Viral Medsos
PERPUTARAN Uang Fredy Pratama asal Kalsel Capai Rp 51 Triliun, Sang Mertua Bos Kartel Narkoba Asia
PPATK menyampaikan bahwa perputaran uang terkait sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama mencapai Rp 51 triliun.
TRIBUN-MEDAN.COM - Gembong narkoba terbesar se Asia Tenggara, Fredy Pratama, asal Kalimantan Kalimantan Selatan, hingga saat ini belum tertangkap.
Diketahui, penyuplai sabu ke Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara itu hingga saat ini diduga masih berada di Thailand.
Terkait belum berhasil ditangkap, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan, mohon waktu dan kesabaran.
"Mohon waktu aja lah jangan dibuka sekarang, nangkap Fredy Pratama tidak semudah membalikan telapak tangan, susah ini," kata Brigjen Mukti Juharsa,Selasa (21/11/2023).
Meski begitu, Mukti mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menangkap Fredy dengan langkah-langkah tertentu.
Saat ini, Mukti mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk menelusuri semua aset Fredy Pratama.
"Tapi kita maksimalkan dapat ya yang penting semua aset-aset istrinya sudah diketahui dan akan kita amankan kita join dengan polisi sana Thailand," ungkapnya kepada Tribunnews.com.

Perputaran uang Fredy Pratama Capai Rp 51 Triliun
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan bahwa perputaran uang terkait sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama mencapai Rp 51 triliun.
Kemudian, aset Fredy Pratama tersebar di tiga kota di Kalsel dengan nilai Rp 43,9 miliar.
Aset itu mulai dari hotel, kafe dan restoran.
Selain itu Fredy Pratama juga memiliki empat mobil mewah, dan sebuah motor gede atau moge.
Jika dirinci, ada 14 aset tak bergerak dan 5 aset bergerak.
Aset ini tersebar di Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura.
Sang Mertua Bos Kartel Narkoba Asia
Belakangan terungkap, ternyata mertua dari DPO gembong narkoba Indonesia Fredy Pratama merupakan kartel narkoba di Asia khusunya di kawasan segitiga emas Asia Tenggara, yakni Burma, Laos, dan Thailand serta China.
Dalam sejarahnya, wilayah triangle (segitiga emas) ini merupakan penghasil opium untuk pasar dunia sejakabad ke-16 dan ke-17.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.