Pesawat TNI AU Jatuh

Dibeli dari Brasil Tahun 2012, Dua Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh dan Meledak, Empat Kru Tewas

Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang.

|
Editor: Satia
Istimewa
Pesawat Tempur Super Tucano 

EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda).

Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.

Baca juga: 18 Desainer Unjuk Gigi di Sumut Fashion Week 2023, Tampilkan Busana Kain Wastra

Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983.

EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah.

Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g.

Baca juga: 18 Desainer Unjuk Gigi di Sumut Fashion Week 2023, Tampilkan Busana Kain Wastra

Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight.

Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.

Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra.

Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.

Baca juga: Pria Nekat Lamar Bosnya yang 24 Tahun Lebih Tua, Masa Lalunya Terungkap dan Pernah Selingkuh

Sistem buka tutup kanopi dapat diaktifkan secara elektrik.

Soal kekuatan kaca kokpit, mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.

Elemen perlindungan ‘lebih’ pada ruang kokpit memang wajar untuk pesawat dengan misi COIN.

Pasalnya, pesawat dengan ketinggian terbang rendah dan kecepatan terbatas, kerap bodi pesawat harus siap dalam menerima timah panas yang ditembakkan lawan di darat

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved