Travel
Mengenal Tradisi Suku Sasak di Desa Ende, Bangun Rumah Pakai Kotoran Sapi
Lombok memiliki kekayaan kuliner dan pemandangan alamnya. Lombok juga memiliki kekayaan budaya
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,LOMBOK- Pagelaran balap motor kelas dunia MotoGP 2023 series Mandalika telah usai pada final race 15 Oktober 2023 lalu.
Namun begitu, tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Lombok tanpa mengenal tradisi suku lokal Sasak yang tak jauh dari Sirkuit Internasional Mandalika tersebut.
Namanya Desa Wisata Ende.
Lokasinya berada di Desa Rembitan Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Inilah Kampret Peminum Darah, Mangsa Ternak dan Bisa Menjadi Sumber Penyebaran Penyakit

Keberadaan desa ini sebagai obyek wisata, patut dipertimbangkan mengingat lokasinya hanya 30 menit dari Sirkuit Mandalika dan 20 menit dari Bandara Internasional Lombok Praya.
Pengalaman reporter Tribun-Medan.com saat bertandang ke desa ini pada Kamis (19/10/2023) cukup menarik.
Pasalnya warga lokal di desa tersebut masih menjaga tradisi leluhur di mana mereka hidup dalam rumah yang beralaskan campuran tahi sapi dan tanah liat.
Kadar alias Amak Sutan, warga lokal yang kerap memandu para pengunjung yang datang menyampaikan saat ini ada 35 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di desa tradisional tersebut.
Baca juga: Berapa Lama Kafein dalam Kopi Bertahan di Tubuh Manusia? Simak Ulasannya
“Kalau usia desa ini sekitar 100 tahun lebih. Beberapa waktu lalu tertua (tokoh adat) di sini meninggal di usia 120 tahun, di mana dia dulunya tinggal di desa ini saat menikah di usia 17 tahun. Bisa dibayangkan sendiri berapa usia desa ini,” kata Kadar.
Kadar menyampaikan bahwa ke-35 KK tersebut hidup bersama dengan perkembangan zaman.
Mereka menikmati listrik dan kendaraan roda dua bermesin terbarukan.
Masyarakat lokal, kata Kadar, tidak berpandangan kuno.
Beberapa dari keturunan mereka juga telah hidup berpencar ke luar kota.

Baca juga: Halal, Kadrun atau Dhab Dimakan Orang Arab, Tapi Tidak Dimakan Nabi Muhammad
Namun, masyarakat Suku Sasak Desa Ende masih ingin menjaga kebudayaan nenek moyang mereka yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Apalagi Ende dalam bahasa Sasak memiliki arti sebagai perisai/pelindung.
Long Weekend Juni 2025, Yuk ke Danau Laukawar untuk Menikmati Ketengan Alam yang Indah |
![]() |
---|
3 Lokasi Wisata di Ha Long Bay Vietnam yang Sangat Cocok untuk Dikunjungi |
![]() |
---|
10 Tempat Wisata Populer di Sumatera Utara, Mulai dari Kota Sejuk Hingga Tempat Pemandian Alam |
![]() |
---|
Lokasi Wisata Murah Meriah di Kota Medan, Mulai dari Lihat Buaya Purba Hingga Koleksi Hewan Langka |
![]() |
---|
Kopi Sedap, Destinasi Kuliner Ikonik Khas Siantar yang Tak Lekang oleh Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.