Gunung Marapi Erupsi
TERBARU, Enam Pendaki Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi, 3 Orang Selamat dan 3 Meninggal Dunia
Enam pendaki korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), berhasil dievakuasi pada Senin (4/12/2023) petang
TRIBUN-MEDAN.com - Enam pendaki korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), berhasil dievakuasi pada Senin (4/12/2023) petang.
Tiga orang pendaki Gunung Marapi dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Dengan jumlah ini, maka tersisa 8 korban meninggal dunia yang belum dievakuasi dari puncak Gunung Marapi.
Kepala SAR Kota Padang Abdul Malik, mengatakan, hingga pukul 18.00 WIB, dari 11 korban yang dinyatakan meninggal dunia baru tiga yang berhasil dievakuasi. Sementara 8 korban lagi masih dalam proses evakuasi.
"Jadi, masih ada delapan orang lagi korban meninggal yang belum kami evakuasi," tuturnya.
Kedelapan korban meninggal yang tersisa, lokasinya sudah dikantongi tim.
Namun, tim terkendala erupsi susulan sehingga belum bisa melakukan evakuasi.
"Sampai sekarang kondisinya di atas masih terjadi erupsi, jadi tim harus mengutamakan keselamatan juga," terangnya.
Selain delapan korban meninggal itu, pihaknya juga masih melakukan pencarian pada 12 pendaki lainnya.
Pencarian akan dilanjutkan kembali besok pagi, Selasa (5/12/2023) oleh tim gabungan yang terdiri dari SAR, BPBD, TNI, Polri, masyarakat setempat dan pecinta alam.
Baca juga: SOSOK Zhafirah Wanita Minta Tolong Usai Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisinya Kini
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Padang (Basarnas) Abdul Malik menyampaikan ada 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.
Dari jumlah itu, 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia.
Dalam pencarian hingga pukul 07.10 WIB, sebanyak 49 sudah dievakuasi dengan selamat.
Sebagian sudah kembali ke rumah, dan sebagian dirawat di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi
Baca juga: TERNYATA Gunung Marapi Berstatus Waspada Sejak 2011, Kenapa Pendakian Masih Dibuka?
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Video Viral Pendaki
Seorang perempuan yang viral minta tolong karena jadi korban erupsi Gunung Marapi kini dirawat di RSAM Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).
Ia merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) Jurusan Teknik Sipil bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19).
Keberadaan korban dikonfirmasi oleh Direktur PNP, Surfa Yondri. Diketahui, Zhafirah Zahrim Febrina berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dini hari tadi.
"Febrina mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mucktar Bukittinggi," ujar Surfa Yondri, Senin (4/12/2023).

Kabar ini juga dibenarkan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) korban. Ia bilang, saat ini ayah, paman dan keluarga Zhafirah sudah berada di RSAM.
"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).
"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.
Rani Radelani mengatakan, dari informasi yang ia diterimanya, kondisi Zhafirah saat ini masih lemah.
"Kondisi Ife luka bakar di wajah. Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya.
Baca juga: Gunung Marapi Meletus saat Didaki 75 Orang, Begini Penjelasan PVMBG dan Update Korban
Pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.
Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.
Rani Radelani, bibi Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.
Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.
"Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya)," ujar Rani, Minggu (3/12/2023).
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.
Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.
Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com
Gunung Marapi
Gunung Marapi erupsi
update korban Gunung Marapi
Zhafirah Zahrim Febrina
Gunung Marapi di Sumbar Erupsi
Penyebab Munculnya Status Gagal di Mola BKN Hendak Cek NIP PPPK Paruh Waktu 2025 |
![]() |
---|
Sehari Menkeu Purbaya Ungkit Pertamina Malas-malasan Bangun Kilang Minyak, Kini di Dumai Terbakar |
![]() |
---|
Duduk Perkara Oknum Polisi Jambret Kalung Emas, Nasib Aiptu IWS, Kapolres Bertindak |
![]() |
---|
Anggota DPR Charles Honoris Soroti Ramainya Pelesetan MBG Jadi Makan Beracun Gratis, Simak Sosoknya |
![]() |
---|
Amerika Serikat Resmi Shutdown, Apa Arti dan Dampaknya Bagi Indonesia? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.