Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah Diluncurkan di Sumatera Utara

Kemendikbudristek bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi vokasi dan Pemerintah Provinsi Sumut luncurkan program Penguatan Ekosistem Kemitraan.

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi vokasi dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara meluncurkan program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Sumut.

Peluncuran dan penandatanganan dilakukan di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Gedung Pemprov Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (1/11/2023).

Direktur Utama Politeknik Negeri Medan, Idham Kamil mengatakan progran ini merupakan tindaklanjut Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing untuk menyiapkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Program penguatan ekosistem vokasi dilaksanakan di 27 provinsi dengan 20 Perguruan Tinggi vokasi di Indonesia dan merupakan kehormatan bagi kami Politeknik Negeri Medan yang telah ditunjuk sebagai koordinator pelaksana untuk mengambil program ini di Provinsi Sumut," ujar Idham.

Dikatakannya, dalam program ini pihaknya menggandeng 3 perguruan tinggi vokasi yakni Fakultas Vokasi Universitas Sumatra Utara, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, dan AMIK Polibisnis Perdagangan.

"Kami yakin semangat kerjasama yang tinggi dapat menghasilkan hal baik khususnya kemitraan dalam program ini," katanya.

Tim Pakar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Direktorat Mitras DUDI), Heru Pranoto menuturkan, program ini akan dilakukan selama tiga tahun.

Di tahun pertama akan dilakukan riset tentang perencanaan inovasi yang akan menghasilkan policy brief.

"Di tahun ke dua dan ketiga nanti akan diimplementasikan hasil dari mapping di tahun pertama. Tahun ini kita hanya melakukan policy brief-nya dulu kemudian dari sini kita akan coba mapping berapa kebutuhan tenaga kerja di Sumut dan bidang apa saja," ucapnya.

Ia mengatakan, dari hasil riset di tahun pertama ini nantinya akan dilakukan implementasi berupa berbagai produk vokasi.

"Dan juga bisa berupa peningkatan kapasitas di perguruan tinggi vokasi dan juga di lembaga-lembaga pelatihan vokasi. Tahun pertama ini kick off programnya yang nanti akan dilakukan selama hampir satu tahun untuk penyusunan mapping," ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung dalam kesempatan itu mengatakan, dari total sekitar 2050 SMA/SMK di Sumut, akan ada 8000 lulusan setiap tahunnya.

"Ini yang kita selalu berupaya bagaimana agar penyerapan tenaga kerja di Sumut bisa efektif bagi lulusan SMA/SMK di setiap tahunnya. Untuk itu Pemprov Sumut mendukung program ini karena pendidikan vokasi dibutuhkan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja," ujarnya.

Dalam peluncuran dan diskusi publik ini juga dilakukaan penandatanganan kerjasama dengan beberapa pemangku kepentingan seperti Dunia Usaha dan Dunia Industri, pemerintah daerah dan media massa.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved