Berita Viral

VDR 2 Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Lereng Bromo Ditemukan, Isinya Video hingga Suara

Perekam data penerbangan atau VDR dari dua pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Lereng Bromo, Pasuruan berhasil ditemukan

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pesawat TNI AU jatuh meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur 

TRIBUN-MEDAN.COM – Perekam data penerbangan atau Video Data Recorder (VDR) dan Network Centric Data Catridge (NCDC) dari dua pesawat tempur TNI AU ditemukan.

Adapun VDR dari dua Pesawat Tucano yang jatuh di Lereng Bromo, Pasuruan akhirnya berhasil ditemukan.

VDR dan NCDC ini nantinya akan dapat membantu penyelidikan, sekaligus menemukan penyebab jatuhnya pesawat.

Perekam data tersebut, menyimpan sejumlah data, seperti video penerbangan, performa pesawat, kecepatan, data mesin, dan percakapan pilot.

VDR dan NCDC dua pesawat tersebut telah dibawa ke LANUD Abdurahman saleh untuk dianalisis.

Pesawat TNI AU yang meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur disebut memakan korban jiwa.
Pesawat TNI AU yang meledak di Lereng Bromo, Pasuruan, Jawa Timur disebut memakan korban jiwa. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, menyampaikan bahwa VDR dan NCDC telah dibawa ke Lanud Abdurrachman Saleh untuk proses penyidikan.

“VDR dan NCDC sudah dibawa ke Lanud Abdurrahman Saleh. Diharapkan dari ini bisa didapatkan data awal mengenai apa yang terjadi pada saat kejadian,” ucap

“Penyeledikan akan dilaksanakan sepenuhnya oleh pusat kelayakan dan keselamatan kerja TNI Angkatan Udara.”

VDR (Video Data Recorder) berbeda dengan FDR (flight data recorder).

FDR (Flight Data Recorder) merekam data-data teknis selama penerbangan seperti ketinggian, kecepatan, orientasi penerbangan, elevasi, kekuatan mesin, dan lain-lain. Sedangkan VDR sudah dilengkapi dengan data video.

Perekam data penerbangan tersebut menyimpan sejumlah data, seperti video penerbangan, komunikasi pilot, performa pesawat, kecepatan, ketinggian, data mesin, hingga kondisi terakhir.

Dikutip dari Kompas.com, proses investigasi kecelakaan pesawat jatuh ini akan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Pusat Kelayakan dan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU.

Dalam proses penyelidikan ini, tidak hanya data mesin yang dibutuhkan. Terdapat 5M yang menjadi perhatian, yakni Manusia, Mesin, Media, Misi, dan Manajemen.

Baca juga: Ghisca Pakai Rp2 M Hasil Penipuan Tiket Konser Coldplay Beli Barang Mewah, Sisanya ke Luar Negeri

Baca juga: KESADISAN Pria Beristri di Makassar, Bunuh-Buang Ibu Pacar ke Sumur Lalu Perkosa Kekasih Sampai Koma

Kesimpulan mengenai penyebab pesawat TNI jatuh di pasuruan akan disampaikan setelah data yang dibutuhkan lengkap dan proses analisa selesai dilakukan.

Sekedar mengingat, dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved