Sosok Pengusaha Alex Tirta Muncul di Kasus yang Membelit Pimpinan KPK,Sewa Rumah untuk Firli Bahuri?

Nama Alex Tirta mendadak jadi perbincangan di tengah pengusutan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian SYL

Editor: Salomo Tarigan
ist via juaranet
Pengusaha Alex Tirta 

TRIBUN-MEDAN.com - Nama Alex Tirta mendadak jadi perbincangan di tengah pengusutan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian SYL

Sosok pengusaha Alex Tirta disebut menyediakan tempat 'safe house' KPK.

Rumah tersebut diduga menjadi tepat pertemuan ketua KPK Firli Bahuri dengan SYL.

Polisi menyebut Ketua KPK Firli Bahuri tidak menyewa rumahnya di Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang jadi safe house, secara langsung dari sang pemilik.

Ketua KPK Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri (Tribunnews.com)

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, rumah itu ternyata disewa Alex Tirta.

Alex Tirta diketahui merupakan pemilik usaha tempat hiburan malam yang paling besar di Jakarta.

Selain itu, ia juga saat ini menjabat sebagai Ketua Harian PP PBSI.

Adapun pemilik rumah di Jalan Kertanegara sendiri adalah berinisial E, kemudian Alex Tirta menyewanya.

"Pemilik rumah Kertanegara Nomor 46 Jakarta Selatan adalah E," ujar Ade Safri, kepada wartawan, Selasa.

"Dan yang menyewa rumah Kertanegara Nomor 46 Jakarta Selatan adalah Alex Tirta," lanjutnya.

Alex Tirta, kata Ade Safri, menyewa rumah itu sekira Rp650 juta selama satu tahun.

"Sewanya sekira 650 juta setahun," kata eks Kapolres Kota Solo tersebut.

 
Siapa itu Alex Tirta?

Dikutip dari Bangka Pos, Pria bernama lengkap Alex Tirta Juwana Darmadji ini dikenal sebagai salah satu pengusaha tempat hiburan malam di Jakarta.

Selain Alexis, Alex Tirta disebut-sebut memiliki tempat hiburan malam yang tersebar di beberapa lokasi di ibu kota.

Pada tahun 2015 Alex Tirta terpilih menjadi Ketua Umum Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh indonesia (PBSI) DKI Jakarta periode 2015-2019.

Saat baru dilantik Alex Tirta pernah memboyong pengurus PBSI DKI Jakarta bertemu dengan Ahok yang kala itu masih menjabat sebagai gubernur.

Usai pertemuan Alex Tirta dan pengurusnya berfoto bareng bersama Ahok. 

Selain dengan Ahok, foto Tirta dengan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Wiranto juga jadi perbincangan netizen.

Hal ini wajar sebab Wiranto menjabat ketua umum pengurus pusat PBSI.

Wiranto kemudian mengangkat Alex Tirta sebagai Wakil Ketua Umum I PBSI untuk periode 2016-2020.

Alex Tirta juga tercatat sebagai pemilik PB Exist, salah satu club bulutangkis di Jakarta.

Alex Tirta sendiri dibeberapa kesempatan mengaku siap mengucurkan dana untuk pembinaan bulutangkis Indonesia. 

8 Saksi Diperiksa di Polda Metro Jaya

Polisi kembali memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Pada Selasa (31/10/2023) kemarin, total ada delapan orang saksi yang diperiksa oleh tim penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri.

Pemeriksaan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di ruang pemeriksaan Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya lantai 21 Gedung Promoter.

Kemudian di ruang pemeriksaan Dittipidkor Bareskrim Polri Lantai 6 Gedung Bareskrim Polri.

Untuk di Polda Metro Jaya, pemeriksaan dilakukan terhadap Direktur Pelayanan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Tomi Murtomo.

"Pukul 10.00 WIB, dilakukan pemeriksaan atau permintaan keterangan tambahan terhadap saksi pegawai KPK RI, yakni Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK RI. Telah selesai pemeriksaannya pada pukul 12.00 WIB," ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, dalam keterangannya, Selasa.

Selain itu, empat orang saksi lainnya turut diperiksa di Polda Metro Jaya pada hari ini, tetapi tak dibeberkan identitasnya.

"Pukul 10.00 WIB, dilakukan pemeriksaan atau permintaan keterangan terhadap 4 orang saksi lainnya, masih berlangsung," katanya.

Baca juga: PREDIKSI SKOR Madura United vs Persib Bandung, Head to head, Line up Pemain, Link Live Liga 1

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar jalani pemeriksaan hari ini di Bareskrim Polri.

"Pukul 10.00 WIB dilakukan pemeriksaan atau permintaan keterangan tambahan terhadap saksi IA (Kapolrestabes Semarang), masih berlangsung," ucap Ade Safri.

Tak hanya Irwan Anwar, pemeriksaan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta juga masih berlangsung.

"Pukul 14.00 WIB, dilakukan pemeriksaan atau permintaan keterangan tambahan terhadap saksi SYL (eks Mentan RI) dan M Hatta (eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI), keduanya masih berlangsung," tuturnya.

"Untuk saksi SYL dan M Hatta tiba di gedung Bareskrim Polri sekira pukul 13.30 WIB, diantar oleh petugas KPK RI dan untuk saksi SYL didampingi penasihat hukumnya. Pemeriksaan dimulai pukul 14.00 WIB sebagaimana surat panggilan yang telah dilayangkan oleh penyidik dan telah dikoordinasikan sebelumnya dengan pihak KPK RI," lanjut Ade Safri.

Kombes Irwan Anwar Akan Dikonfrontasi SYL Soal Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

Tak hanya Syahrul Yasin Limpo, sejumlah saksi akan menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (31/10/2023).

Brigjen Pol Ahmad Ramadhan
Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (istimewa via humas.polri.go.id)

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, membenarkan adanya pemeriksaan sejumlah saksi selain SYL.

Saksi itu antara lain Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

"Kombes IA. Iya (Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar)," ujar Ramadhan, saat dikonfirmasi pada Selasa (31/10/2023).

Ada juga inisial MH yang diketahui Muhammad Hatta, mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan.

"Iya, (beliau) dikawal penyidik KPK," kata Jenderal bintang satu tersebut.

Ia menuturkan, sejumlah saksi sedang dalam perjalanan menuju Bareskrim Polri.

Keterkaitan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dalam Kasus Pemerasan

Nama Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang Komisaris Besar (Kombes) Irwan Anwar muncul dalam penyelidikan dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah naik ke tahap penyidikan pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Namun, polisi belum mengungkap siapa yang jadi tersangka.

Adapun Irwan Anwar merupakan salah satu saksi dalam perkara ini.

Irwan disebut sudah dua kali dipanggil Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya untuk pemeriksaan, termasuk pada Selasa (10/10/2023).

Kabar pemeriksaan itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi.

Sayangnya, Irwan enggan memberikan keterangan lebih detail soal pemeriksaan yang dimaksud.

"Tanyakan ke penyidik ya," ucap Irwan saat dihubungi wartawan, Selasa.

Disebut sebagai perantara

Sosok dan peran Irwan Anwar jadi perhatian saat namanya mencuat sebagai saksi dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku mendapatkan informasi bahwa Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sebagai perantara.

Irwan diduga menyerahkan dana dari Syahrul Yasin Limpo kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pimpinan yang dimaksud diduga Ketua KPK Firli Bahuri.

"Dari informasi yang IPW dapatkan, posisi Kombes IA (Irwan) hanya membantu permintaan dari SYL (Syahrul) untuk menyampaikan titipan dana kepada yang diduga FB (Firli)," ucap Sugeng dalam tayangan video yang dibagikan kepada wartawan, Selasa.

Sugeng berujar, dana itu diterima langsung oleh Firli.

Berdasarkan informasi yang diterima IPW, Sugeng mengatakan, keterangan Irwan Anwar dinilai sangat penting untuk mengungkap kasus ini.

Punya hubungan kekerabatan

Menurut Sugeng, Irwan Anwar memiliki hubungan keluarga dengan Syahrul Yasin Limpo.

Ia diduga punya hubungan kekerabatan dalam hubungan ikatan perkawinan dengan salah satu keluarga Syahrul.

Selain itu, Irwan merupakan mantan anak buah Firli Bahuri.

Diketahui, pada 2017, Firli dan Irwan sama-sama bertugas di (Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dan dia (Irwan) adalah mantan anak buah dari FB (Firli) ketika menjabat di Polda NTB," ucap Sugeng.

Berdasarkan informasi yang diterima IPW, Sugeng berucap, Irwan merupakan perantara yang memberikan dana dari Syahrul kepada Firli.

Jadi saksi kunci

Dengan sejumlah informasi yang didapat, Sugeng beranggapan Irwan merupakan saksi kunci dalam dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK.

