Viral Medsos

CALEG Ini Sudah 8 Kali Bobol Toko dan Rumah, Ternyata Maling Spesialis, Bukan untuk Biaya Kampanya

Calon legislatif (caleg) ini terungkap sudah 8 kali bobol toko dan rumah warga, ternyata maling spesialis, namun bukan untuk biaya kampanya.

Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi
Penyidik Satreskrim Polres Madiun memeriksa ADK (35), seorang caleg DPRD Kabupaten Madiun dari partai politik tertentu lantaran terlibat kasus pembobolan toko di lima kabupaten di Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). (ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Calon legislatif (caleg) ini terungkap sudah 8 kali bobol toko dan rumah warga, ternyata maling spesialis, namun bukan untuk biaya kampanya.

Untungnya caleg di Madiun ini belum duduk jadi wakil rakyat, bisa-bisa uang negara habis dimalingi.

Aksinya caleg ini tak tanggung-tanggung. Ia sudah 18 kali bobol toko dan rumah warga.

Dalam aksi terakhirnya, si caleg sudah berhasil menggasak Rp 40 juta.

Kasus pencurian tersebut terjadi di toko sembako Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Diketahui pada kejadian ini, dua dari tiga pelaku berhasil diringkus oleh Polres Madiun, Jumat (1/12/2023).

Ada satu orang lainnya masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO.

Dua tersangka yang ditangkap tersebut ialah Adnan Dwi Kresiawan alias ADK (35) warga Kelurahan Bangunsari, Mejayan, yang berperan sebagai sopir saat menjalankan aksi.

Sementara eksekutor aksi pencurian dengan pemberatan tersebut yaitu Basir Purgianto alias BP (38) warga Desa Keboan Kidul, Ngusikan, Jombang.

caleg madiun jadi maling
Penyidik Satreskrim Polres Madiun memeriksa ADK (35), seorang caleg DPRD Kabupaten Madiun dari partai politik tertentu lantaran terlibat kasus pembobolan toko di lima kabupaten di Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). (ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Usut punya usut, sosok ADK ternyata merupakan seorang calon legislatif (caleg) Kabupaten Madiun.

Dikutip dari TribunJatim.com, ADK merupakan caleg Partai Demokrat dari daerah pemilihan (Dapil) 1 wilayah Mejayan-Saradan DPRD Kabupaten Madiun.

Kasus ADK sebagai spesialis pembobol toko dan rumah kosong ini diketahui dari rekaman CCTV sebuah toko di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Toko tersebut digasak maling pada Kamis (30/11/2023) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra mengungkapkan, total tersangka yang melakukan tindak kejahatan sebanyak tiga orang.

Dari situ terungkap bahwa pelaku adalah ADK, seorang caleg asal Madiun.

"Dua pelaku inisial ADK warga Madiun dan BP asal Jombang. Kemudian satu pelaku berstatus DPO inisial TB," ujar AKP Magribi dalam keterangannya yang dikutip, Senin (4/12/2023).

ADK sendiri ditangkap di kediamannya yang berada di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.

Atas perbuatannya ini, ADK dan rekan-rekannya dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang ancaman hukumannya paling lama sembilan tahun penjara.

ADK merupakan salah satu dari komplotan spesialis pembobol toko dan rumah kosong.

Ia, bersama dengan residivis berinisial BP dan satu orang lainnya yang masih buron, membobol toko di berbagai wilayah di Jawa Timur.

caleg di madiun jadi maling spesialis
Penyidik Satreskrim Polres Madiun memeriksa ADK (35), seorang caleg DPRD Kabupaten Madiun dari partai politik tertentu lantaran terlibat kasus pembobolan toko di lima kabupaten di Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). (ISTIMEWA - KOMPAS.COM/Muhlis Al Alawi)

Setidaknya ada lima kabupaten yang pernah dibobol komplotan tersebut, yaitu Madiun, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk.

Saat beraksi, komplotan ini berbagi peran, BP bertugas sebagai eksekutor, sedangkan ADK dan satu pelaku lain bergantian menjadi sopir.

"Jadi, setelah BP mengambil barang berharga dan uang dari toko yang dibobol, kemudian tersangka ADK bersama satu DPO menjemputnya," kata Magribi.

Setelah ditelusuri pihak kepolisian, ternyata mobil yang digunakan komplotan ADK ini merupakan mobil rentalan.

Soal motif pelaku, Magribi menjelaskan bahwa mereka membobol toko untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Tidak (untuk biaya kampanye dan pencalegan)," jelasnya.

Dia mengatakan, dalam kasus ini, polisi hanya mengusut keterlibatan ADK dalam pembobolan toko.

"Kalau soal bisa nyaleg, kami tidak mengetahui. Namun yang jelas, dalam perkara ini tersangka ADK ini terlibat komplotan pembobolan banyak toko di lima kabupaten," tandasnya.

Sebelum akhirnya ditangkap polisi, ADK dan komplotannya sudah beraksi sejak tahun 2019.

Aksi terakhirnya yaitu yang terekam di CCTV sebuah toko di Madiun pada Kamis lalu.

Pemilik toko, Agung, menduga bahwa pelaku masuk dengan cara membobol jendela.

"Penghuni tidak mendengar ada suara. Tahunya ketika ibu bangun buat sahur, terus melihat kamar berantakan, pintu belakang sudah dibuka," terangnya, Kamis. 

Ibu Agung sempat berpikir dirinya lupa mengunci pintu, akan tetapi, setelah dicek lebih teliti, uang Rp40 juta yang disimpan di laci, raib.

"Kemungkinan masuk lewat jendela kamar yang kebetulan kosong, kemudian jalan ke toko dan keluar lewat pintu belakang atau dapur. Jendela dicongkel pakai linggis,"ujarnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved