Tribun Wiki

Tradisi Upacara Mameree Cinta Lao pada Suku Pakpak di Sumut

Suku Pakpak adalah satu diantara suku yang ada di Provinsi Sumatra Utara. Suku Pakpak memiliki beberapa tradisi, satu diantaranya Mameree Cinta Lao

Editor: Array A Argus
Diskominfo Pakpak Bharat
ILUSTRASI-Perayaan Puncak Pesta Budaya Oang-oang Kabupaten Pakpak Bharat berlangsung meriah. Even tahunan ini dipusatkan di Lapangan Napasengkut Salak (Kasean Banurea), Senin (10/10/22). Ribuan warga dengan mengenakan pakaian adat suku Pakpak tumpah-ruah memenuhi jalan-jalan protokol di pusat ibu kota Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut. 

Biasanya, untuk memperoleh keterangan dari sang ibu memang sulit.

Untuk itu, diperlukan pendekatan-pendekatan khusus atau diberikan keyakinan kepada si ibu bahwa apapun keinginan atau permintaan tersebut pasti tidak merepotkan dan tidak menyulitkan si anak.

Demi tidak terhalangnya cita-cita, terkhusus kepada si anak agar selamat dan sehat, maka diharapkan agar si ibu tidak sungkan atau malu untuk mengungkapkannya.

Apabila telah diketahui bahwa memang ada cinta lao dari si ibu terhadap anaknya, maka si anak akan mengadakan suatu upacara adat kepada si ibu yaitu dengan menyerahkan jenis cinta lao tersebut.

Untuk penyerahannya dilakukan dengan memberi makanan dengan lauk ikan simalum-malum (ikan gemuh).

Waktu penyerahan yang ideal dilakukan pada pagi hari saat matahari terbit.

Tujuannya agar cita-cita si anak bersinar dan naik seperti layaknya matahari terbit.

Mekanisme penyerahan cinta lao tersebut secara ringkas sebagai berikut :

1. Siapkan jenis cinta lao tersebut sesuai dengan pemeberitahuan si ibu.

2. Siapkan makanan dan lauknya dengan selembar kain oles (ulos).

3. Bentangkan tikar putih (peramaken) sebagai tempat duduk si ibu.

4. Setelah ibu duduk, serahkan makanan yang telah disediakan dengan ketentuan nasi ditaruh di atas pinggan dan dialasi sumpit (kembal).

5. Lakukan penyerahan. Upacara dilaksanakan pada pagi hari setelah segala sesuatunya dipersiapkan, maka si ibu dan si anak saling berhadapan dengan posisi si ibu duduk di tikar putih, dan si anak duduk menghadap ibu.

Lalu makanan diserahkan dengan posisi kepala ikan menghadap kepada si ibu.

Pada saat penyerahan tersebut diiringi dengan kata-kata tertentu, "Enmo nage cituk panganen kubreken bamu imo nakan lako memerre cinta laongku. Panganmo asa ndekkah ko nggeluh janah ulang megar-megar. Aku pe bagima, asa sodipken kade sinipercinta ukurku tekka ulang terhalang janah asa ulang ma aku megar-megar. Pakke gedda enda asa mpedas iakap ko janah mpeddas perejekinta ndaoh hali habit"

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved