Tribun Wiki

Celurut Gajah, Tikus Kecil yang Punya Hidung Mirip Belalai Hanya Ada di Afrika

Celurut gajah, atau celurut lompat, adalah mamalia insektivora kecil asli Afrika yang tergolong familia Macroscelididae, dalam ordo Macroscelidea

Editor: Array A Argus
INTERNET
Celurut gajah 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pada umumnya, tikus kecil atau celurut hanya memiliki hidung yang pendek saja.

Namun, di Afrika, ada tikus kecil yang dijuluki celurut gajah.

Pasalnya, celurut gajah ini memiliki hidung layaknya gajah.

Tikus celurut gajah atau celurut lompat adalah mamalia insektivora kecil asli Afrika yang tergolong familia Macroscelididae, dalam ordo Macroscelidea.

Baca juga: Uakari, Monyet Botak Berwajah Merah yang Diburu untuk Dimakan Suku di Amazon

Meskipun demikian, celurut gajah tidak benar-benar diklasifikasikan sebagai celurut, meskipun bentuknya serupa.

Celurut gajah ini lebih erat kaitannya dengan gajah dan kerabat mereka yang baru ditemukan, Afrotheria.

Namun, baru-baru ini, ada penemuan lain dari spesies celurut gajah ini di Tanzania.

Celurut gajah di Tanzania warnanya abu-abu, seperti celurut pada umumnya.

Ahli ekologi tropis, Fransesco Rovero, seperti dikutip dari National Geographic menamai celurut gajah abu-abu tersebut dengan nama Rhynchocyon udzungwensis atau sengi.

Baca juga: Binturong, Hewan Unik yang Mirip Perpaduan Beruang dan Kucing

Nama tersebut merujuk pada bahasa Swahili, Afrika.

Diketahui, sengi berwajah abu-abu hidup di Pegunungan Arc Timur, kawasan lindung Taman Nasional Pegunungan Udzungwa dan Cagar Alam Kilombero.

Namun, untuk sengi berwarna kecokelatan dan hitam dapat ditemui mulai dari Gurun Namib hingga ke wilayah bebatuan yang bertebaran di Afrika Selatan serta hutan lebat.

Salah satu spesies, celurut gajah Afrika Utara, hidup di wilayah semi kering, yakni di negara-negara pegunungan di ujung barat laut benua Afrika.

Baca juga: Ular Penis, Meski Menyeramkan Tapi Tidak Berbahaya

Untuk bertahan hidup, sengi ini memakan serangga, laba-laba dan cacing.

Ia membangun sarangnya menggunakan daun-daun kering.

Cara ini dilakukan untuk melindungi dirinya dari sergapan predator.(tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved