhan Ibu dan anak gadisnya tersebut.

"Danu sudah janji kepada kami keluarga korban, dia akan berterus terang apa yang dia lihat dan alami serta membongkar semua siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan adik dan ponakan saya tersebut ," Kata Lilis  Suhartini

Pengakuan dan Janji Danu ke Keluarga Tuti dan Amalia Usai Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Pengakuan dan Janji Danu ke Keluarga Tuti dan Amalia Usai Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang (Kolase Tribunsumsel.com)

Dikatakan Lilis, Danu mengetahui keterlibatan dari kasus pembunuhan ibu dan anak bahkan Danu sampai menangis dan meminta maaf kepadanya.

"Danu menangis dan menyesali belum bisa mengungkap semua ini, karena selama ini banyak tekanan dan ancaman dari pelaku lain," katanya.

Lanjut Lilis, Danu mengaku semua perbuatannya tersebut kepada keluarga korban pada Minggu malam (15/10/2023) sebelum menyerahkan diri ke Polda Jabar

"Sambil menangis memohon maaf dan bersujud dikaki mamahnya dan keluarga. Danu berjanji akan mengungkap semua kasus ini terang benderang," katanya.

Tentunya keluarga korban, ingin kasus Subang ini segera terungkap dan pelaku dihukum seberat beratnya sesuai dengan perbuatannya

"Semuanya pengen cepat-cepat terungkap semua pelakunya siapa-siapa aja, pengennya lah siapapun pelakunya dihukum seberat-beratnya," ungkapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, kedua korban tak lain Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas di bagasi mobil mewah Alpard di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu.

Hingga kini polisi telah menetapkan 5 tersangka di kasus tersebut yakni Danu, Yosef Hidayat, Mimin Mintarsih dan kedua anak Mimin.

Keputusan M. Ramdanu alias Danu yang menyerahkan diri ke Polda Jabar, mengundang banyak pertanyaan dari berbagai pihak. 

Sebab, pengakuan Danu ini dilakukan setelah hampir dua tahun lebih, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu tak terungkap Polisi.

Psikolog dari Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Miryam Sigarlaki mengatakan, dari sisi psikologis kemungkinan Danu mengalami pergolakan yang luar biasa dalam dirinya, sejak peristiwa itu terjadi. 

Menurutnya, perlu dilakukan pemeriksaan lebih dalam untuk mengetahui secara akurat bagaiman kondisi psikologis Danu.

"Saya disini hanya pengamat saja, bahwa pertama Danu pasti dihantui perasaan bersalah. Perasaan bersalah ini membuatnya sulit untuk membuka diri," ujar Miryam, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/10/2023).

Setelah beberapa waktu, kata dia, perasaan bersalah Danu mungkin memuncak sehingga akhirnya memutuskan untuk mengaku.

Kemudian, kata dia, bisa saja Danu merasa takut untuk mengakui dan takut dengan konsekuensi jika dia memberikan informasi sejak awal. 

"Adanya tekanan psikologis, penyidik mungkin telah memberikan tekanan psikologis atau bukti yang kuat kepada Danu, yang akhirnya membuatnya merasa sulit untuk terus menyembunyikan informasi," ucapnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, kata dia, pasti terjadi perubahan sikap terhadap diri Danu, sehingga berani membuka diri dan berani mengakui perbuatannya.

"Seiring berjalannya waktu, sikap dan pemikiran seseorang bisa berubah. Danu mungkin telah berpikir ulang tentang tindakan yang dia lakukan dan akhirnya memutuskan untuk mengaku," katanya. 

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Artikel ini telah tayang di Grid.ID

 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved