Pesawat TNI AU Jatuh
Terdapat Bahan Peledak Berbahaya Saat Proses Evakuasi Bangkai Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati mengatakan petugas di lapangan menghadapi kendalam medan yang sulit.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Evakuasi pesawat tempur TNI AU Super Tucano bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103, berjalan lambat, lantaran terkendala lokasi yang sulit diakses.
Proses pemindahan bangkai pesawat ini harus dilakukan dengan menggunakan helikopter, karena kendaraan darat tak dapat melintas.
Dibantu personel gabungan dari AU, TNI AD, kepolisian, relawan, warga, BPBD dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), evakuasi pesawat dilakukan.
Baca juga: Asisten Dosen di Medan Ini Resmi Jadi DPO, Rudapaksa Siswi SMP Hingga Hamil, Kini Diburu Polisi
Tim gabungan telah tiba di lokasi jatuhnya pesawat yakni di area Gunung Kundi, Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Diketahui, 2 pesawat tempur TNI AU jatuh saat latihan formasi pada Kamis (16/11/2023) dan mengakibatkan 4 anggota TNI AU meninggal.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati mengatakan petugas di lapangan menghadapi kendalam medan yang sulit.
"Kemungkinan nanti dipotong dan dibawa dengan helikopter," ujar Agung, Jumat (17/11/2023).
Baca juga: Bebaskan Palestina dari Zionis, 5 Wanita Cantik ini Tak Takut Ditangkap dan Mati Melawan Israel
Dijelaskan Agung, saat ini tim investigasi telah mencapai lokasi dan mengumpulkan data-data kecelakaan. Mereka juga mengamankan barang-barang dan flight data recorder dari pesawat.
"Yang penting sekarang adalah bagaimana membuat keluarga berada dalam bantuan kami dari AU. Kami juga mohon kepada masyraakat membantu kami menyelediki kecelakaan ini. Kami sampaikan terima kasih, kepada aparat teritorial, pecinta alam dan penduduk sekitar dengan sepenuh hati menolong," katanya.
Agung mengatakan, evakuasi barang-barang pesawat segera dilakukan karena ada sejumlah bahan peledak berada di pesawat.
Bahan peledak itu bukan senjata, tetapi alat teknis untuk mengatasi gangguan teknis. Agung mengatakan akan mengambil seluruhnya.
Baca juga: Keasikan Belanja 11.11, Wanita ini Tak Sadar Pesawat Sudah Berangkat, Endingnya Mewek di Bandara
"Akan diambil seluruhnya. Kami tidak akan biarkan itu tergeletak karena di pesawat ada peralatan bahan peledak, tapi peledak untuk keperluan misal memaksa roda mendarat ketika terhalang. Itu menggunakan bahan peledak dan sangat berbahaya jika jatuh ke orang yang tidak tahu," ujarnya.
Pihak TNI-AU belum bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menvakuasi bangkai pesawat. Pasalnya, medan yang berada di titik lokasi cukup sulit.
Agung juga mengatakan, Pesawat Tucano yang kecelakaan berada dalam kondisi siap diterbangkan, modern dan canggih.
Baca juga: PECAH Tangis Betharia Sonata Saat Jenguk Leon Dozan, tak Sangka Anaknya Masuk Penjara: Anak Manis
Kapolsek Tosari, AKP Deddy Suryo Cahyono mengatakan, bangkai dua pesawat tempur yang jatuh di lokasi berbeda kawasan lereng Gunung Bromo itu rencananya akan dievakuasi menggunakan helikopter.
Terdapat Bahan Peledak Berbahaya Saat Proses Evaku
Ada Bahan Peledak di Dalam Pesawat Super Tucano
bahan peledak
Pesawat Tempur Taktis Super Tucano
Dua Kru Awak Pesawat dan Dua Warga Tewas
Tribun Medan
Kunjungi Rumah Korban Pesawat Jatuh, Menhan Janji Beri Bantuan: Kalau ada Apa-apa Hubungi Saya |
![]() |
---|
Cerita Personel TNI AU yang Lolos dari Insiden Jatuhnya Pesawat Tempur Kondisi Saat Menerjang Awan |
![]() |
---|
Tangis Istri Subhan di Pemakaman, Suami Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa dari Kolonel Jadi Jenderal |
![]() |
---|
PEMAKAMAN 4 Perwira TNI AU Digelar di Dua Tempat: Taman Makam Pahlawan Suropati dan TMP Madiun |
![]() |
---|
TEROBOS AWAN, Dua Pesawat Tempur Taktis Super Tucano Jatuh, 4 Perwira Terbaik TNI AU Gugur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.