Berita Viral
FAKTA-FAKTA Tewasnya Siswa SD yang Dibully: Kaki Diamputasi, Bertahan 10 Bulan, Sekolah Anggap Remeh
Berikut fakta-fakta siswa SD dibully hingga diamputasi dan kini meninggal dunia. Simak awal kronologi, respons sekolah hingga tangis pilu sang ibu
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Siswa SD Fatir Arya Adinata (12) yang diamputasi setelah jadi korban bully di sekolah meninggal dunia, Kamis (7/12/2023).
Fatir Arya Adinata sempat bertahan setelah mengalami perundungan dan membuat kakinya diamputasi pada Februari 2023 lalu.
Adapun kasus perundungan Fatir Arya Adinata siswa SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan, Bekasi ini sempat viral di media sosial.
Hal itu lantaran pihak sekolah yang menanggap remeh kasus perundungan yang dialami siswa cerdas itu hingga dirinya harus kehilangan salah satu kakinya.
Berikut Tribun-Medan.com merangkum fakta-fakta siswa SD dibully hingga diamputasi dan kini menghebuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hermina, Bekasi.
Baca juga: FATIR Siswa SD Diamputasi Usai Dibully Meninggal Dunia, Pihak Sekolah Sempat Anggap Remeh Kasus
Baca juga: Pelaku Bully FAA hingga Kakinya Diamputasi Ancam Mau Bakar Rumah, Status Janda Sang Ibu Dibawa-bawa
Awal Kasus
Fatir mendapatkan perlakuan perundungan dari teman sekelas saat masih duduk di bangku kelas enam SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan, pada Februari 2023 lalu.
"Sebelum itu (jatuh diselengkat) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana, dikutip Rabu (1/11/2023).
FAA tak pernah mengadukan perbuatan temannya ke guru, Diana hanya pernah mendengar cerita langsung dari putranya perlakuan teman sebayanya.
Sebagai seorang ibu, Diana sempat menanyakan hal itu ke wali kelas tetapi pihak guru tidak bisa berbuat banyak.
"Saya sempet bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," terang Diana.

Hingga peristiwa itu terjadi pada Februari 2023 lalu, FAA tiba-tiba mengeluh sakit pada bagian kakinya dan tidak ingin bersekolah.
FAA awalnya enggan menceritakan penyebab kakinya sakit, Diana lalu berusaha membujuknya sampai sang anak mau mengaku.
Bocah berusia 12 tahun ini mengaku, merasakan sakit di kakinya setelah diselengkat teman sekelas saat hendak jajan di kantin sekolah.
Dia bersama kelima temannya jajan ke kantin, satu diantaranya lalu menendang kaki FAA hingga terjatuh.
Bukannya ditolong, FAA justru diolok-olok lalu ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya.
Sambil menahan sakit, ia merangkak mencari es batu untuk meredakan nyeri.
Ia lalu kembali ke kelas, sesampainya di sana teman-temannya justru kembali dirundung dengan memeragakan momen dia terjatuh.
Tiga hari setelah kejadian tersebut, kondisi kesehatan FAA kian menurun. Diana lantas membawanya ke klinik terdekat.
Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis, pada Agustus 2023 anaknya didiagnosa kanker tulang dan harus diamputasi.
Baca juga: Menikah di Kantor Polisi, Istri Panji Satria Ikhlas Punya Suami Pembunuh dan Terancam Tak Dinafkahi
Baca juga: PANJI Satria, Pembunuh Echa Tampubolon Ternyata Sempat Menikah di Kantor Polisi Usai Ditahan
Kaki Diamputasi
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk.
Pihak keluarga pun akhirnya memutuskan untuk merujuk ke rumah sakit.
Pada Agustus 2023, FAA dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.
Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam.
Upaya mencari second opinion sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain, seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga telah dilakukan.
Itu karena kondisi kaki FAA yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais.
Lanjut Diana menjelaskan, dokter di RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi, karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami FAA memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," pungkas Diana.
Kini FAA tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.
"Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di HCU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki," ujar Diana Novita dalam keterangannya.
Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di 3 rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.
"Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya," ucap Diana.
Tidak sampai disitu, Diana yang berstatus single parents dengan dua orang anak ini harus kehilangan pekerjaannya, karena harus mendampingi Farid untuk menjalani pengobatan dan perawatan.
Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan mulai dari melaporkan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi.
"Saya sudah lapor ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023. Laporan ini karena saya tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying dan dampaknya yang sedang dialami anak saya," jelas warga Jatimulya ini.
Fatir Tak Mau Sekolah Lagi
Hari-hari Fatir alias FAA (12) terasa getir dan berbeda semenjak kakinya diamputasi.
FAA yang dulunya siswa SD yang aktif kini harus kesulitan hidup dan melakukan aktivitasnya dengan satu kaki.
Untuk diketahui, Siswa korban bully di Bekasi itu kini harus hidup dengan satu kaki setelah menjalani amputasi lantaran menderita kanker tulang.
FAA dibuat sedih karena tak bisa bekerja untuk membantu sang ibu.
Bahkan FAA mengaku tak ingin sekolah lagi karena hal itu bisa membuat ibunya harus bekerja lebih keras demi membiayainya.
Kata-kata menyedihkan FAA diceritakan oleh kuasa hukum keluarganya, Mila Ayu Dewata Sari. "Mamah nanti kalau misalnya aku gak punya kaki, mama harus kerja dong seumur hidup biayai aku," kata FAA kepada ibunya diceritakan Mila, Kamis (2/11/2023).
FAA merana memikirkan masa depannya.
Bocah yang masih berusia 12 tahun ini bahkan sudah memikirkan kemungkinan dirinya tak akan bisa bekerja dewasa kelak.
"Dia memikirkan nasibnya bilang 'Aku gak bisa bantuin untuk cari uang dong mah, terus nasib aku gimana nanti. Aku gak mau sekolah, nanti aku di rumah aja, kasihan kalau aku sekolah mama duit dari mana'," kata Mila.
Selain memikirkan nasibnya, FAA juga memikirkan nasib adiknya.
FAA sadar kondisinya bakal membuat sang ibu yang merupakan orangtua tunggal ini bekerja lebih keras lagi.
Diana merupakan orangtua tunggal yang membesarkan FAA dan adiknya.
"Ibu Diana adalah seorang single parent yang membesarkan dua anaknya sendirian, sejak bercerai dengan suaminya sejak tujuh tahun yang lalu," kata Mila.
Selama mengobati FAA, Diana terpaksa kehilangan pekerjaannya sejak Maret 2023.
Setelah tak memiliki pekerjaan, Diana sempat mencoba peruntungan dengan berjualan online tetapi usaha itu tak berjalan mulus.
Kini Diana pun mengandalkan bantuan dari saudara dan teman-temannya.
Namun Diana sadar bantuan itu tidak selamanya dapat ia andalkan.
"Jadi untuk biaya menjaga FAA mengandalkan bantuan dari beberapa teman dan saudara. Tetapi kan tidak mungkin seperti ini terus," terang dia.
Pihak Sekolah Sebut Cuma Bercanda
SD Negeri Jatimulya 09 memberikan klarifikasi soal FAA yang diduga dibully.
Pihak sekolah membantah adanya perundungan.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah, Selasa (31/10/2023).
Ketika itu, FAA diselengkat oleh salah satu temannya saat jalan menuju ke kantin.
Hal ini yang diduga dianggap oleh orangnya sebagai perundungan.
"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," terang dia.
Beberapa hari setelah insiden itu, FAA memang dikabarkan sakit pada kakinya.
Bahkan dia harus mendapatkan perawatan intensif.
Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.
"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.
Fatir Meninggal Dunia
Fatir Arya Adinata (12) siswa SD yang diamputasi usai dibully temannya di sekolah meninggal dunia hari ini, Kamis (7/12/2023).
Fatir Arya Adinata yang kini baru duduk di bangku SMP menghebuskan nafas terakhirnya di di Rumah Sakit Hermina, Bekasi pada Kamis (7/12/2023) pukul 02.25 WIB.
Adapun awal perundungan yang dialami Fatir sempat dianggap pihak sekolah remeh dan hanya bercandaan.
Namun, akibat perundungan tersebut kaki Fatir Arya Adinata harus diamputasi dan kasusnya sempat viral.
Kuasa hukum korban, Mila Ayu Dewata Sari mengatakan kondisi korban sempat drop hingga mengalami sesak napas saat dirawat di rumah.
Siswa 12 tahun itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Multazam Medika di Bekasi.
"Hasil pemeriksaan di paru-paru Fatir ada cairan hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais Jakarta untuk dilakukan tindakan," ungkapnya, Kamis (7/12/2023).
Setelah kondisinya stabil, Fatir diperbolehkan pulang ke rumah.
Namun, pada Rabu (6/12/2023) Fatir kembali mengalami sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bekasi.
"Fatir dinyatakan meninggal pada Kamis (7/12/2023) sekira pukul 02.25 WIB dini hari," pungkasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.