Tribun Wiki
Mengenal Tradisi Mameakhon Sipanganon yang Kini Sudah Jarang Ditemui
Setiap suku dan budaya memiliki tradisinya masing-masing. Sama halnya dengan masyarakat Batak Toba yang memiliki tradisi Mameakhon Sipanganon
TRIBUN-MEDAN.COM- Setiap suku bangsa memiliki tradisinya masing-masing.
Sama halnya dengan masyarakat suku Batak Toba.
Masyarakat suku Batak Toba memiliki beragam tradisi dan ritual yang bertujuan meminta keselamatan hidup, kesejahteraan, hingga bagaimana cara orang yang masih hidup menghormati keluarga yang telah tiada.
Satu diantara tradisi suku Batak Toba yang mungkin sudah jarang ditemui adalah Mameakhon Sipanganon.
Baca juga: Upacara Perumahan Begu, Ritual Pemanggilan Roh Suku Karo
Menurut jurnal.unime.ac.id dengan judul Tradisi Mameakhon Sipanganon dalam Etnis Batak Toba di Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, disebutkan bahwa tradisi atau ritual ini berasal dari budaya Batak pra-Kristen sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau nenek moyang yang sudah meninggal.
Biasanya, ritaul Mameakhon Sipanganon ini dilakukan dengan cara menyakikan makanan dalam satu tempat, lalu makanan tersebut didoakan.
Dalam praktiknya, masyarakat suku Batak Toba akan melakukan ritual pemanggulan arwah leluhur untuk memakan makanan tersebut terlebih dahulu.
Baca juga: Mengenal Ritual Hahonim Horja Bius yang Ada pada Masyarakat Batak Toba
Namun, doa yang dipanjatkan bukan kepada Tuhan, melainkan kepada roh-roh leluhur, sanak saudara dan keluarga yang sudah meninggal dunia.
Dalam doa yang dipanjatkan, masyarakat Batak Toba yang melaksanakan ritual ini akan meminta perlindungan dari bahaya, meminta kesehatan, dan meminta agar dimudahkan jodohnya.
Dilakukan pada Waktu Tertentu
Dalam jurnal tersebut diterangkan, bahwa tradisi ritual Mameakhon Sipanganon ini dilakukan pada waktu tertentu.
Misalnya, saat masyarakat Batak Toba akan melaksanakan suatu perayaan, atau pergumulan yang sedang dialami oleh keluarga di suku Batak Toba.
Meski begitu, tradisi ini mulai memudar seiring masuknya agama Kristen di kalangan masyarakat Batak Toba.
Baca juga: Ritual Sibiangsa, Tradisi Batak Toba Mempertahankan Kampung di Masa Lampau
Agama Kristen melarang ritual Mameakhon Sipanganon karena menganggapnya merupakan tindakan okultisme.
Meski dilarang, tapi masih ada masyarakat yang beragama Kristen melaksanakan tradisi ini.
Hanya saja, pelaksanaannya tidak dilakukan secara terang-terangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.