Curah Hujan Tinggi, Jalur Lintas Kecamatan di Karo Terputus akibat Longsor

Setelah lebih dari enam jam terputus akibat longsor, saat ini akses jalan tersebut sudah bisa dilintasi.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/HO
Kondisi jalur antar lintas kecamatan di kawasan Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, yang sempat mengalami longsor pada Senin (13/11/2023) malam. Tampak beberapa kendaraan terjebak di lokasi longsoran, Selasa (14/11/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, KABANJAHE - Akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Karo pada Senin (13/11/2023) malam, jalur lintas Kecamatan Simpang Empat menuju Kecamatan Payung longsor. Akibat dari material longsoran yang menutupi jalan lintas kecamatan ini, akses utama antar kecamatan sempat terputus.

Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, Sarianto Sembiring, peristiwa longsor ini terjadi sekira pukul 23.00 WIB. Ia menceritakan, sebelum tebing di pinggiran jalan ini longsor di kawasan tersebut sedang diguyur hujan deras.

"Memang deras tadi malam hujannya, sekira jam 11 lah kejadiannya," ujar Sarianto, Selasa (14/11/2023).

Dijelaskan Sarianto, akibat longsor pada malam tadi, akses utama antar kecamatan ini terputus karena tertutup material longsor yang membawa tanah serta ranting-ranting pohon. Karena jalur tertutup material longsor, arus lalulintas baik dari Kecamatan Simpang Empat menuju ke Kecamatan Payung dan Tiganderket mau pun sebaliknya terjebak.

Baca juga: Intensitas Hujan Tinggi, BPBD Dairi Catat 19 Titik Longsor,Jalan Lintas Sumbul-Pegagan Julu Terputus

Selain lokasinya di jalan yang tidak terlalu lebar, akses jalan yang berkelok dan menurun juga tidak memungkinkan untuk kendaraan seperti truk memutar balik. Dari pantauan video dan foto yang didapat, beberapa unit truk terhambat bahkan satu di antaranya terjebak di material longsor.

"Kalau tadi malam, sama sekali enggak bisa lewat, sepeda motor pun enggak bisa. Ada sekitar 20 mobil tadi malam yang terjebak di sana, ada yang bawa material batu, ada juga yang bawa barang lainnya," ucapnya.

Setelah lebih dari enam jam terputus akibat longsor, saat ini akses jalan tersebut sudah bisa dilintasi. Berdasarkan informasi terbaru, jalur tersebut sudah bisa dibuka dan dilintasi kendaraan sekira pukul 08.30 WIB kemarin pagi.

Ia menjelaskan, saat pembersihan material longsor dilakukan secara gotong-royong warga sekitar menggunakan alat sederhana. Awalnya pembersihan dilakukan dengan memotong ranting-ranting pohon menggunakan gergaji mesin. Tak lama, pembersihan dilakukan menggunakan alat berat yang sedang berada tak jauh dari lokasi.

"Tadi pertama pakai chainsaw untuk motong rantingnya, terus pas pula di situ ada pengerjaan pengaspalan jalan. Kita minta bantu bersihkan pakai alat beratnya, langsung disorongkan tadi tanahnya," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved