Pemilu 2024

Di Medan Ketum PSI Kaesang Pangarep Bicara Tagline Politik Jalan Ninjaku hingga RUU Perampasan Aset

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan safari politik di Kota Medan.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Juang Naibaho
Tribunmedan.com/Anugrah Nasution
Ketua Umum PSI Kaesang Pengarep berdialog dengan Komunitas Tionghoa Indonesia (KITA) di Kota Medan, Minggu (12/11/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan safari politik di Kota Medan.

Putra presiden Jokowi itu mengawali lawatannya di Sumut dengan bertemu masyarakat di Deli Serdang dan Kota Medan pada Minggu (12/11/2023).

Menjelang sore, Kaesang Pangarep bertemu dengan Komunitas Tionghoa Indonesia (KITA). Di sana Kaesang berdialog dan bertanya jawab.

Kaesang pun lalu ditanyai mengenai tagline politik jalan ninjaku yang banyak ditemui di baliho-baliho milik PSI.

"Bahasa politik jalan ninja kita, kok pake bahasa ninja, maksudnya apa? Visi misi Mas Kaesang bisa sampaikan," tanya Ketua Komunitas KITA Edi Sugandi.

Menjawab pertanyaan itu, Kaesang lantas menjelaskan jika tagline politik jalan ninjaku dikutip dari anime asal Jepang Naruto.

Kata Kaesang, politik sebagai jalan ninjaku adalah ungkapan tentang cara berpolitik yang dilakukan dengan senyap namun terus bertanya tentang kebutuhan masyarakat.

"Ketika politik sebagai jalan ninja itu dikutip dari anime Naruto," kata Kaesang.

Menurutnya, ada hal baik yang bisa diambil dari cerita Naruto. Ninja-ninja dalam anime Naruto berebut menjadi Hokage atau yang dikenal sebagai Presiden.

Untuk menjadi Hokage perlu karakter yang kuat dan menghadapi tantangan yang tak sedikit.

"Naruto anime Jepang yang ninja-ninja itu, dia berniat menjadi hokage di desa tersebut. Hokage itu presiden. Karakter itu sangat kuat meski banyak diuji," kata dia.

Kata Kaesang, perumpamaan ninja dapat diartikan sebagai jalan yang senyap namun terus bergerak menemui masyarakat.

"Ninja itu pergerakannya senyap. Kita senyap tetapi tetap bertanya ke masyarakat kebutuhannya apa, dan maunya apa," katanya.

Kaesang lantas berbicara mengenai visi misi PSI. Katanya, salah satu hal yang cukup kuat adalah mengenai rancangan undang-undang perampasan aset bagi terpidana korupsi.

Meski begitu, lanjut Kaesang, hal itu masih menemui kebuntuan dan belum sesuai dengan visi misi masyarakat.

"Kami ada program unggulan, seperti RUU perampasan aset, ketika kami bertanya ke masyarakat maunya apa, PSI maunya apa. Kalau kami kasih visi misi kami, belum tentu cocok, makanya saya gunakan tempat ini karena ingin berkomunikasi secara langsung, jadi baiknya seperti apa maunya. Yang penting tujuan kita untuk Indonesia lebih baik ke depan," tutupnya.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved