TRIBUN-MEDAN.COM,- Masjhoedoelhaq, atau yang lebih dikenal dengan nama K.H Agus Salim adalah tokoh pahlawan nasional dengan julukan 'The Grand Old Man'.

Ia mendapat julukan itu karena prestasinya di bidang diplomasi dan kefasihannya dalam berbahasa asing.

Tidak hanya itu, K.H Agus Salim juga piawai dalam dunia politik.

Baca juga: Sosok Dolly Salim, Pelantun Pertama Lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II

Ia juga merupakan seorang jurnalis yang pernah menjabat sebagai Wakil Redaktur dan Ketua Redaksi di Haria Neratja.

Bahkan, K.H Agus Salim juga pernah mendirikan surat kabar bernama Fadjar Asia.

Selanjutnya, ia pernah menjabat Redaktur Harian Moestika di Kota Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO).

Pelopor Homeschooling

Agus Salim lahir pada 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Ia merupakan anak pasangan dari Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab.

Ayah Agus Salim merupakan Jaksa Kepala di Kepulauan Riau.

Baca juga: SOSOK Dita, Rawat 600 Ekor Kucing di Rumahnya, Uang Makanya Sebulan Berapa ?

Setelah beranjak dewasa dan menikah dengan Zaitun Nahar Almatsier, Agus Salim dikaruniai 10 orang anak.

Semasa hidupnya, Agus Salim tidak pernah menyekolahkan anaknya.

Ia tidak ingin anaknya terpengaruh pendidikan Belanda, yang dianggapnya sebagai penjajah.

Tak pelak, Agus Salim pun mendidik anak-anaknya sendiri di rumah.

Sehingga, ia pun dianggap sebagai pelopor Homeschooling oleh masyarakat Indonesia.

Meski anak-anaknya tidak sekolah tinggi, tapi mereka mampu menguasai beragam bahasa, seperti Inggris, Belanda, dan Jerman.

Baca juga: SOSOK Megawati Hangestri, Main di Liga Voli Korea Bikin Lawan Ketar-ketir, Pelatih Korsel Kagum