Tribun Wiki

7 Kawasan di Langkat yang Masuk Wilayah Taman Nasional Gunung Leuser, Ada yang Luasnya Menyusut

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat mencatat ada tujuh kawasan yang masuk wilayah Taman Nasional Gunung Leuser

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Risky Cahyadi
Seekor Orangutan Sumatera (Pongo abelii) bersama anaknya mencari makan di antara tumpukan sampah di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser, Kecamatan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia pada 22 Mei 2022. Orangutan Sumatera merupakan satu diantara 11 hewan mamalia paling langka di Indonesia yang dilindungi undang-undang satwa liar tahun 1931 yang kini populasinya terancam akibat kegiatan perkebunan sawit dan pembukaan hutan baru. 

TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT- Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia yang memiliki total luas keseluruhan mencapai 1.094.692 hektare.

Kawasan ini secara administrasi masuk dalam Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Provinsi Aceh yang masuk dalam kawasan TNGL meliputi wilayah Aceh Tenggara, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang.

Sementara itu, wilayah Provinsi Sumatera Utara yang masuk kawasan TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.

Baca juga: 7 Kecamatan di Kabupaten Langkat yang Punya Hutan Lindung, Cuma Pangkalan Susu yang Menyusut

Khusus untuk Kabupaten Langkat, total luas kawasan TNGL berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Langkat hingga tahun 2015 mencapai 203.099,00 hektare.

Luas kawasan tersebut mencakup tujuh wilayah atau kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat.

Dari beberapa kawasan itu, luas wilayahnya ada yang menyusut.

Berikut ini data yang disajikan BPS Kabupaten Langkat hingga tahun 2015.

Baca juga: Wajib Tahu! Hutan Lindung di Deliserdang Tersebar di Lima Kecamatan Berikut

Kecamatan Bahorok

Sejumlah wilayah yang ada di Kecamatan Bahorok adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Tak heran, bahwa di Kecamatan Bahorok ada pelestarian orangutan.

Untuk Kecamatan Bahorok sendiri, luas kawasan TNGL pada tahun 2013 mencapai 80.298,00 hektare.

Baca juga: Masuk Hutan Lindung Tak Izin, Sang Penunggu Marah, Empat Pemburu Burung Tewas Tertimpa Pohon

Namun, pada tahun 2014, luas kawasan ini menyusut menjadi 75.818,00 hektare.

Selanjutnya pada tahun 2015, luas kawasan ini naik tipis menjadi 75.842,92 hektare.

Meski begitu, tetap saja luas kawasan TNGL di Kecamatan Bahorok ini turun drastis dibandingkan tahun 2013 silam.

Kecamatan Salapian

Kecamatan Salapian yang ada di Kabupaten Langkat juga masuk dalam kawasan TNGL.

Untuk wilayah ini, luas wilayah TNGL pada tahun 2013 mencapai 727,00 hektare.

Baca juga: Kabupaten Langkat Punya Kawasan Suaka Margasatwa, Tapi Luasnya Makin Berkurang

Kemudian memasuki tahun 2014, luas kawasan TNGL di Kecamatan Salapian naik menjadi 738,00 hektare.

Terakhir pada tahun 2015, luas wilayahnya naik lagi menjadi 785,00 hektare.

Kecamatan Kutambaru

Kecamatan Kutambaru juga sebahagian wilayahnya masuk dalam kawasan TNGL.

Untuk Kecamatan Kutambaru ini, ada trend penurunan luas wilayah TNGL dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2013, luas wilayah TNGL yang ada di Kecamatan Kutambaru mencapai 13.401,00 hektare.

Baca juga: TERKUAK Fakta Baru Kasus Mafia Tanah di Langkat, Suaka Margasatwa Diubah jadi Perkebuan Sawit 210 Ha

Kemudian pada tahun 2014, luas kawasannya menyusut menjadi 10.969,00 hektare.

Selanjutnya pada tahun 2015, luas kawasan TNGL di Kecamatan Kutambaru turutn drastis menjadi 10.039,58 hektare.

Kecamatan Sei Bingai

Sebahagian wilayah dari Kecamatan Sei Bingai juga masuk dalam kawasan TNGL.

Hanya saja, luas wilayahnya tidak sebesar Kecamatan Bahorok ataupun Kecamatan Kutambaru.

Namun begitu, di Kecamatan Sei Bingai justru ada tren kenaikan luas wilayah kawasan TNGL.

Pada tahun 2013, luas kawasan TNGL di Kecamatan Sei Bingai mencapai 7.456,00 hektare.

Kemudian pada tahun 2014, luas kawasan TNGL di Kecamatan Sei Bingai bertambah menjadi 7.530,00 hektare.

Lalu, pada tahun 2015, luas wilayahnya bertambah menjadi 7.570,00 hektare.

Kecamatan Batang Serangan

Berdasarkan catatan BPS Kabupaten Langkat, Kecamatan Batang Serangan menjadi wilayah kedua setelah Kecamatan Bahorok yang memiliki luas kawasan TNGL cukup luas.

Pada tahun 2013, luas kawasan TNGL di Kecamatan Batang Serangan mencapai 58.077,00 hektare.

Namun, pada tahun 2014, luas wilayahnya menyusut menjadi 56.577,00 hektare.

Selanjutnya, di tahun 2015, luas wilayahnya bertambah sedikit menjadi 56.602,22 hektare.

Kecamatan Sei Lepan

Kecamatan Sei Lepan juga sebahagian wilayahnya masuk dalam kawasan TNGL.

Pada tahun 2013, luas wilayah TNGL di Kecamatan Sei Lepan mencapai 11.009,00 hektare.

Kemudian pada tahun 2014, ada tren peningkatan luas wilayah TNGL menjadi 11.102,00 hektare.

Selanjutnya pada tahun 2015, luas wilayah TNGL di Kecamatan Sei Lepan semakin bertambah menjadi 11.170,10 hektare.

Kecamatan Besitang

Untuk Kecamatan Besitang, kawasan yang masuk TNGL menduduki posisi ketiga terbesar setelah Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Batang Serangan.

Hanya saja, di Kecamatan Besitang ini ada tren penurunan luas wilayah kawasan TNGL.

Pada tahun 2013, tercatat luas wilayah TNGL di Kecamatan Besitang itu mencapai 45.076,00 hektare.

Kemudian pada tahun 2014, luas wilayahnya menyusut menjadi 41.368,00 hektare.

Terakhir pada tahun 2015, penyusutan wilayahnya semakin drastis menjadi 41.089,18 hektare.

Sayangnya, tidak ada update lanjutan mengenai luas kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kabupaten Langkat ini.

Data yang disajikan BPS Kabupaten Langkat hanya sampai tahun 2015 saja.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter     

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved