Memperluas Horison: Siswa Carnegie School Berpetualang di Ming Chi University of Technology, Taiwan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Carnegie School, yang merupakan bagian dari Yayasan Bina Insan Negara dan saudara kandung dari Institut Teknologi dan Bisnis Carnegie, semakin mengukuhkan komitmennya dalam memberikan pengalaman belajar yang mendalam kepada para siswanya. Dalam upaya tersebut, belasan siswa Carnegie School mengikuti pelatihan sepuluh hari di Ming Chi University of Technology (MCUT) di Taiwan. Pengalaman ini tidak hanya menjadi suatu petualangan belajar yang tak terlupakan, tetapi juga menjadi pintu pembuka bagi para siswa untuk menjelajahi masa depan akademis dan profesional mereka.

Sejak awal, Yayasan Bina Insan Negara dan Carnegie School telah memahami pentingnya memberikan pengalaman belajar internasional kepada siswa-siswanya. Sebagai Sister University dari MCUT, Institut Teknologi dan Bisnis Carnegie membuka pintu bagi para siswa untuk menjelajahi kehidupan perkuliahan di Taiwan, sebuah negara yang dikenal karena kesejukan teknologinya, lingkungannya yang bersih, dan keamanan yang tinggi.

Para siswa Carnegie School tidak hanya mendapatkan wawasan akademis, tetapi juga terlibat dalam kehidupan sehari-hari di Taiwan. Selama sepuluh hari pelatihan, mereka belajar bahasa Mandarin, merasakan belajar mandiri dengan menggunakan transportasi massal seperti MRT, berinteraksi dengan masyarakat sekitar menggunakan bahasa Mandarin, dan terlibat dalam metode terkini untuk menyelesaikan masalah melalui Design Thinking, yang dibimbing oleh para Professor dari MCUT.

Salah satu testimoni yang mencerminkan kesan mendalam dari pengalaman ini datang dari Kenn, seorang siswa Carnegie School. Ia menyatakan rasa terharu dan syukur atas kesempatan untuk mengikuti pelatihan di MCUT. Menurut Kenn, kesan nyaman, bersih, dan aman yang ia rasakan di Taiwan memberikan pandangan positif terhadap masa depan kuliahnya di sana. Ia juga memuji keramahan dan kedekatan dengan profesor-profesor yang membimbing mereka selama pelatihan.

Kenn menyampaikan harapannya untuk bisa terus tinggal di Taiwan setelah sepuluh hari pelatihan selesai, namun tiket pesawat yang sudah dibeli menjadi kendala tak terhindarkan. Kelly, siswa lainnya, menambahkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masa depannya. Ia berhasil menjalin persahabatan dengan siswa dari Sekolah Thailand, memperoleh pengalaman berharga, dan menciptakan kenangan yang mendalam.

Bapak Stiven Wijaya, President Director dari Carnegie School dan Rektor dari ITB Carnegie, mengungkapkan keberhasilan pelatihan sepuluh hari ke MCUT. Menurut beliau, manfaat yang diperoleh siswa Carnegie sangat besar, termasuk pengembangan kemandirian, peningkatan kemampuan bahasa Mandarin, dan motivasi untuk belajar lebih giat.

Pak Stiven juga memberikan informasi bahwa MCUT memberikan peluang luas kepada masyarakat Indonesia. Program 2+2 yang dibuka oleh MCUT menjadi sebuah pintu bagi para siswa Indonesia untuk meraih pendidikan terbaik dengan menghabiskan dua tahun kuliah di ITB Carnegie dan dua tahun di MCUT, membuka peluang untuk mendapatkan wawasan internasional yang luas serta mendapatkan beasiswa dari ITB Carnegie mulai dari 30 persen, 60 persen, 80 persen hingga 100 persen dan beasiswa 52 persen hingga 100 persen dari MCUT serta free dormitory dan meal

Pelatihan sepuluh hari di MCUT bukan hanya sebuah perjalanan belajar, tetapi juga awal dari petualangan panjang yang membuka pintu menuju masa depan yang cerah dan penuh prestasi bagi para siswa Carnegie School. Pengalaman ini tidak hanya melibatkan siswa secara akademis, tetapi juga membentuk karakter, membuka wawasan, dan menggairahkan semangat untuk meraih impian masa depan yang lebih besar.

(*)