Berita Viral
BAK Tak Punya Malu, Dua Oknum Guru SMK Majalengka Digrebek Mesum Pakai Seragam Masih Tetap Mengajar
Bak tak punya malu, dua oknum guru SMK Majalengka yang baru-baru ini keciduk mesum pakai seragam masih tetap mengajar sehari setelah penggerebekan
TRIBUN-MEDAN.COM – Bak tak punya malu, dua oknum guru SMK Majalengka yang baru-baru ini viral usai digrebek berbuat mesum pakai seragam masih tetap mengajar.
Adapun usai digrebek mesum di rumah kosong, dua oknum guru SMK yang berstatus ASN ini ternyata memilih tetap mengajar.
Kabar dua oknum guru SMK tersebut mengajar pun membuat publik geram dan menuding keduanya tidak memilikir rasa malu.
Ternyata usut punya usut, kedua oknum guru itu tidak mempunyai pilihan, dan tetap harus masuk ke sekolah untuk mengajar.

Terlebih keduanya sudah mendapatkan hak mereka berupa gaji.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan keduanya merasa malu buntut dari penggerebekan itu.
Hal tersebut dikatakan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IX Jawa Barat, Dewi Nurhulaela.
"Sekarang mereka mau tidak mau, malu atau tidak, harus tetap masuk, karena sesuai konsekuensinya masih berstatus guru, dan mendapat hak gajinya," kata Dewi Nurhulaela dikutip Tribun-Medan.com, Rabu (15/11/2023).

Apalagi para siswa menanti untuk mendaparkan hak pelayanan mengajar dari guru.
Oleh sebab itu keduanya pun tetap harus menjalankan tugas seperti biasanya.
Pihaknya mengakui, jika keduanya mangkir dari tugas mengajar maka terancam hukuman berlapis dan sanksi yang diterima semakin berat, sehingga harus kooperatif.
Bahkan, jika guru berstatus ASN tidak hadir ke sekolah selama 10 hari berturut-turut tanpa keterangan yang jelas maka bakal dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat.
Baca juga: Penampilan Sedehana Vokalis Coldpay Chirs Martin, Jogging di Ibu Kota Tanpa Alas Kaki jadi Sorotan
Baca juga: Viral Wanita Ditemukan Tewas di Lemari Penginapan, Diduga Akhiri Hidup karena Gagal Nikah
Dewi menyampaikan, Kemendikbud RI juga telah mengatur mengenai kewajiban guru mengajar 24 jam-40 jam per minggu, dan jam kehadirannya di sekolah 7,5 jam per hari atau 37,5 jam per minggu.
"Jadi, ada aturan disiplin sebagai guru tentang kehadiran, pemenuhan jam mengajar, dan semuanya sudah ditentukan Kemendikbud," ujar Dewi Nurhulaela.
Sebelumnya Dewi mengatakan jika sehari setelah digerebek warga pada pekan lalu, keduanya masuk ke sekolah untuk mengajar.
Padahal, kala itu pihaknya menugaskan kepala sekolah tempat oknum guru tersebut mengajar untuk memanggil, membina, dan meminta keterangan kepada keduanya.
"Keesokan harinya, mereka sudah ke sekolah lagi. Bahkan, kemarin juga kami mengecek, dan mereka ada di sekolah," ujar Dewi Nurhulaela.
Baca juga: SOSOK K, Ortu Siswa yang Benturkan Kepala Anak SD ke Tembok hingga Pendarahan, Ogah Tanggung Jawab
Baca juga: SOSOK Matthew Lani Ngaku-ngaku Dokter Termuda Rupanya Dokter Gadungan, Konten Kesehatannya Sesat
Penggerebekan Viral di Medsos
Detik-detik penggerebekan sepasang oknum guru tersebut juga viral di media sosial.
Terdengar suara sorakan dari warga saat keduanya digiring oleh pihak kepolisian.
Adapun akun media sosial yang memviralkan video tersebut yakni instagram @info.negri dibagikan ulang di Instagram @sedang.rame, Senin, (13/11/2023).
"Huawaw! 2 Oknum Guru SMK di majalengka Digerebek Warga di Rumah Kosong, Diduga Lagi Asik Bercocok Tanam," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat 2 guru tersebut digiring oleh pihak keamanan setempat dan petugas kepolisian dari rumah kosong masuk ke dalam mobil.
Pria yang diduga oknum guru SMK itu memakai seragam ASN coklat sembari membawa ransel.
Saat digiring, ia terlihat menahan malu menutupi wajahnya.

Kemudian terdengar sejumlah warga menyoraki oknum guru SMK tersebut.
Tak berselang lama, kemudian juga seorang wanita juga keluar dari rumah kosong tersebut digiring polisi.
Terlihat wanita tersebut juga diduga oknum guru memakai seragam ASN dan berkerudung.
Di video selanjutnya kedua oknum guru SMK yang digerebek warga itu terlihat diperiksa.
Keduanya terlihat duduk bersebalahan dengan wajah tertunduk diduga menahan malu.
Ternyata, sebelum akhirnya kepergok lakukan hal tak senonoh di rumah kosong keduanya sempat izin saat jam sekolah.
Baca juga: Dua Kali Mangkir, Ketua KPK Firli Bahuri Ogah Diperiksa Kasus Pemerasan, Reza: Menantang Polisi
Baca juga: SOSOK K, Ortu Siswa yang Benturkan Kepala Anak SD ke Tembok hingga Pendarahan, Ogah Tanggung Jawab
Juru bicara SMKN 1 Palasah, Sutrisno, dilansir dari Tribun Jabar mengatakan jika saat itu keduanya memang tak memiliki jadwal mengajar.
Pasalnya pada saat itu siswa sedang melakukan praktik kerja lapangan (PKL)
Sehingga keduanya izin keluar dari sekolah sebelum siang hari.
"Saat itu, mereka (WA dan IU) keluar dengan izin dari guru piket sekitar pukul 10 pagi," ujar Sutrisno pada Kamis (9/11/2023) lalu.
Adapun penggerebekan terhadap WA dan IU terjadi sekitar pukul 11.20 WIB, Rabu (8/11/2023), setelah warga memberikan informasi kepada sekolah.
"Ketika digerebek, pria sudah berpakaian lengkap, sementara wanita meminta waktu untuk mengenakan pakaian terlebih dahulu," ungkap Sutrisno.
Tak hanya itu saja, Sutrisno juga menyebut bahwa keduanya sudah memiliki keluarga dan sama-sama menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Atas kejadian tersebut, Sutrisno prihatin karena perbuatan rekannya.
"Kami merasa prihatin dengan perilaku rekan-rekan kami.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang," pungkasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.