Erupsi Gunung Marapi

TERNYATA Gunung Marapi Berstatus Waspada Sejak 2011, Kenapa Pendakian Masih Dibuka?

Ternyata Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat berstatus waspada (level II) sejak 2011 lalu, lantas kenapa pendakian masih dibuka hingga sebabka

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Ternyata Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat berstatus waspada (level II) sejak 2011 lalu, lantas kenapa pendakian masih dibuka hingga tewaskan 11 orang 

TRIBUN-MEDAN.COM – Ternyata Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) berstatus waspada (level II) sejak 2011 lalu.

Lantas, kenapa pendakian tetap masih dibuka meskipun Gunung Marapi Sumbar berstatus waspada?

Adapun Gunung Marapi meletus saat ada sebanyak 75 pendaki yang berada di atas gunung menjadi perhatian publik.

Hal itu lantaran diketahui hingga kini sebanyak 11 pendaki meninggal dunia di puncak.

Sementara 26 pendaki lainnya masih dicari, delapan pendaki mengalami luka-luka dan 49 pendaki sudah dievakuasi turun.

Erupsinya Gunung Marapi saat banyak ada banyak orang yang mendaki membuat publik bertanya-tanya apakah tidak ada peringatan sehingga orang-orang bisa mendaki?

Hingga terkuak baru-baru ini, ternyata Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

Gunung Merapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan mengeluarkan abu pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB.
Gunung Merapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan mengeluarkan abu pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB. (HO)

Dimana disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) pada level II atau waspada sejak 3 Agustus 2011.

Hal tersebut diketahui dari press release PVMBG pada Senin (4/12/2023) pukul 02.38 WIB dini hari.

Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.

"Betul," kata Hendra melalui pesan WhatsApp.

Dalam rilis tertulis itu, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 hingga 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.

Sementara, tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (waspada) sejak 3 Agustus 2011.

Baca juga: Viral Minta Tolong di Medsos, Zhafirah Mahasiswi PNP Korban Erupsi Gunung Marapi Dirawat di RSAM

Baca juga: SOSOK Zhafirah Wanita Minta Tolong Usai Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Begini Kondisinya Kini

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (waspada).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved