Berita Viral
Kejanggalan di Balik Kematian Ayah dan Anak di Koja, Ada Luka Lebam hingga Perbedaan Hari Kematian
Kematian seorang pengusaha travel umrah bernama Hamka Rusdi (50) bersama anak bungsunya, AQ (2) di dalam rumahnya di Koja, Jakarta Utara masih menyimp
TRIBUN-MEDAN.COM – Kematian seorang pengusaha travel umrah bernama Hamka Rusdi (50) bersama anak bungsunya, AQ (2) masih menyisakan sejumlah pertanyaan.
Seperti diketahui, jasad ayah dan balitanya ditemukan membusuk dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Istri Hamka, NFH (32) dan anak sulungnya AD (4) juga turut ditemukan berada dalam rumah itu dalam kondisi lemas dan dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.
Terbaru diketahui, jasad Hamka diduga kuat sudah belasan hari tewas hingga jasadnya membusuk.
Sementara sang anak bungsu diduga belum lama meninggal dunia atau masih dalam hitungan beberapa hari.
Namun kejanggalan terbaru, polisi mendapati luka pada wajah balita yang tewas membusuk bersama ayahnya dalam rumah itu.

Hasil autopsi terkini, luka tersebut termasuk berupa lebam-lebam alias bukan luka terbuka yang signifikan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, polisi masih menelusuri apakah luka lebam tersebut diakibatkan kekerasan atau terjadi ketika balita itu terjatuh dari tempat tidur.
"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion.
Fakta yang kini didapatkan, mayat balita Abid Qushayyi Akma (2) itu tergeletak di bawah kasur pada saat ditemukan.

Yang bersangkutan juga diduga telah meninggal dunia lebih dari 3 hari.
"Anak itu usia kematiannya 3 hari, akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian," ucap Gidion.
"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan. Karena memang usia kematian sudah 3 hari, jadi tidak nampak kasat mata luka terbuka," sambung Kapolres.
Sementara itu, korban Hamka (50) diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.
Pada tubuhnya tidak ditemukan luka terbuka.
Namun, ada darah yang berceceran di dekat jenazah korban pada saat pertama kali ditemukan Sabtu (28/10/2023) lalu.
Baca juga: KONDISI Istri Hamka Usai Hidup 2 Minggu Bersama Jasad Suami dan Balitanya, Linglung, Lemas di Sofa
Baca juga: Postingan Terakhir Hamka Sebelum Ditemukan Tewas Membusuk Disorot, Singgung Soal Kebahagiaan
Ngeluh Sakit Tenggorokan
Gidion menambahkan, korban Hamka sempat mengeluhkan sakit tenggorokan kepada keluarganya sebelum ditemukan meninggal.
Pada 18 Oktober, Hamka berkomunikasi dengan keluarganya soal sakit yang ia rasakan.
"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya, ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ucap Gidion.
Keluhan korban soal sakit tenggorokan dikumpulkan pihak kepolisian dalam upaya penyelidikan kasus ini.
Proses autopsi yang dilengkapi dengan penelitian forensik lanjutan bakal terus dirampungkan kepolisian guna mengungkap apa sebenarnya yang membuat korban meninggal dunia.
"Ini kemudian kita harus melakukan uji kompetensi yang lain, antara lain adalah histopatologi forensik kemudian toksikologi forensik," jelas Gidion.

Adapun penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk ini terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 9.00 WIB.
Warga yang sudah mencium bau busuk lebih dari seminggu akhirnya memutuskan untuk mendobrak rumah korban didampingi aparat wilayah setempat.

Ketika masuk, warga mendapati ayah dan anak itu sudah tewas membusuk, sementara ibu dan anak sulung masih hidup namun kondisi kesehatannya memburuk.
Saat ini, ibu dan anak yang masih hidup juga masih menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis di RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: PDIP Bikin Aksi Balasan ke Kubu Prabowo, Niat Rangkul Ridwan Kamil dan Khofifah Masuk TPN Ganjar
Baca juga: Achiruddin Hasibuan Sujud Syukur Divonis Bebas Perkara Solar Ilegal, JPU: Tanya Humas Kejati Saja
Kecurigaan warga
Warga mulai curiga saat Hamka tak terlihat salat Jumat.
Padahal biasanya rajin, mendadak Hamka absen ke masjid.
Tak disangka, dua minggu kemudian ia ditemukan tewas membusuk di rumahnya.
Sebelum Hamka (50) ditemukan membusuk di rumahnya, warga menaruh curiga tinggi.
Hamka yang tinggal di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, absen melakukan kebiasaan di hari Jumat.
Sontak warga mulai mencurigai keberadaan Hamka yang tidak kelihatan batang hidungnya.
Sebelum itu, mulanya warga curiga dengan bau busuk yang tidak hilang-hilang selama dua pekan.
Bau menyengat seperti bangkai membuat warga resah dan akhirnya diselidiki.
Tidak ditemukan bangkai binatang apapun di sekitar rumah warga.
Hingga akhirnya kecurigaan mengarah ke rumah Hamka karena tampak tak berpenghuni.
Debu di sekitar halaman rumah membuat warga menduga bau busuk berasal dari kediaman Hamka.
Selain itu, sosok Hamka yang dikenal taat beribadah tidak hadir di masjid pada hari Jumat.
Salah satu warga, Bambang mengaku selalu melihat Hamka melakukan salat Jumat.
Namun pada 27 Oktober 2023, batang hidung Hamka tak muncul di masjid.
"Dia keluarnya setiap salat aja, orangnya taat beribadah," ujar Bambang di lokasi dikutip Sripoku.com dari TribunJakarta, Senin (30/10/2023).
Absenya Hamka salat Jumat membuat Bambang menaruh curiga tinggi.
"Makanya saya heran, kok nggak Jumatan.
Biasanya selalu Jumatan, ini kok nggak kelihatan," jelasnya.
Satu per satu kecurigaan ditampung warga hingga akhirnya melakukan laporan kepada petugas di wilayahnya.
Setelah berunding, pada Sabtu pagi Bambang ikut masuk ke dalam rumah Hamka untuk membuktikan kecurigaannya.
Akhirnya, dugaan Bambang terbukti dan rasa penasarannya terjawab.
Usai masuk ke dalam rumah Hamka, warga menemukan bos Travel Umrah itu sudah terbujur kaku dengan kondisi telungkup dekat kamar mandi.
Diduga jasad Hamka sudah dibiarkan selama lebih dari sepekan sehingga bau busuk menyebar ke rumah warga.
Kemudian, ditemukan juga jasad anak balita Hamka yang juga terbujur kaku di lantai kamar.
Lalu istri Hamka, Nur Hikmah dan anak sulung mereka juga ditemukan di dalam rumah dalam kondisi masih hidup.
"Ada juga istrinya hanya diam saja duduk di sofa, sudah lemas," kata Bambang.
Pihak kepolisian datang ke lokasi penemuan jenazah dan membawa jasad Hamka dan anaknya RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa tim forensik.
Sementara itu, istri dan anak sulung Hamka dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif dan dilakukan pemeriksaan psikologis.
Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya korban yang disinyalir sudah berhari-hari.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.