"Kombes Irwan Anwar adalah saksi kunci di dalam perkara dugaan pemerasan, gratifikasi, yang disebutkan oleh SYL kepada pimpinan KPK," ujar Sugeng, Senin (9/10/2023).

Menurut Sugeng, keterangan Anwar sangat penting untuk mengungkap kasus ini.

Sugeng berujar, keterangan Anwar akan sangat strategis.

"Dia (Anwar) bisa menjerat pimpinan KPK dengan keterangannya atau dia bisa kemudian menjadi martir, menahan posisi, nanti menjadi tersangka pada dirinya," papar dia.

Harus dilindungi Menurut Sugeng, Irwan harus diberi perlindungan karena terlibat kasus ini.

Ia masih diperiksa sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pemerasan tersebut.

"Kombes Irwan Anwar harus diberi perlindungan terkait dengan keterangannya yang sangat signifikan dan penting," ujar Sugeng.

"Agar ia (Anwar) bisa membuka secara terang benderang kasus ini," papar dia.

Selain itu, Sugeng meminta kepada Polda Metro Jaya agar menjamin Anwar dan dijadikan sebagai whistle blower.

Menurut Sugeng, Irwan saat itu hanya memenuhi permintaan Syahrul untuk menyampaikan titipan dana kepada pimpinan KPK itu.

Ia menyangka hal itu menjadi masalah besar baginya.

Saat dikonfirmasi soal hubungan dengan Syahrul ataupun Firli, Irwan belum merespons.

Polda Metro Jaya belum merespons soal sosok Irwan yang menjadi perantara yang menyerahkan uang dari Syahrul ke Firli.

Bantahan Firli

Polda Metro Jaya saat ini tengah mengusut dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK.

Polda Metro Jaya juga telah memeriksa Kombes Irwan Anwar sebagai saksi.

"Benar, (Irwan) salah satu saksi yang sudah dilakukan klarifikasi di tahap penyelidikan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dihubungi, Minggu (8/10/2023).

Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya juga menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.

Sementara itu, Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementan.

Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.

Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.

"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).

Firli juga membantah tudingan pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.

"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.

Firli Bantah Soal Kabar Pertemuan di Rumah Kertanegara 46, SYL Membenarkan

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membenarkan kabar pertemuannya dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri di rumah yang terletak di Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat ditanya wartawan terkait kabar itu, SYL mengangguk membenarkan

SYL ditanya saat dirinya menjalani pemeriksaan pada hari ini, Senin (30/10/2023).

Wartawan kemudian kembali mengonfirmasi anggukan kepala itu kepada SYL.

Ketika kembali ditanya apakah ada pertemuan dengan Firli Bahuri di Kertanegara 46, SYL mengulangi anggukan kepalanya.

Selang berapa lama, SYL mengatakan,"Tanya Polda, tanya Polda."

 

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo disebut pernah bertemu dengan Firli Bahuri di rumah Kertanegara 46.

Hal ini diungkap oleh pengacara SYL, Arianto.

Berdasar kabar, menurut Arianto, rumah Nomor 46 Kertanegara tersebut merupakan safe house KPK.

"Betul pernah ketemu di situ, tapi konon katanya itu safe house KPK," kata Arianto kepada wartawan, Kamis (25/10/2023).

Arianto tak mengetahui persis kapan pertemuan antara SYL dan Firli terjadi di rumah Kertanegara 46.

Namun ia memastikan pertemuan tersebut memang pernah terjadi.

"Logikanya kalau digeledah pasti terungkap pada pemeriksaan saksi harusnya, makanya dilakukan penggeledahan," katanya.

Rumah Kertanegara 46 pun telah digeledah penyidik Subdit Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kamis (26/10/2023).

Polda Metro Jaya lantas memeriksa pemilik rumah Kertanegara 46 bernisial E setelah digeledah terkait kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ke eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jumat (27/10/2023).

"Pemilik rumah Kertanegara 46 yang hari ini di-schedule untuk dilakukan pemeriksaan pada pukul 10.00 WIB di lantai 21 gedung Promoter, ruang pemeriksaan penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).

Ade mengatakan pihaknya melakukan serangkaian penyidikan dan diketahui jika rumah tersebut disewa oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Meski begitu, Ade tak mengungkap harga sewa yang diperuntukkan untuk Firli selama menyewa rumah tersebut.

"Identifikasinya rumah tersebut disewa. Saat ini sedang kita lakukan pemeriksaan," ungkapnya. 

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Wartakota

Sosok Pengusaha Alex Tirta yang Muncul di Kasus Dugaan Pemerasaan Pimpinan KPK

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved