Berita Viral

Kagetnya Ibu Ini, Anaknya yang Tewas Karena Dibunuh Menelepon di Hari Pemakaman, Ini yang Terjadi

Namun insiden yang tak disangka terjadi kepada seorang ibu dari remaja yang berusia 17 tahun ini. Anaknya dikabarkan telah menjadi korban pembunuhan b

Editor: Liska Rahayu
Sanook.com
Kagetnya Ibu Ini, Anaknya yang Tewas Karena Dibunuh Menelepon di Hari Pemakaman, Ini yang Terjadi 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu pasti dirasakan seorang ibu ketika melihat anaknya diturunkan ke liang lahat.

Namun insiden yang tak disangka terjadi kepada seorang ibu dari remaja yang berusia 17 tahun ini. Anaknya dikabarkan telah menjadi korban pembunuhan brutal.

Betapa kagetnya sang ibu tiba-tiba mendapat telepon dari anaknya dari hp teman di hari pemakaman sang anak. Bagaimana kisahnya?

Dilansir dari Sanook, insiden ini terjadi pada Minggu, (15/10/2023) lalu ketika ada seorang remaja tewas dibunuh dan ditemukan bersimbah darah.

Belum lagi wajahnya yang rusak parah karena luka tembak di kepala dan lehernya.

Anggota keluarga dari remaja ini pun kemudian mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai Osman Adoni Urbina.

Osman bisa diidentifikasi oleh keluarga karena ada luka bakar di salah satu lengannya.

Polisi setempat kemudian menyerahkan jenazah remaja tersebut kepada keluarga untuk upacara keagamaan.

Namun, saat peti mati sudah disiapkan, keluarga dan pelayat dibuat syok ketika ponsel teman dari remaja itu yang ikut melayat tiba-tiba berdering.

Kagetnya Ibu Ini, Anaknya yang Tewas Karena Dibunuh Menelepon di Hari Pemakaman, Ini yang Terjadi
Kagetnya Ibu Ini, Anaknya yang Tewas Karena Dibunuh Menelepon di Hari Pemakaman, Ini yang Terjadi (Sanook.com)

Temannya ternyata mendapat video call dari Osman, remaja berusia 17 tahun yang sedang dimakamkan itu.

“Saya sangat terkejut ketika mendengar teman anak saya mengatakan 'Osman menelepon!'."

"Saya pikir dia hanya bercanda,” kata ibunya yang bernama Vilma Fuentes, kepada media lokal di Honduras.

Namun kemudian sang ibu teringat bahwa ia sempat mendapat telepon dari Osman.

Berdasarkan laporan tersebut, disebutkan bahwa Osman meninggalkan rumahnya tiga minggu lalu untuk menuju perbatasan Amerika Serikat.

(Untuk diketahui, banyak warga Amerika Tengah hingga Amerika Selatan yang ingin bermigrasi dan masuk menjadi imigran ilegal ke Amerika Serikat.)

Akhirnya sang ibu melihat wajah Osman. Osaman pun mengaku sudah berada di perbatasan Guatemala-Meksiko.

Vilma pun bak tak percaya. Ia bertanya berulang kali dengan ekspresi dan suara yang sangat bahaiga.

"Saya disini. Saya di perbatasan Aku masih hidup. Aku belum mati."

Setelah dirundingkan, akhirnya pihak keluarga Osman segera menelepon polisi untuk menjelaskan situasi aneh ini.

Lalu para petugas polisi akhirnya datang ke rumah duka.

Terkuaklah sudah bahwa jenazah yang diterima keluarga Osman adalah seorang pria bernama "Jimmy Sarmiento".

Jimmy adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang dikabarkan hilang dan ditemukan tewas ditembak.

Kerabat Jimmy akhirnya memeriksa dan memastikan bahwa itu benar adalah anak mereka.

Vilma pun menyikapi kesalahpahaman yang terjadi:

“Jimmy dan Osman terlihat sangat mirip. Kami membersihkan mayat dan iktu berduka dengan keluarga mereka."

"Tapi jasad itu bukan Osman. Kami bingung. Polisi juga bingung."

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved