Tribun Wiki

Tradisi Manafo Suku Nias yang Mirip dengan Beberapa Suku Lain di Sumatra Utara

Masyarakat suku Nias punyta tradisi bernama Manafo. Tradisi ini sangat mirip dengan suku lain yang ada di Sumatra Utara

Editor: Array A Argus
INTERNET
ILUSTRASI tradisi manafo atau mengunyah sirih pada suku Nias 

TRIBUN-MEDAN.COM,NIAS- Masyarakat suku Nias memiliki beragam tradisi yang bertahan hingga saat ini.

Satu diantara tradisi itu adalah Manafo.

Manafo merupakan tradisi mengunyah sirih.

Di Sumatra Utara, tradisi mengunyah sirih banyak ditemukan pada suku Karo, Batak, bahkan Melayu.

Baca juga: Tradisi Berburu Kepala di Nias pada Masa Lampau yang Dijadikan Tumbal Hingga Mas Kawin

Sirih menjadi simbol penyambutan bagi tamu yang datang berkunjung.

Biasanya, sirih akan disandingkan dengan kapur dan pinang.

Bagi masyarakat suku Nias, kebiasaan menyirih juga masih ada hingga saat ini.

Dalam proses menyirih, ada lima bahan yang disajikan.

Adapun bahan-bahan tersebut diantaranya daun sirih (tawuo), kapur (betua), gambir (gambe), tembakau (bago), dan pinang (fino).

Baca juga: Tradisi Famato Harimao Bagi Suku Nias, Arak Patung Hewan Buas dan Dibuang ke Jurang

Ramuan dari lima bahan ini disebut "Afo".

Semua bahan akan disatukan, lalu dikunyah secara bersamaan.

Sebahagian orang yang suka menyirih yakin, bahwa tradisi mengunyah sirih akan menjaga kesehatan mulut.

Sebab, daun sirih diyakini mengandung antiseptik alami yang dapat melawan kuman.

Bola Nafo

Bersamaan dengan kebiasaan menyirih, masyarakat suku Nias juga sering membuat Bola Nafo.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bola Nafo ini semacam tas kecil yang terbuat dari anyaman daun kering sejenis pandan yang disebut Keleomo.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved