Berita Viral
Fakta Baru Tewasnya Aldi Nababan Mahasiswa Asal Medan di Bali, Tak Ada Suara dan Tanda Kekerasan
Inilah fakta baru tewasnya Aldi Sahilatua Nababan mahasiswa asal Medan yang tergantung di kamar kosan di Bali.
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah fakta baru tewasnya Aldi Sahilatua Nababan mahasiswa asal Medan yang tergantung di kamar kosan di Bali.
Adapun baru-baru ini fakta baru tewasnya Aldi Sahilatua Nababan terkuak.
Dimana dalam hal ini memberikan satu fakta lagi mengenai tanda kekerasan yang bisa memecahkan misteri kematian Aldi Sahilatua Nababan.
Untuk diketahui sebelumnya, mahasiswa asal Medan Aldi Sahilatua Nababan atau ASN ditemukan tewas di kamar kos yang terletak di Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (18/11/2023) pagi.
Polresta Denpasar pun telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki kasus kematian mahasiswa asal Tapanuli utara, Sumatera Utara ini.
 
Kos tersebut memiliki 10 kamar dengan biaya sewa Rp750 ribu per bulan.
Pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43) mengatakan ASN telah tinggal di kos dengan nomor kamar 10 selama 1,5 tahun.
Ia sempat bertemu dengan ASN dua bulan lalu saat menagih uang sewa kos.
Menurut Risup, ASN dekat dengan anaknya yang juga kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bali.
“Anak saya teman satu kelasnya. Aldi orangnya baik, ramah tapi pendiam, apa kita tanya dia jawab sebatas itu, tidak ada lagi omongan apa-apa."
"Tanggal 12 terakhir komunikasi, karena Aldinya jarang di luar selalu di dalam kamar akhir-akhir ini,” ungkapnya, dikutip dari TribunBali.com Senin (27/11/2023).
 
Risup menambahkan di kosnya tidak terdapat kamera CCTV sehingga penyelidikan kasus kematian ASN terhambat.
Selama ini ASN sering menunggak pembayaran kos dengan alasan yang beragam.
“Masalah bayar sewa kos dia sistemnya bayar transfer, ya kadang lancar kadang nuggak, waktu terakhir bilang nanti saya sekalian bayar dua bulan, karena untuk bulan ini belum bayar,” lanjutnya.
Sebelum ASN ditemukan tewas, penghuni kos tak ada yang mendengar keributan.
Selain itu, jarang ada teman atau keluarga ASN yang mampir ke kosnya.
“Tidak ada suara ribut, Teman di sebelah kamar korban Aldi juga sudah dipanggil aparat dan dimintai keterangan."
"Mereka tidak mendengar ada suara teriakan atau hal-hal mencurigakan saat kejadian, biasa-biasa saja,” bebernya.
Baca juga: Suami Pergi Bekerja, Istri Diam-diam Nikahi 3 Pria Hanya Untuk Kuras Hartanya, Raup Rp 1,4 M
Baca juga: Sedihnya Hati Pria di Tuban, Pacar Tewas Tersambar Petir Saat Asyik Pacaran di Gubuk Tepi Pantai
ASN ditemukan tewas oleh pemilik kos pada Sabtu (18/11/2023) pagi dengan keadaan leher terlilit tali.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, tak ditemukan tanda kekerasan dalam kasus kematian ASN.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan olah TKP telah dilakukan dan menunjukkan kamar ASN terkunci dari dalam.
“Dari hasil penyelidikan awal, memang belum ditemukan tanda-tanda kekerasan.”
“Hasil olah TKP kami, memang di sana pintu dan ruangan dalam keadaan terkunci,” jelasnya, Jumat (24/11/2023),.
Polresta Denpasar masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara, Medan untuk menyimpulkan penyebab kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara tersebut.
“Tapi semuanya nanti kami koordinasikan dulu dengan hasil autopsi yang dilakukan oleh RS Bhayangkara Medan. Baru nanti kami bisa simpulkan,” tuturnya.
Penyelidikan kasus kematian ASN terhambat lantaran tak ada kamera CCTV di kos tersebut.
“Tidak ada. Di kosan memang tidak ada (CCTV),” pungkasnya.
Baca juga: VIRAL Tamu Pernikahan Beri Amplop, Isinya Surat Izin Minta Makan, Curhat Hidup Susah: Mohon Ikhlas
Baca juga: Terkuak Alasan SH Jual Rumahnya, Selalu Gelisah, Diduga Dihantui Arwah Fitriani yang Dicor di Kamar
Sosok yang Halangi Autopsi Jasad Aldi Nababan
Sebelumnya, Kakak Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan membeberkan ada sosok yang menghalangi proses autopsi adiknya.
Bahkan sosok itu bisa memegang HP adiknya dan memfoto kondisi TKP.
Kematian Aldi Nababan masih misteri.
Aldi Nababan ditemukan tewas tergantung di kosnya di Bali pada Sabtu (18/11/2023).
Namun pihak keluarga merasa banyak kejanggalan dari kematian Aldi Nababan.
Mayat Aldi Nababan terdapat banyak luka yang diduga bukan seperti bunuh diri.
Alat kelamin Aldi Nababan juga pecah dan ada luka di bagian tubuh lain.
Jasad Aldi Nababan telah diautopsi di RS Bhayangkara Medan dan dibawa ke kampung halamannya di Siborong-borong, Tapanuli Utara.
 
