Berita Viral

Malang Nasib Bayi di NTT, Lahir Tanpa Lubang Anus, Perut Dibedah Agar Bisa BAB, Butuh Biaya Operasi

Kondisi langka yang diderita bayi tersebut membuatnya harus menjalani beragam rangkaian operasi.

|
Editor: Satia
Istimewa/NET
Ilustrasi Bayi Lahir Tanpa Lubang Anus 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kasih nasib bayi baru lagi di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial MT.

Bayi ini lahir ke dunia tanpa adanya lubang anus.

Pilunya, orang tua bayi tersebut tak memiliki biaya yang cukup untuk operasi anaknya.

Kondisi langka yang diderita bayi tersebut membuatnya harus menjalani beragam rangkaian operasi.

Baca juga: Sosok Yusrizki Petinggi di Perusahaan Suami Puan Maharani Jadi Tersangka Korupsi BTS Kominfo

Orang tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku kesulitan untuk tindakan operasi.

Diketahui, MT merupakan bayi asal asal Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai.

MT saat ini terpaksa buang air besar melalui lubang hasil operasi di perut sebelah kiri.

Namun dokter menyarankan agar MT menjalani operasi lanjutan karena lubang tersebut hanya bersifat sementara.

MT merupakan buah hati pasangan suami istri Hyronimus (49) dan Fransiska Uwel (29).

Baca juga: Pria Terekam CCTV Maling Rumah Warga di Langkat, Beras dan Tabung Gas serta HP Dicuri

Bayi tersebut lahir pada Rabu, 18 Oktober 2023 pukul 10.00 Wita.

Ayah MT, Hyronumis menuturkan, dua pekan sebelum anaknya lahir, ia dan sang istri pergi ke rumah sakit untuk melakukan ultrasonografi (USG).

Kala itu, dokter menyatakan tidak ada masalah sampai MT lahir di Puskesmas Pembantu (Pustu) Compang Cibal.

"MT lahir secara normal. Berat MT 3 kilogram dengan panjang badan 50 sentimeter," tutur Hyronumis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2023).

Ia menyebutkan, putra mereka lahir dengan dibantu dua orang bidan yang bertugas di Pustu Compang Cibal.

"Saat pulang anak saya ini menangis dan belum ada dia buang air." ujar Hyronumis

Baca juga: LAGI, Ladang Ganja DItemukan di Madina Sumut, Kali Ini 1 Hektare Siap Panen di Panyabungan Timur

"Pada saat itu kami lihat mukanya sudah agak lain begitu." imbuhnya.

"Lalu kemudian ibunya tidak sengaja periksa-periksa di badanya hingga ke bagian lubang anus dan ternyata tidak ada lubang anus. Saya panik," katanya.

Dioperasi

Karena itu, ia langsung meminta pertolongan kedua bidan yang membantu kelahiran MT.

Setelah diperiksa, diketahui bayi mereka tak punya lubang anus.

Bidan pun menyarankan agar MT segera dibawa ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng.

"Kami langsung ke rumah sakit. Kami tiba sekitar pukul 01.30 Wita, langsung ditangani oleh dokter.

Setelah itu besoknya dokter bilang bahwa ini anak harus dioperasi sementara," ujar dia.

Baca juga: Nasib Neymar Akibat Cedera, Al Hilal Terpaksa Lakukan Ini karena Sang Pemain Istirahat Panjang

Dokter menyarankan untuk membuat BPJS mandiri agar bisa dioperasi dengan membuat lubang BAB sementara.

Proses itu berjalan dengan lancar berkat upaya dari dokter di RS Ben Mboi Ruteng.

"Pada saat operasi ini, anak tidak ada BPJS-nya, lalu dari rumah sakit dianjurkan untuk buat BPJS mandiri sementara, makanya dia bisa operasi. Saya bayar satu bulan Rp 70.000" ungkapnya.

"Terus kurang lebih kami satu pekan lebih di rumah sakit setelah itu dokter bilang sudah bisa pulang," beber dia.

Operasi lanjutan

Sebelum mereka pulang dari rumah sakit, lanjut dia, dokter menjelaskan operasi itu hanya bersifat sementara dan MT harus menjalani operasi lanjutan.

Baca juga: Setelah Anies dan Ganjar, Kini Giliran Gibran Safari Politik di Sumut, Pengamat: Sumut Menggiurkan

"Dokter bilang kalau nanti sudah siap operasi lanjutan supaya saya buat surat rujukan antara di Kupang atau di mana begitu," ungkap dia.

"Ia mengaku, hingga kini operasi lanjutan untuk buah hati mereka belum bisa dilakukan lantaran terkendala biaya." bebernya,

"Apalagi, dokter menyarankan agar anaknya itu harus operasi di luar daerah dan membutuhkan biaya besar." jelasnya.

Hyronumis dan istrinya merasa kesusahan. Dia mengatakan, sebagai petani penghasilannya tidaklah menentu.

Sehingga, sulit rasanya untuk bisa membawa anak mereka menjalani operasi di luar daerah.

"Jangankan biaya hidup sehari-hari membeli kantong kolostomi untuk MT saja kami susah, harga cukup mahal," ujarnya.

Baca juga: Pergerakan Presiden Jokowi Bantu Menangkan Ganjar Pranowo Diungkap Anggota TPN Andi Widjajanto

Bahkan Hyronimus sempat batal memBeli kantong lantaran tak memiliki uang.

"Kami ini betul-betul tidak punya apa-apa tidak punya penghasilan makan saja susah." ungkapnya.

"Untuk beli kantong untuk tampung BAB saja itu, tadi saya kaget harga kantong 1 biji Rp 65.000, saya tidak jadi beli." jelasnya" lanjutnya.

"Sementara anak saya ini satu hari harus butuh satu kantong. Karena itu harus diganti setiap hari." tambahnya.

"Karena kendala saya dan keluarga sekarang ini karena habis stok kantong, saya sudah bingung mencari cara agar bisa membelinya kembali," imbuhnya.

 

Artikel ini diolah Tribunnewsmaker

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved