Siswa MAN 1 Medan Jadi Korban Bully
SOSOK Terduga Pelaku Pembullyan Siswa MAN 1 Medan, Alumni yang Kini Berkuliah di UINSU
Ia juga diduga sebagai ketua geng motor bernama Parman Abadi, nama anggota geng berisikan alumni dan pelajar SMA MAN 1 Medan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Salah satu terduga pelaku penyiksaan terhadap Muhammad Habib (14) siswa MAN 1 Medan merupakan alumni MAN 1 Medan.
Disebut-sebut kini berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) bernama Fauzie Alrasyid Siregar.
Fauzie, disebut-sebut orang yang menyuruh korban memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan menyundut tangan korban menggunakan besi panas yang terlebih dahulu dibakar dengan korek api.
Ia juga diduga sebagai ketua geng motor bernama Parman Abadi, nama anggota geng berisikan alumni dan pelajar SMA MAN 1 Medan.
Hal ini diungkap oleh Rahmat Dalimunthe (49) ayah korban, berdasarkan pengakuan anaknya dan beberapa saksi lainnya.

"Yang saya tahu itu namanya Fauzie, alumni MAN 1 Medan dan saat ini berkuliah di UINSU semester 5, jurusan Hukum Syariah,"kata Rahmat, Sabtu (25/11/2023).
Dari informasi yang didapat keluarga korban, para pelaku tak senang jika korban berteman dengan siswa dari sekolah lainnya.
Korban pun disebut-sebut diminta masuk ke dalam geng tersebut, tapi menolak.
Karena penolakan dan tetap berteman dengan siswa dari sekolah lain inilah diduga sebagai pemicu.
Namun demikian, Rahmat memastikan anaknya tak terlibat dengan geng motor tersebut.
Keluarga korban berharap polisi segera mengungkap penyiksaan ini.
"Harapan saya lagi supaya menjadi efek terjerat bagi alumni-alumni yang membuka geng geng kejahatan. Pelakunya Fauzi dan kawan-kawannya."

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) membenarkan bahwa Fauzie Alrasyid merupakan mahasiswa aktif di kampus tersebut.
Terkait Fauzie diduga menyiksa Muhammad Habib, pelajar SMA MAN 1 Medan, pihak universitas mengaku sudah berupaya mengkonfirmasi langsung.
Tapi sayangnya ia belum merespon.
Sehingga pihak rektorat juga berencana mendatangi langsung kediamannya.
Kemudian, rektorat juga menegaskan apa yang dilakukan Fauzie diluar kampus tak ada kaitannya dengan kampus.
"Status Fauzie memang terdaftar sebagai mahasiswa UINSU. Terkait masalah Fauzie kita sudah coba menghubungi Fauzie untuk konfirmasi tetapi belum berhasil. Masalah ini juga sama sekali tidak ada kaitannya dengan UINSU,ya,"kata Humas UINSU, Yuni Salma, Sabtu (25/11/2023).

Sebelumnya, terduga pelaku penyiksaan terhadap Muhammad Habib (14) siswa MAN 1 Medan merupakan alumni MAN 1 Medan yang kini berkuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) bernama Fauzie Alrasyid Siregar.
Fauzie, disebut-sebut orang yang menyuruh korban memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan menyundut tangan korban menggunakan besi panas yang terlebih dahulu dibakar dengan korek api.
Ia juga diduga sebagai ketua geng motor bernama Parman Abadi, nama anggota geng berisikan alumni dan pelajar SMA MAN 1 Medan.
Hal ini diungkap oleh Rahmat Dalimunthe (49) ayah korban, berdasarkan pengakuan anaknya dan beberapa saksi lainnya.
"Yang saya tahu itu namanya Fauzie, alumni MAN 1 Medan dan saat ini berkuliah di UINSU semester 5, jurusan Hukum Syariah,"kata Rahmat, Sabtu (25/11/2023).
Dari informasi yang didapat keluarga korban, para pelaku tak senang jika korban berteman dengan siswa dari sekolah lainnya.
Korban pun disebut-sebut diminta masuk ke dalam geng tersebut, tapi menolak.
Karena penolakan dan tetap berteman dengan siswa dari sekolah lain inilah diduga sebagai pemicu.
Namun demikian, Rahmat memastikan anaknya tak terlibat dengan geng motor tersebut.
Keluarga korban berharap polisi segera mengungkap penyiksaan ini.
"Harapan saya lagi supaya menjadi efek terjerat bagi alumni-alumni yang membuka geng geng kejahatan. Pelakunya Fauzi dan kawan-kawannya."
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA kelas 1 bernama Muhammad Habib (14), pelajar di MAN 1 Medan menjadi korban dugaan penyiksaan oleh teman satu sekolah dan kakak kelas yang sudah alumni.
Ia dipukuli, disuruh memakan sendal berlumpur, makan daun mangga dan dipaksa meminum air yang sudah diludahi sekitar 20 orang.
Bukan cuma itu, punggung telapak tangannya juga disundut menggunakan kunci yang dibakar terlebih dahulu menggunakan korek api.
Setelah dibakar, kunci sepeda motor panas tadi ditempelkan ke tangan dan dibentuk huruf PA hingga melepuh.
Ayah korban, Rahmat Dalimunthe (49) mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis, (23/11/2023) lalu.
Dari keterangan yang didapat, saat itu anaknya bersekolah seperti biasa.
Namun karena ada persiapan menjelang hari guru, maka korban permisi keluar sebentar mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan tiba-tiba anaknya dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya bernama Alfi Syahri Ramadhan.
Setelah itu ia dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu. Sementara Alfi, yang membawa korban langsung pergi.
Lalu korban dibawa pergi kembali ke sebuah tempat.
Disinilah ia mengalami dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh Fauzie Alrasyid Siregar, alumni MAN 1 Medan, yang kini disebut berkuliah di UINSU Medan.
"Pertama di telapak tangan, kedua dipunggung tangan diolesi minyak Karo setelah itu dibakar kunci sepeda motor menggunakan mancis dan dicap kan ke tangan Habib berbentuk P dan A,"kata Rahmat, ayah korban, Sabtu (25/11/2023).
Menurut informasi yang didapat keluarga korban dan teman-temannya, huruf PA yang dicap ke tangan korban menggunakan besi panas merupakan singkatan dari sebuah geng.
Geng ini disinyalir sebagai gerombolan geng motor berisikan anak sekolah dan alumni MAN 1 Medan.
"Saya tanya PA itu ternyata sebuah geng bernama Parman Abadi, yang diketuai oleh Fauzi."
Ayah korban telah membuat laporan resmi ke Polrestabes Medan pada Kamis (23/11/2023) malam.

Saat itu juga polisi dan keluarga korban ikut melihat Polisi olah tempat kejadian perkara.
Rahmat berharap polisi segera menangkap pelaku yang keji menyiksa anaknya.
"Harapan saya pelaku harus ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya di atas 5 tahun. Harapan saya lagi supaya menjadi efek terjerat bagi alumni-alumni yang membuka geng geng kejahatan. Pelakunya Fauzi dan kawan-kawannya."
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban.
Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi.
"Iya, sudah kami tangani. Tim penyelidik unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan sudah laksanakan olah TKP dan pemeriksaan para saksi,"ungkap Kompol Teuku Fathir Mustafa, Sabtu (25/11/2023).
(Cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.