Penyebab Banjir Bandang di Humbahas
Penyebab Banjir Bandang di Humbahas Diduga Akibat Perambahan Hutan, Polda :Fokus ke Pencarian Korban
Sehingga, polisi belum ada rencana untuk mengusut dugaan perambahan hutan yang diduga menyebabkan bencana alam ini.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut menyatakan masih fokus pencarian korban hilang longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Sehingga, polisi belum ada rencana untuk mengusut dugaan perambahan hutan yang diduga menyebabkan bencana alam ini.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, 200 personel dari ribuan yang ada dikerahkan dalam pencarian korban.
"Fokus Polda Sumut adalah Pencarian Korban, evakuasi, serta pendistribusian bantuan kemanusian. 200 lebih personel diturunkan,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (6/12/2023).
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) menyebut, penyebab longsor dan banjir bandang yang terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) adalah pembalakan hutan secara masif di hulu.
Koordinator Study dan Advokasi KSPPM Rocky Pasaribu menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemantauan dengan menggunakan drone sehingga dapat dilihat secara jelas adanya gelondongan kayu yang terbawa banjir hingga ke pinggiran Danau Toba.
“Peristiwa yang terjadi di Desa Simangulampe pada tanggal 1 Desember 2023 adalah bencana ekologis. Karena kemarin, kita melakukan pemantauan menggunakan drone, di hulu sudah mengalami kerusakan hutan yang cukup masif,” ujar pihak KSPPM Parapat yang diwakilkan oleh Rocky Pasaribu dalam video yang diperoleh tribun-medan.com, Selasa (5/12/2023).
Ia juga menyebutkan adanya gelondongan kayu yang turut serta dalam banjir dan longsoran itu.
Pihaknya tak bisa pastikan siapa pelaku pengrusakan hutan di hulu itu. Setidaknya, ada bukti kayu eukaliptus yang terbawa akibat banjir dan longsor tersebut hingga ke pinggir Danau Toba.
“Dan itu juga dibuktikan oleh banyaknya gelondongan kayu yang terbawa longsor yang terbawa hingga pinggir Danau Toba,” sambungnya.
Diketahui, banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Jumat (01/12/2023) malam sekira Pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 12 orang sempat dilaporkan hilang tertimbun longsor. Namun, 2 korban berhasil ditemukan dan 10 lainnya masih hilang.
Longsor bukan hanya lumpur, melainkan batu alam berukuran besar menerjang pemukiman warga.
(Cr25/tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.