Berita Viral

Terduga Pelaku Bully FAA hingga Kakinya Diamputasi Nangis Tahu Keadaan Korban, Kini Akui Bersalah

Siswa terduga pelaku pembully-an terhadap FAA (12) hingga kakinya harus diamputasi menangis saat tahu keadaan korban saat ini.

Editor: Liska Rahayu
Tribun Jakarta
Terduga Pelaku Bully FAA hingga Kakinya Diamputasi Nangis Tahu Keadaan Korban, Kini Akui Bersalah 

TRIBUN-MEDAN.com - Siswa terduga pelaku pembully-an terhadap FAA (12) hingga kakinya harus diamputasi menangis saat tahu keadaan korban saat ini.

Diketahui, terduga pelaku bully berinisial L (12) membully FAA.

Kasus pembullyan ini melibatkan siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

FAA (12) harus kehilangan satu kaki kirinya setelah diamputasi karena menjadi korban pembullyan temannya di sekolah.

Peristiwa pembullyan itu bermula saat siswa F tersebut diajak lima temannya untuk jajan di luar sekolah, pada Februari 2023 silam.

Namun, di tengah perjalanan, F mendapat perlakuan tak menyenangkan dan kakinya di-sliding oleh temannya.

FAA pun mengalami luka dibagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Diana (40) ibunda F, yang mencari keadilan dan telah melaporkan kasus pembullyan anaknya ke polisi.

L, Terlapor dugaan kasus bullying atau perundungan di Bekasi pun merasa bersalah dan tertekan usai jadi sorotan banyak pihak.

Bocah kelas 7 sekolah menengah pertama itu tak pernah mengira bercandaannya bakal berakibat fatal.

L sempat mencurahkan penyesalannya dan merasa sangat bersalah saat mengetahui Fatir diamputasi.

Terduga Pelaku Bully FAA hingga Kakinya Diamputasi Nangis Tahu Keadaan Korban, Kini Akui Bersalah
Terduga Pelaku Bully FAA hingga Kakinya Diamputasi Nangis Tahu Keadaan Korban, Kini Akui Bersalah (Tribun Jakarta)

Hal ini diungkapkan Sutrisna Wijaya, kuasa hukum terlapor berinisial L (12).

"Dia nangis bilang ke mamahnya 'memang saya salah bercanda sampai kaya gitu mah, kasihan sama korban sampai enggak punya kaki mah'," kata kuasa hukum terduga pelaku, Sutrisna Wijaya, dilansir dari Tribunjakarta.com, Sabtu (4/11/2023).

Sutrisna mengaku kliennya merasa tertekan setelah kasusnya menjadi perhatian hingga memasuki proses hukum.

"Ada tekanan di anak, karena merasa cuman nyelengkat kok jadi separah ini masalahnya," kata Sutrisna.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved