Breaking News

Berita Viral

Malangnya Nasib IM, Bocah Tunawicara di Sumsel Dibully, Diseret ke Kuburan dan Dipaksa Hirup Lem

Dari informasi yang diperoleh, kalau korban ini awalnya dipaksa oleh temannya untuk menghirup lem aibon

Editor: Satia
shutterstock
Ilustrasi Bocah Dibully dan dipaksa hirup lem 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Malangnya nasib bocah di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendapatkan aksi tidak menyenangkan dari teman sebayanya.

Bocah berinisial IM diketahui seorang anak yang mengalami ganggu bicara atau Tunawicara.

IM dibully dan dibawa ke tempat pemakaman umum.

Bahkan, parahnya IM juga dipaksa untuk menghirup lem.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Apresiasi Tribun Network Berperan Entaskan Stunting, Canangkan Gotong Royong Beres

Aksi bully yang dialami bocah tunawicara di Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel mengundang keprihatinan tak terkecuali dari warga sekitar lokasi kejadian. 

Nabila Suci salah satu warga Desa Lingkis mengatakan, video aksi bully itu telah diketahui warga di kampungnya.

Saat ditemui Tribunsumsel.com, Nabila mengatakan, aksi bully itu dialami korban oleh IM (11) yang memang mengalami kesulitan bicara sejak kecil.

"Kejadian pemukulan yang ada di video tersebut dilakukan kemaren siang. Sedangkan saya dapat video dengan durasi 1 menit baru sekitar jam 16.00 WIB," ungkapnya saat ditemui pada Kamis (26/10/2023) malam.

Baca juga: Akal Bulus Pesepeda Wanita, Pura-pura Jatuh Terserempet Mobil, Niatnya Biar Dapat Ganti Rugi

Setelah mendapatkan video ini, Suci juga mendapat informasi korban ini sengaja dibawa ke TPU Desa Lingkis dengan teman-temannya.

"Mereka itu memang sejak dulu berteman dan rumahnya memang berdekatan. Tetapi untuk Imam ini tidak sekolah karena sejak kecil mengalami penyakit tunawicara," bebernya.

Dari informasi yang diperoleh, kalau korban ini awalnya dipaksa oleh temannya untuk menghirup lem aibon.

Akan tetapi korban menolak.

"Saat kejadian korban ini di bully dan dipukuli oleh beberapa orang temannya. Karena korban tidak melawan maka diam saja saat dipukuli. Sedangkan satu orang temannya justru memvideokan kejadian itu dengan durasi sekitar 1 menit," bebernya.

Baca juga: PSMS Medan Diuntungkan atas Sanksi Pengurangan 3 Poin Sriwijaya FC, Manajemen: Kami Fokus Benahi Tim

Seperti yang diketahui, setelah kejadian korban dan teman-temannya dikumpulkan di rumah kepala Desa.

"Awalnya mereka (korban dan temannya) dibawa terlebih dahulu ke balai Desa dan sekitar jam 17.00 WIB lalu dibawa Mapolsek Jejawi," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved