Kulturfest 2023
Tarian hingga Kuliner dari 2 Budaya Ramaikan Kulturfest 2023 di Unimed
Dengan konsep yang lebih menarik, kulturfest 2023 hadir di pelataran Fakultas Bahasa dan Seni Unimed, pada 20-21 November 2023.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali menghadirkan festival yang dibalut dengan kolaborasi dua budaya, yakni Indonesia dan Jerman di tahun 2023 ini.
Dengan konsep yang lebih menarik, kulturfest 2023 hadir di pelataran Fakultas Bahasa dan Seni Unimed, pada 20-21 November 2023.
Eliastom Simanjuntak Ketua Panitia Kulturfest 2023 menyampaikan pada event tahun ini menghadirkan kolaborasi budaya Indonesia dan Jerman tidak hanya tarian, tetapi juga kulinernya.
"Kultur Jerman yang ada pada saat kulturfest pada tahun ini seperti adanya pembagian roti Brezel yang dimana roti Brezel merupakan roti yang berasal dari negara Jerman. Juga ada tari tarian budaya khas Jerman salah satunya Tarian Bavaria dan tarian Folktanz," ujar Eliastom, Selasa (21/11/2023).
Pesta budaya ini biasa dinamakan Oktoberfest yang menjadi festival budaya di Jerman, akan tetapi disini mengambil nama Kulturfest yang dimana perpaduan antara kebudayaan Jerman dan Indonesia.
"Nah untuk kuliner ada minuman yang kalau di Jerman menggunakan Beer, tapi disini kita ubah bahan dasarnya menyamakan bentuknya dan warnanya, kita menghindari minuman alkhol dan juga bisa dijangkau mahasiswa lainnya. Jadi kami membuat soda ditambah jus apel biasa dinamakan Apfel Schorle," jelasnya.
Selain perpaduan budaya kulturfest juga dibalut dengan berbagai lomba, bagi para pelajar dan mahasiswa.
Beberapa perlombaan yang dihadirkan seperti Tes kemampuan Bahasa Jerman tingkat A1, Cerdas Cermat, Pop Song, Dongeng, Fashion Budaya, Puisi, Poster, Angkat Gelas dan Tarian Budaya.
Sedangkan untuk tingkat Mahasiswa terdapat lomba Debat, Rangking 1, Kelas Terbaik, Pidato, dan Angkat Gelas
"Untuk cerdas cermat merupakan lomba yang mengenai wawasan seputaran Jerman," katanya.
Keunggulan dari Kulturfest ini disebutnya adalah menggabungkan antar dua kebudayaan.
"Jadi kita dapat memahami dan menjaga kebudayaan lokal maupun kebudayaan luar. Harapan saya mungkin Kulturfest dapat terlaksanakan setiap tahunnya, dan dapat menjadi wadah sebagai perkembangan budaya budaya yang ada," harapnya.
Sementara itu Dr. Surya Masniari Hutagalung selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Jerman menyampaikan pada pergelaran tahun ini tidak diadakan pawai seperti tahun sebelumnya, karena ingin memberikan warna berbeda.
"Tahun ini kita tidak ada pawai, tapi berfokus pada penampilan pembuka, dengan menghadirkan dua budaya baik itu Indonesia juga Jerman. Jadi semua fokus terhadap acara di panggung," ungkapnya.
Disebutnya, penampilan tarian daerah Indonesia bukan hanya berfokus pada suku di Sumatera Utara tapi juga ada dari beberapa daera lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.