Kini sang kakak mengungkapkan ada sosok yang mencoba menghalangi autopsi tubuh Aldi Nababan.
Sejak pertama kali mendapat kabar kematian Aldi, pihak keluarga mengaku mendapat banyak telepon dari oknum.
Oknum itu bahkan yang memberi tahu warga jika Aldi Nababan tewas diduga bunuh diri.
Bahkan mereka juga mengatakan kalau biaya otopsi bisa nyaris Rp 30 juta.
Informasi terbaru, para oknum itu juga rupanya bisa memegang barang bukti yang ada di TKP.
Kakak kandung Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan mengungkap sosok oknum tersebut.
Awalnya saat mendapat kabar kematian Aldi, Monalisa mendapat banyak telepon.
"Banyak oknum-oknum yang nelepon," kata Monalisa.
Oknum itu menyarankan agar pihak keluarga tidak melakukan otopsi terhadap jenazah.
"Janganlah diautopsi, kasihan mayatnya disayat-sayat, dipotongi," ujarnya.
Bukan itu saja, oknum tersebut juga seolah menakut-nakuti soal biaya otopsi.
"Hampir Rp 30 juta, dan dijelaskan juga mungkin hari Senin baru didaftarkan dan belum tahu jadwal (otopsi) kapan," tutur Monalisa.
Akhirnya karena kerumitan itu dan biaya yang mahal, keluarga pun memutuskan untuk membawa pulang saja jasad Aldi ke Medan.
"Dari mana saya harus mengirim biaya sebanyak itu?," ujarnya.
Tak hanya itu, Monalisa pun mendapat informasi adiknya bunuh diri dari oknum tersebut.
Ia pun akhirnya mengungkap siapa sosok oknum tersebut.
Mereka yakni merupakan senior Monalisa saat kuliah dulu.
"Oknum yang di sana itu senior-senior saya di Udayana," kata dia.
Para oknum itu, lanjut dia, menyimpulkan hal itu dari pesan terakhir yang ada di HP Aldi Nababan.
"Mereka memberikan saya keyakinan dengan HP adik saya yang katanya ada pesan terakhir untuk keluarga," tandasnya.
Bahkan menurutnya, oknum itu bisa melihat alat bukti di TKP.
Hal itu sontak saja membuat Monalisa sebagai kakak merasa janggal.
"Kenapa barang bukti berupa HP yang harusnya sudah ada di tangan polisi itu bisa difoto oleh masyarakat," tandasnya.
Aldi pertama kali ditemukan oleh pemilik kos pada Sabtu (18/11/2023).
Ia ditemukan tewas dengan kondisi tergantung tali plastik.
Namun yang janggal, yakni saat ditemukan kaki Aldi Nababan dalam posisi menapak ke lantai.
Selain itu ditemukan darah yang mengalir dari tubuh korban.
Keluarga pun me
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
yakini bahwa Aldi Nababan tewas dibunuh, bukan bunuh diri.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.