Gunung Marapi di Sumbar Erupsi
NASIB Anak dan Ibu Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Hari Ini Bakal Dievakuasi, Begini Kondisinya
Beginilah nasib anak dan ibu yang jadi korban erupsi Gunung Marapi Sumbar dan masih bakal dievakuasi hari ini
TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib anak dan ibu yang jadi korban erupsi Gunung Marapi Sumbar.
Adapun seorang anak dan ibu jadi korban erupsi Gunung Marapi itu merupakan warga Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Ibu anak korban erupsi Gunung Marapi itu bernama Wahlul Alde Putra yang berusia 19 tahun dan ibunya bernama Novita Intan Sari.
Nama keduanya diketahui kini masuk dalam daftar korban yang akan dievakuasi tim gabungan hari ini, Selasa (5/12/2303).
Diketahuinya korban ibu dan anak yang mendaki Gunung Marapi ini dari Camat Koto Tangah.

Dimana Camat Koto Tangah, Darmalis mengatakan bahwa ada dua orang warganya menjadi korban dari kejadian erupsi Gunung Marapi.
"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Darmalis, melalui sambungan telfon.
Ia mengatakan, anak dan ibunya ini merupakan warga Tabak Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
"Korban bernama Wahlul Alde Putra yang berusia 19 tahun dan ibunya bernama Novita Intan Sari," kata Darmalis.
Darmalis mengatakan bahwa untuk kondisi korban belum diketahui.
Baca juga: SOSOK Yasirli Amri Mahasiswi Korban Erupsi Gunung Marapi Bakal Dievakuasi, Sempat Telepon Ayahnya
Baca juga: Dimakamkan Hari ini, Jasad Kedua Mahasiswa PNP Korban Erupsi Gunung Marapi Disambut Tangis Keluarga
Update Terkini Korban Erupsi Gunung Marapi
Tim gabungan pencarian korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat, sudah menemukan semua korban, Selasa (5/12/2023).
Diketahui, korban merupakan pendaki gunung yang saat erupsi terjadi tengah berada di puncak gunung. Total tercatat 75 pendaki di sana.
Terdapat 18 korban lagi yang akan dievakuasi petugas. Enam korban telah ditemukan sejak Senin kemari dan 12 lainnya ditemukan hari ini.
Semuanya berhasil ditemukan setelah petugas melakukan penyisiran hingga pagi tadi.
Sementara, 57 pendaki telah dievakuasi oleh petugas sejak Minggu pasca-erupsi. Dari jumlah itu, lima orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan telah terindentifikasi.

Ketua Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengatakan, hari ini tim gabungan menargetkan mengevakuasi delapan korban.
"Jadi sepuluh lagi posisinya sudah diketahui, tapi masih perlu dipastikan ulang, mengingat kondisi," katanya.
Abdul menyampaikan kondisi terkini di kawasan Gunung Marapi, erupsi masih berlangsung, sehingga terjadi hujan abu vulkanik serta gerimis sejak pagi tadi.
Akibatnya, tim gabungan sulit mengevakuasi dan bertahan di posko menunggu kondisi yang memungkinkan.
Soal kondisi korban, Abdul bilang, pihaknya telah mengetahui, namun ia belum bisa membeberkan, sebab perlu diidentifiaksi terlebih dahulu.
Baca juga: Cerita Pendaki Asal Pekanbaru, Afif Dikejar Maut Saat Gunung Marapi Erupsi, Dihujani Batu Besar
Baca juga: Viral Pengantin Gagal Pemberkatan, Kades Sabungan Nihuta II Buka Suara
Berikut nama-nama korban yang akan dievakuasi tim gabungan hari ini (seorang di antaranya telah dievakuasi namun belum teridentifikasi):
- Wahlul Alde Putra
- Novita Intan Sari
- Rizki Rahmad Hidayat
- Lenggo Baren
- Reihani Zahra Fadli
- Filhan Alfiqh Faizin
- Aditya Prasetyo
- Yasirli Amri
- Divo Suhandra
- M. Wilky Saputra
- Frengki Candra Kusuma
- Afranda Junaidi
- M. Rido kurniawan
- Irfandi Putra
- Zikri Habibi
- Ilham Nanda Bintang
- Muhammad Iqbal
- Siska Afrina
- 19. Liarni.
Hingga Selasa sore, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan korban.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik,"Benar, ada delapan yang dievakuasi sore ini."
Korban pertama dievakuasi pada sore ini pukul 16.30 WIB. Lalu, korban ke delapan dievakuasi sekitar pukul 17.30 WIB.
Semua korban diangkut dengan kantong mayat. Lalu, korban dibawa dengan ambulans yang sudah siaga di lokasi.
Untuk diketahui, di kaki Gunung Marapi, tepatnya di Batu Palano Kabupaten Agam tengah diguyur hujan.
Sebelumnya, lima korban meninggal dunia juga sudah dievakuasi ke RSAM Bukittinggi pada Senin (5/12/2023).
Total sudah 13 korban yang dibawa turun oleh petugas.
Saat ini diketahui masih ada 10 korban yang belum berhasil dievakuasi.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.