Berita Viral

Pilu Bocah Kelas 2 SD Tewas Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Dirayu Pakai Es Krim, Ada Dugaan Predator

Pilu bocah kelas 2 SD berinisial AR (8) yang tewas dibunuh anak pensiunan polisi berinisial MFM (16) di Kota Palu

Instagram.com/@terangmedia
Anak pensiunan polisi habisi nyawa bocah 8 tahun di kawasan Alam Asam II, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulteng. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu bocah kelas 2 SD berinisial AR (8) yang tewas dibunuh anak pensiunan polisi berinisial MFM (16) di Kota Palu.

Adapun bocah kelas 2 SD itu ditemukan tewas dalam pposisi tanpa pakaian di gang Jalan Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, pada Selasa (31/10/2023).

Bocah kelas 2 SD tersebut diduga menjadi korban predator.

Penemuan mayat ini berawal dari adanya laporan orang tua korban kepada polisi untuk mencari anaknya yang sudah hilang selama dua hari.

"Anaknya dibawa pelaku berinisial MFM (16) sudah 2 hari, tapi belum kembali, tim bersama pelaku dan orangtua korban langsung mencari titik terakhirnya," ucap Kapolsek Palu Barat AKP Rustang, dikutip dari TribunPalu, Kamis (2/11/2023).

Anak Pensiunan Perwira Polisi Bunuh Bocah 8 Tahun, Korban Ditemukan Tanpa Pakaian
Anak Pensiunan Perwira Polisi Bunuh Bocah 8 Tahun, Korban Ditemukan Tanpa Pakaian (Tribun Palu)

Pihak Polsek Palu Barat lantas membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi terakhir dirinya meninggalkan korban.

"Tim langsung mencari dan melihat korban dalam posisi terbaring di tanah tanpa pakaian (telanjang bulat) dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.

Setelah itu, pihaknya langsung menangkap pelaku untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Sementara korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Diketahui, bahwa pelaku MFM adalah anak pensiunan polisi yang pernah bertugas di Polda Sulteng dengan inisial AKBP UN.

"Sampai saat ini masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran rumah pelaku," tutur Rustang.

Baca juga: Istrinya Kabur Ikut Selingkuhan Usai Digrebek Warga, Suami Bikin Syembara, Janjikan Imbalan Uang

Baca juga: DETIK-DETIK Anies Baswedan Terjepit saat Ribuan Warga Menyambutnya di Stabat

Kronologi Versi Keluarga

Ayah korban, Herman (34) menjelaskan, putra sulungnya itu berpamitan kepada neneknya untuk berjalan-jalan pada malam hari.

Kemudian, korban bertemu dengan pelaku yang mengajaknya untuk bersepeda membeli es krim.

"Kebetulan ada saya punya tante yang 'lihat' dan istri saya juga bertepatan sedang cari, ditanya sama tanteku juga dibilang dibawa orang besar naik sepeda," ucapnya, dikutip dari TribunPalu.

Herman mengaku, dirinya maupun keluarga lain tidak mengenal pelaku yang diduga membunuh anaknya itu.

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (TRIBUN MEDAN/HO)

Setelah berpamitan untuk membeli es krim, putra sulungnya itu lantas hilang tidak diketahui keberadaannya.

"Baru kemarin sekitaran 2 jam hilang, saya juga tidak kenal serta belum pernah ketemu pelaku ini, tidak ada juga masalah," ujarnya dengan mata sembab.

Herman berharap agar pelaku bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.

"Walaupun dia anaknya mantan anggota polisi, jangan sampai dilindungi, saya cuman mau minta keadilan sesuai apa yang dia perbuat," tuturnya.

Baca juga: Sebulan Nikah Kini Mantap Cerai, Hana Hanifah Pilih Tak Nuntut Nafkah: Mas Kawin Aja Diambil Lagi

Baca juga: Mulai Besok, PDAM Tirta Malem Kabanjahe Mulai Salurkan Air 24 Jam

Rumah Terduga Pelaku Dijaga Ketat

Setelah kasus ini ramai diperbincangkan, polisi berjaga ketat di kediaman terduga pelaku MFM, di Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Dilansir dari TribunPalu, Kamis (2/11/2023) pukul 11.30 Wita, sedikitnya 10 personel berseragam polisi duduk di sekitar rumah terduga pelaku.

Sebelumnya, hanya ada empat personel polisi berjaga di rumah tersebut.

Ada lima personel polisi yang bertugas di halaman depan rumah terduga pelakudan lima lainnya berjaga di depan rumah.

Dari keterangan tetangga setempat, MFM merupakan siswa kelas 2 SMA dari  pondok pesantren yang berada di Sulawesi Tenggara.

MFM baru tiga bulan berada di Kota Palu juga dikenal pribadi yang pendiam dan jarang bergaul dengan remaja seusianya di lingkungan rumah.

"Dia ini orangnya pendiam, jarang bergaul sama anak-anak seumurannya, kaget juga saya dengar berita kalau dia pelakunya, padahal dia ini termasuk rajin ibadahnya," tetangga terduga pelaku yang enggan menyebutkan namanya.

Diketahui, penjagaan polisi di rumah pelaku untuk mengantisipasi aksi balasan dari keluarga korban.

Ibu Korban Nangis Kejer

Kepergian AR meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Dalam video yang beredar, keluarga bocah SD yang dibunuh anak pensiunan polisi nangis histeris hingga terdengar seisi ruangan.

Terutama ibu korban yang tak kuasa menahan kesedihan lantaran anaknya, AR yang baru berusia 8 tahun harus mengalami nasib tragis.

Adapun video tangis keluarga korban AR tersebut viral di media sosial.

Salah satunya akun instagram @teranganmedia, Kamis (2/11/2023)

"Anak Pensiunan Polisi Pangkat AKBP Diduga Membunuh Bocah SD: Orangtua Korba Ngamuk Sejadinya," tulis caption unggahan @terangmedia.

Dalam video tersebut tampak suasana rumah duka yang terlihat ramai.

Sang ibu yang tak berhenti berteriak histeris ditenangkan oleh para kerabat yang hadir.

Di dalam rumah tersebut, jasad AR terbalut oleh kantong jenazah berwarna oren.

Tak hanya sang ibu, beberapa orang lainya tampak terbawa suasana hingga menangis.

(*/Tribun Medan)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved