Konflik Persiraja vs PSMS

Manajemen Persiraja Bantah Pukul Rachmad Hidayat, Tim Medis PSMS Ungkap Fakta Sebenarnya

Manajemen Persiraja malah menunduh Rachmad Hidayat dan tim medis PSMS Medan menjadi biang kerok kemarahan suporter tuan rumah. 

|
HO
Tangkapan Layar para pemain dan official PSMS Medan dilempari botol air mineral oleh penonton Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023). 

Karena menurutnya, dirinya lah yang menjadi korban lantaran mendapatkan intimidasi hingga ditendang official Persiraja. 

Tim Medis PSMS Medan, dr Sufi Sidabutar (kanan belakang) dan Yongki Ritonga (depan) dituduh menjadi biang kerok kerusuhan di laga menghadapi Persiraja
Tim Medis PSMS Medan, dr Sufi Sidabutar (kanan belakang) dan Yongki Ritonga (depan) dituduh menjadi biang kerok kerusuhan di laga menghadapi Persiraja (HO)

Baca juga: Kualifikasi EURO 2024 - Erling Haaland Gagal Bawa Norwegia Lolos, Pantas Messi Raih Ballond dOr

"Provokasi itu katanya datang dari kita itu jelas-jelas tidak benar ya. Karena pemain memang tergeletak dan membutuhkan perawatan dan wasit yang menyuruh kami masuk. Namun karena waktu sudah hampir habis dan wasit memaksa Abdul Rochim untuk bangkit karena dorongan dari pemain Persiraja, maka Rochim pun terpaksa bangkit, sehingga kehadiran tenaga medis tidak diperlukan lagi dan akhirnya tenaga medis menepi," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Fisioterapis PSMS Medan, Yongki Alexander Ritonga. 

Ia menyebut, mereka masuk ke lapangan setelah dipanggil wasit Irfan Wahyu untuk merawat Rochim.

"Awalnya bang Rochim jatuh di dekat gawang, wasit panggil tenaga medis, kami lari, tapi bang Rochim bangkit sudah mau bermain. Ke depan bench (Persiraja) lah kami karena paling dekat. Aku lari mau ke bench PSMS kembali, dokter di belakangku, terus kutengok dia sudah dikepung beberapa ofisial Persiraja. Kacamatanya dipukul, wajar dia tidak terima. Aku datang melihat kawan diintimidasi berbalik bermaksud ikut melerai," ungkapnya.

Menurut Yongki, tuduhan bahwa pemain dan tenaga medis PSMS memprovokasi penonton tidaklah benar. 

"Mereka memfitnah medis memprovokasi, padahal tidak. Itu tidak betul, kita mau datang, karena bang Rochim bangkit, dokter didorong pemain Persiraja memaksa cepat keluar. Tidak mungkin kami memprovokasi di hadapan 31.000 penonton, kami tidak gila. Pemain dan official kami yang dilempari saat mau masuk ke ruang ganti dan kapten Rachmad Hidayat dipukuli di lorong," ucap Yongki.

Amatan Tribun Medan dalam rekaman yang beredar, terlihat tim medis PSMS Medan, dr. Sufi Sidabutar dan Yongki Ritonga tampak memasuki lapangan setelah kiper Ayam Kinantan, Abdul Rochim tergeletak meringis kesakitan di bawah mistar gawang. 

Saat berlari menuju ke arah Abdul Rochim, wasit yang memimpin pertandingan pun menyuruh tim medis PSMS Medan untuk keluar lapangan, setelah sang penjaga gawang Ayam Kinantan bangkit berdiri. 

Ketika hendak keluar lapangan, salah satu pemain Persiraja pun tampak mendekati dr. Sufi yang saat itu sedang berjalan keluar lapangan. 

Hal tak terduga pun terjadi, pemain Persiraja mendorong dr. Sufi dengan maksud agar mempercepat keluar lapangan. 

Setelah tiba di pinggir lapangan tepatnya di depan bench tim Persiraja, Salah satu official Persiraja yang menggunakan kaos biru tampak mendekati dr. Sufi sehingga terjadi pertikaian dan official Persiraja itu juga tertangkap kamera melakukan tendangan. 

Melihat hal itu, official dan pelatih PSMS pun berlari ke arah pertikaian untuk melerai keributan itu.

(tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved