20 Tahun Disembunyikan, Anak Akhirnya Tahu Rahasia si Ibu, Sejak Kecil Tak Boleh ke Loteng Rumah

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Betapa terkejutnya pria menemukan mayat yang sudah menjadi mumi di loteng rumahnya.

Penemuan ini berawal saat si pria melakukan dekorasi ulang rumahnya.

Pria yang bernama Leslie Harvey akan tinggal bersama istri dan anaknya yang masih kecil di rumah peninggalan orang tuanya tersebut.

Renovasi ini sebagai bentuk kejutan untuk sang ibu yang sedang dirawat di rumah sakit.

Di dalam rumah, dia menemukan sebuah ruang penyimpanan, dilansir oleh DailyStar, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: MOMEN PILU Ibu Menangis Temui Anaknya di Kantor Polisi, Kecewa Sang Anak Terlibat Keributan

Leslie memang selalu bertanya-tanya apa yang ada di dalam ruangan yang terletak di loteng rumah itu.

Dulu saat masih kecil, ibunya menjawab jika ruang itu berisi barang-barang sisa milik seorang veteran yang pernah menyewa rumahnya.

Namun siapa sangka, saat dibuka ternyata isi dari ruangan penyimpanan itu mampu mengubah hidupnya.

Kisah ini awalnya terjadi pada 5 Mei 1960 silam.

Saat membuka pintu ruangan, dia menemukan beberapa pakaian yang sudah usang.

Hal yang lebih mengagetkannya lagi adalah, Leslie menemukan sebuah mumi.

Baca juga: Sada Sumut FC Segera Umumkan Pelatih Baru Jelang Putaran Kedua Liga 2 2023-2024

Tentu siapa saja yang melihatnya akan merasa ngeri.

Terlebih mumi itu sudah terkunci di dalam selama 20 tahun lamanya.

Rumah yang terletak di 35 West Kinmel Street di Rhyl, Wales Utara itu buru-buru dipenuhi polisi.

Selain polisi, datang pula petugas forensik, ahli patologi, ahli biologi dan petugas koroner setempat.

Baca juga: Proyek Underpass Jalan Gatot Subroto Resmi Dimulai, Telan Dana APBN Rp 200 Miliar, Begini Konsepnya

Saat itu Leslie yang baru berusia 29 tahun tersentak melihat pemandangan suram seonggok kaki manusia yang telah keriput.

Kondisi mumi dibalut dengan selimut yang tetutupi sarang laba-laba tebal dan debu yang parah.

Lalat-lalat menghinggapi bagian wajah mumi, sementara serangga ngengat merusak rambut dan pakaian.

Aliran udara di dalam ruangan bersumber dari ventilasi sempit di loteng.

Lembabnya sirkulasi udara ini mendukung proses mumifikasi di dalamnya.

Baca juga: Kejuaraan Antarkampung Kemenpora Diikuti Ratusan Pelajar di Langkat

Polisi segera melakukan berbagai penyelidikan untuk menelusuri siapa dalang di balik mumi itu.

Ibu Leslie, Sarah Jane Harvey yang saat itu berusia 65 tahun tak luput dari incaran pihak kepolisian.

Sarah Jane awalnya diintergogasi di ranjang rumah sakit tempat dia dirawat.

Berdasarkan keterangan Sarah Jane, didapatlah beberapa informasi penting.

Mayat yang telah jadi mumi itu diidentifikasi adalah seorang wanita bernama Frances Alice Knight.

Saat itu, Frances Alice diasingkan dari suaminya yang seorang dokter gigi pada tahun 1940-an.

Baca juga: DISERANG dari Dua Arah Gaza dan Lebanon, Menhan Israel: Mati Bertempur atau Menyerah Tanpa Syarat

Frances Alice bisa menyewa rumah Sarah Jane karena menerima tunjangan mingguan dari suaminya.

Pada usia 60-an, Frances Alice menderita stroke di sebagian tubuhnya.

Dia kerap mengeluh nyeri otot yang parah selama pecahnya Perang Dunia II.

Kepada polisi, Sarah Jane masih mengingat-ingat kejadian yang dia alami 20 tahun yang lalu itu.

Baca juga: Ariel NOAH Putuskan Vakum Usai 20 Tahun Berkarya di Industri Musik, Putrinya Senang, Alasannya?

Suatu malam terjadi hal yang begitu buruk, Frances Alice dinyatakan sudah meninggal.

Alih-alih lapor ke polisi, Sarah Jane malah menyeret mayat Frances Alice ke dalam ruang penyimpanan dan menguncinya di sana.

Lalu, dia memanfaatkan tunjangan suami Frances Alice yang masih rutin disetorkan.

Dia memperoleh 2 poundsterling per minggu, selama bertahun-tahun jumlahnya mencapai 2.099 poundsterling.

Baca juga: Ariel NOAH Putuskan Vakum Usai 20 Tahun Berkarya di Industri Musik, Putrinya Senang, Alasannya?

Sarah Jane mengaku jika Frances Alice telah pindah ke panti jompo di Llandudno untuk menghabiskan masa tuanya.

Namun tak disangka, mayat yang sudah jadi mengeras jadi mumi itulah ternyata Frances Alice.

Mayat Frances Alice masih mengenakan gaun malam yang terakhir dipakainya.

Selama 20 tahun, posisi tubuhnya terlipat.

Mayatnya dikelilingi kertas yang berserakan dan dipenuhi serangga.

Baca juga: Ketum PSI dan Ibu Negara Iriana Jokowi Dijadwalkan Tiba di Medan Hari Ini, Ini Agendanya

Pihak kepolisian membutuhkan sebuah sekop taman untuk mengangkatnya karena tubuh mayat sudah lengket dengan lino di lantai.

Ahli patologi harus merendam mayat dalam larutan gliserin selama seminggu agar melunak.

Di leher mayat ditemukan ada ikatan stocking, menunjukkan penyebab kematian diduga dicekik.

Polisi lalu menganggap kasus ini sebagai penyelidikan pembunuhan.

Saat persidangan, jaksa menuduh Sarah Jane mencekik korban setelah diberi izin mengambil uang Frances Alice.

Baca juga: MENCEKAM, Rekaman Tank Israel Tembak Mobil Warga Gaza, Jurnalis Histeris Teriak Selamatkan Diri

Namun dalam pembelaannya, Sarah Jane berdalih jika Frances Alice saat itu sedang sakit flu parah.

Dan melilitkan sticking di leher memang menjadi "pengetahuan umum" pada zaman itu untuk menyembuhkan sakit tenggorokan.

sarah Jane akhirnya terbebas dari tuduhan pembunuhan.

Tapi dia dinyatakan bersalah karena mengambil uang lewat penipuan antara Mei 1940 hingga April 1960.

Dia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara.

Baca juga: Untuk Memperkuat Koordinasi Anggota, Imigrasi Medan Selenggarakan Rapat TIMPORA di Binjai'/.................

Setelah dibebaskan, dia singgah ke panti jompo dan meninggal karena penyakit kanker.

Beberapa dekade berlalu, penemuan mengerikan dan misteri kematian Frances Alice masih menjadi perbincangan warga kota Rhyl.

Kisah ini lalu menarik perhatian dunia hingga sekarang.

Raymond Vaughn, pensiunan polisi yang juga petugas pada saat kasus ini dibuka mengatakan kepada UK Horizons, Minggu (29/10/2023):

"Kasus ini adalah kasus paling tidak biasa yang pernah dihadapi oleh polisi, termasuk patologi."

"Itu adalah mumi pertama yang pernah saya lihat, dan saya akan mengingatnya sepanjang hidup saya. 

Rumah yang jadi TKP kasus itu juga menarik perhatian konten kreator di Inggris.

Artikel ini diolah Tribunnewsmaker

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News