Longsor di Simangulappe
Longsor Simangulampe - Kapolres Humbahas Terjunkan Tim Reskrim Selidiki Dugaan Pembalakan Hutan
Kapolres Humbahas AKBP Hary Ardianto menyampaikan pihaknya tengah menyelidiki adanya dugaan pembalakan hutan di hulu terjadinya longsor tersebut.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, DOLOKSANGGUL – Proses pencarian korban hilang dalam peristiwa longsor dan banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan beberapa waktu lalu masih terus berlangsung.
Kapolres Humbahas AKBP Hary Ardianto menyampaikan pihaknya tengah menyelidiki adanya dugaan pembalakan hutan di hulu terjadinya longsor tersebut.
Ia sebutkan, tim reskrim sudah turun dan perkembangan terakhir hasil penyelidikan tersebut akan segera disampaikan.
“Soal pembalakan hutan, kita masih dalami. Tim reskrim kita juga sudah diturunkan. Soal perkembangannya, akan kita sampaikan kemudian,” ujar Kapolres Humbahas AKBP Hary Ardianto dalam video yang diperoleh tribun-medan.com, Kamis (7/12/2023).
“Tim bakal menyelidikinya. Kalau benar, akan kita tindak,” sambungnya.
Sebelumnya, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor mengatakan, pembalakan hutan terjadi di hulu dengan areal sekitar 4 hektar. AKBP Hary Ardianto juga menyampaikan, pihaknya telah menerjunkan alat berat dan personil dalam pencarian orang hilang yang disebut ada 10 orang lagi.
Selain mencari di tumpukan bebatuan, pihaknya juga mencari korban hilang di sekitar perairan Danau Toba.
“Di hari kelima ini, seluruh stakeholder terkait sudah bergerak, termasuk Polair karena korban kedua itu kita temukan di air. Kita tetap fokus pencarian pada areal tumpukan bebatuan itu,” tuturnya.
“Kita juga membersihkan puing-puing batu yang besar ini. Alat berat juga kita turunkan sebanyak 15 unit. Termasuk juga personil dan alat pencarian dari Polda diturunkan,” sambungnya.
Termasuk keluarga korban juga diminta untuk menunjukkan lokasi terakhir para korban dan mengintesifkan pencarian di areal tersebut. Amatan tribun-medan.com di lokasi tersebut, sejumlah alat berat sudah dikerahkan dan bantuan kepada warga terdampak terus mengucur. Para korban tinggal sementara di areal pengungsian yang berada di Kantor Kecamatan Baktiraja.
“Jadi, kita juga libatkan keluarga korban untuk menunjukkan bertemu terakhir. Titik-titik itu yang kita fokuskan,” sambungnya.
“Material juga masih bertumpuk. Kita mesti membersihkannya agar evakuasi berjalan lancar,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.